PART 19 : INSIDEN BAN BOCOR

10 4 0
                                    

happy reading....

*****

   Setiap malam minggu, komunitas balap yang Cikko ikuti dengan ketuanya yang bernama Nakala itu memang sering mengadakan balapan di sircuit tempat mereka latihan balap.

Biasanya ada hadiah juga sih untuk yang menang, meski tidak besar tapi untuk ukuran anak sekolah apalagi anak kost tentu uang tersebut lumayan untuk mencukupi kebutuhan.

"Cik, lo jadi bawa cewek itu nanti malam?" tanya Ali saat mereka tiba di parkiran untuk pulang sekolah.

Cikko melirik temannya itu sebelum memakai helmnya. "Jadi. " jawabnya kemudian.

Satu minggu terakhir ini, Cikko dan gadis yang katanya bertemu di mall itu sudah sering keluar jalan atau hangout semacamnya, hanya saja Juan, Ali, Ifzhal dan Rafin belum tau bagaimana gadis itu.

"Lo mau serius sama nih cewek apa kagak?" tanya Juan penasaran.

Cikko mengendikkan bahunya tak acuh, dan menyerahkan helm pada Gia yang memang ada di sana, keduanya kan selalu pulang sekolah bareng. Meski beberapa hari terakhir ini Cikko lebih sering pulang duluan dengan alasan ingin menjemput gadis yang waktu itu bertemu di mall dengan mereka.

Soal perasaan Gia? tentu saja siapa yang tidak sakit dan cemburu mendengarnya, apalagi yang Ali katakan sekarang kalo Cikko akan mengajak gadis itu ke sircuit.

"Gak tau lah, lo kan tau sendiri kalo gue mudah suka sama cewek, " jawab Cikko sambil terkekeh.

Mudah suka sama cewek, terus kenapa sama aku gak suka?! Gia membatin dalam hati, meski terpaksa ikut terkekeh bersama yang lain agar tidak ada yang curiga dengan mimik wajahnya yang sudah sangat kesal ini.

"Yaudah lah, gue juga penasaran sama tuh cewek, " timpal Ali. "Ayo Pin, lo mau bareng gue kagak?!" lelaki itu kemudian berteriak memanggil Rafin yang tengah antri membeli cilok di penjual dagang di depan sekolah mereka.

"Alonnn!!"

Ali mendengus jengah, memilih menjalankan motornya untuk menghampiri temannya itu. "Gue ke sana dulu. "

Cikko mengangguk, kemudian naik ke atas motornya. "Ayo Gi, naik!" katanya menoleh pada Gia yang tadi hanya diam saja.

"Gue juga duluan. " Ifzhal melirik pada Juan, cowok itu menghidupkan motornya dan bersiap meninggalkan parkiran sekolah.

Juan mengangguk, memakai helmnya. "Nanti malem bareng ke sircuit nya Zal!"

Cowok minim ekspresi itu mengangguk saja, memencet klakson sebelum menarik gas melajukan motornya yang disusul Juan di belakang.

Juan memberhentikan motornya di depan Ali dan Rafin yang terlihat sedang berdebat di depan pedagang cilok.

"Belum selesai beli cilok, Pin?" katanya, ia menyimpan helm yang ditentengnya di tangan sejak tadi ke depan motor.

Juan terkekeh melihat ekspresi Ali yang kesal dan Rafin yang tampak cemberut. "Kenapa kalian?" ujarnya lagi dengan tangan yang bergerak mengikat rambut gondrongnya ke belakang.

"Si Rafin itu beli cilok doang rebutan sama si Lili, tau gak lo?" Lili adalah siswi airlangga kelas 10 setahu Juan, cewek itu juga termasuk penggemar setianya Ali.

PLAYBOY MILLENNIALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang