PART 40 : CIKKO SELEB?!

8 1 0
                                    

Happy reading...

*****

"Awalnya teman, lalu nyaman, lama-lama demen!"

-playboy pengalaman -

🦎🦎🦎

"Cik, gimana udah selesai belum?" Dera menghampiri lelaki itu yang tengah bercanda ria bersama geng nya.

Cikko mengangguk, lantas mengeluarkan paper bag dari ranselnya. "Nih, sorry kalo gak memuaskan," katanya.

Dera mengangguk kecil setelah menerimanya, "Gapapa, bagus kok, " tanggapnya setelah melihat hasil kerja Cikko.

"Rajin bener kalian, kelompok gue mah gak tau mau buat apa, " celetuk Juan.

"Kelompok siapa emang?"

"Si Asep tuh sama Si Haikal!"

Asep yang mendengar namanya disebut menoleh, "Itu si Agnes ketuanya gak bener!"

"HEH GUE KEMARIN UDAH NGAJAK KERKOM YA!" teriak gadis itu tak terima.

"Tapi apa? Kalian semua alasan pada sibuk!"

Juan terkekeh, "Kemarin emang lagi sibuk gue kok, yaudah gimana kalo sekarang aja pulsek?"

"Gue gak mau orang yang omdo!" tukas Agnes judes, "Ayo Ri, Shel, kantin!"

Cikko melirik gadis yang kemarin telah menguras habis uang jajannya, cowok itu memalingkan wajahnya dengan sebal saat gadis itu kembali sok cuek padanya.

"Padahal udah gue jajanin sampai dompet gue kering,"

"Hah? Cikko bilang apa?" Rafin tidak sengaja mendengar gumaman temannya itu.

"Salah denger lu!" ketus Cikko, kembali fokus pada permainannya. Istirahat kali ini ia dan teman-temannya memutuskan diam di kelas saja.

Merebahkan diri di karpet yang memang tersedia di kelas XII IPS 4, memang bikin nyaman.

Sedangkan di sisi lain Riela, Agnes dan Shela tengah menikmati istirahatnya di kantin.

"Lo slek lagi sama Cikko?" ujar Agnes saat tadi merasa temannya mengalihkan pandang dari Cikko.

"Enggak tuh, dianya aja yang ambekan." Riela mengunyah mie pangsitnya dengan santai.

Agnes menghela napas, melihat Riela yang enggan bercerita. Terserah si bule saja lah, kalau kesal nanti pasti dia akan mengeluarkan unek-unek sekaligus bercerita padanya.

🦎🦎🦎

Bel pulang terdengar begitu merdu di telinga para pelajar, mereka yang tadinya lesu mendengar penjelasan guru di depan mendadak segar begitu alunan bel pulang terdengar.

Memang tidak ada yang membahagiakan selain bel pulang dan alunan bel istirahat bagi pelajar seperti mereka, tak terkecuali Cikko yang langsung mengemasi barang begitu bel terdengar padahal guru mapel terakhir masih berada dalam kelas.

"Giliran pulang aja kamu semangat Cikko," sindir guru itu.

Bukannya merasa malu, Cikko malah menyengir lebar tanpa dosa. "Ah masa sih bu? Perasaan tiap hari juga aku mah semangat kok,"

PLAYBOY MILLENNIALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang