PART 14 : DILABRAK BOKAP MANTAN

15 3 0
                                    

happy reading....

jangan lupa di vote ya!

******

        Masih dengan mood yang bagus, Cikko bersiul menuruni tangga setelah selesai membersihkan diri di kamarnya, ia memutar matanya ke penjuru rumah untuk mencari keberadaan sang Mami.

Setelah mandi kayaknya Cikko tidak sengaja mendengar suara keributan dari bawah, maka dari itu ia turun sebab penasaran akan apa penyebab suara itu berasal.

Matanya menangkap keberadaan Mami dan kedua adik kembarnya yang tengah duduk di ruang tamu bersama dua orang asing— seorang pria paruh baya dan seorang gadis yang tengah menunduk menangis di sampingnya.

Papi jam segini masih belum pulang dari kantornya.

"Maaf sebelumnya Pak, kita panggil anak saya dulu. " Belum juga Beyca menyuruh Ozan memanggil Cikko— si tersangka sudah datang dengan tampang tak berdosa duduk di sopa samping Sanu.

"Eh ada tamu, ya." Cikko mengangguk sopan pada pria paruh baya yang langsung berdiri melihatnya, "Duduk aja Om."

"Kamu—" Pria itu menunjuk Cikko terlihat emosi, Cikko mengerjap kebingungan.

"Gendis! Yang mana pacar kamu itu?!" Pria itu bertanya pada gadis yang sedari tadi menunduk, kini mengangguk pelan melirik Cikko sedikit.

"Cikko," cicit gadis itu yang mampu membuat Cikko melotot.

"Hah? Tapi saya gak punya pacar Om!" kilah Cikko, ia melirik Mami yang menampilkan wajah datar. "Serius Mam!"

"Duduk!"

Mereka kembali duduk, suasana di sini terlihat menegangkan, Cikko belum paham apa yang terjadi.

"Bisa dibicarakan baik-baik, pak?"

Bapak itu mengangguk, menghela napas panjang menahan kekesalannya.

"Baik, saya minta bapak jelasin yang sebenarnya terjadi."

"Anak ibu udah bikin anak saya nangis!"

Cikko mengernyit? Jangan bilang cewek itu mantannya?!

Cikko yakin jika gadis yang sedang duduk bersama pria yang merupakan ayahnya itu adalah salah satu mantannya yang tidak terima di putuskan. Cikko tak menyangka akan sampai kejadian seperti ini.

Dirinya melirik sang Mami yang tampak tengah mendengarkan penjelasan dari ayah di gadis itu yang sedari tadi koar-koar minta tanggung jawab, enak saja padahal Cikko tidak pernah berbuat apa-apa sama anaknya.

"Kamu harus tanggung jawab!" sela ayah gadis itu.

Cikko melotot panik menatap Mami yang menyorotnya datar, "SUMPAH MI, CIKKO GAK NGAPA-NGAPAIN DIA!" kedua jarinya ia angkat, sebagai tanda serius pada ucapannya. Ia sangat berharap Mami nya akan percaya dengan ucapan Cikko.

Suasana di ruang tamu ia rasa semakin mendebarkan saja, Geozan dan Sanu sudah Beyca suruh masuk ke kamar, sehingga di ruang tamu hanya tersisa mereka berempat.

Beyca geleng kepala, memijat pelipisnya yang terasa pening.

Sebelumnya saya minta maaf atas apa yang anak saya lakuin ke nak Gendis sampai dia sakit, "

PLAYBOY MILLENNIALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang