happy reading....enjoyy guys!💗
*******
Beberapa hari telah berlalu, hari yang di nanti-nanti pun telah tiba. Sesuai dengan yang telah ditentukan, hari ini juga Cikko dan Riela akan tampil di penampilan terakhir dalam memeriahkan acara ulang tahun SMA Airlangga ini.
Keduanya tengah duduk di belakang panggung acara, gladi sebentar sebelum dipanggil untuk tampil.
"Siap ya, abis ini?" Bu Erni menghampiri mereka yang tengah berlatih.
Cikko dan Riela saling pandang, tersenyum tipis dan mengangguk yakin.
"Nanti dipanggil begitu selesai dance."
Dalam memeriahkan ulang tahun smangga, pihak OSIS juga mengikutsertakan tiap kelas untuk mengirim sebuah pentas seni, baik itu dance, drama, tari, nyanyi atau apapun itu.
Kalo saja Riela tidak ikut mewakilkan ekskul nya, mungkin saat ini dia tengah sibuk membantu teman-temannya menyiapkan persiapan kelas mereka.
"Santai aja nanti lo nyanyi, biar feelnya dapet, "
"Iya, lo tenang aja. Kaya latihan biasa kan?" tanggap Riela melirik Cikko yang tengah memainkan gitar.
"Inget ya yang udah dihapalin. "
Riela menghela napas malas. "Gue bukan anak SD lagi kali, Cik, "
"Ini sebenarnya gue atau lo yang gugup sih?"
Cowok itu nyengir dengan lebar membuatnya mendengus keras. Setelah beberapa hari mereka lalui dengan latihan bersama, keduanya sekarang sudah mulai mengenal dekat.
Meski kadang kalimat ejekan dan tatapan sinis selalu menjadi pemanis di obrolan mereka, siapa lagi yang melakukan jika bukan gadis itu, tapi itulah yang menjadi daya tarik Riela pada Cikko.
Tidak munafik, Cikko memang tertarik, tapi hanya sebatas itu, tidak lebih.
"Baik. Penampilan selanjutnya katanya ada dari ekskul musik, udah ada yang bisa ketebak nih?"
Terdengar si MC bersuara, yang disambut sorakan dari siswa-siswi lain.
"Cikko! Cikko!"
"Aaa gak sabar denger suara Cikko!!"
Sebelum namanya benar-benar dipanggil, Cikko menyempatkan diri untuk meminum air agar tenggorokannya tidak mengering.
"Minum nih!" Dia juga menawari Riela hal serupa, untungnya diterima gadis itu tanpa protes.
Sepertinya kabar Cikko mengisi acara, sudah bocor hingga sampai ke telinga siswa-siswi Airlangga yang lain. Itu sebabnya sorakan penuh antusias itu berasal mengiring langkah Cikko dan Riela begitu menaiki panggung.
"Liat tuh si Cikko. "
Juan menaikkan alisnya, melirik Ali yang bersedekap sambil tersenyum geli melihat ke arah panggung. "Kenapa?"
"Kembang-kempis idungnya di sorakin cewek-cewek begini, " kekeh Ali geleng kepala.
Mereka sekarang berada paling depan, sengaja mengambil tempat agar bisa melihat tampang Cikko yang pongah itu.
"Bisa aja lo!" Juan ikut terkekeh.
"Songong banget muka Cikko, mana tampil sama cewek cakep lagi, " gerutu Rafin membuat Juan semakin tertawa.
"Eh, si Ifzhal kemana?" Dari awal acara, Juan belum melihat satu temannya itu, padahal tadi berangkat bareng.
"Tuh, lagi jagain dagangan bareng anak osis. " Ali menunjuk stand tempat dagang anak osis yang terdapat Ifzhal di sana, tengah berbicara dengan seorang gadis.
KAMU SEDANG MEMBACA
PLAYBOY MILLENNIAL
Teen Fictionsequel cerita BEYCA karya @Sheva_na JANGAN LUPA DI FOLLOW AKUN INI TERLEBIH DAHULU! •••• Namanya Cikko, dia lelaki dengan segala keabsurd-annya yang mampu membuat orang lain mengusap dada karena tingkahnya. Titel playboy tentu tidak lepas dari nam...