PART 32 : DETAKAN SEIRAMA

8 2 0
                                    

don't forget to vote and komen before reading...

******

Hari terakhir studytour, seperti yang telah direncanakan ada tiga objek wisata yang akan siswa-siswi SMANGGA kunjungi hari ini.

Menjelang siang setelah dari candi Prambanan mereka akan lanjut ke Taman Pintar, sengaja pagi-pagi ke candi Prambanan karena takutnya jika siang suasana di sana akan semakin ramai.

Sekalian mungkin anak-anak SMANGGA akan makan siang dan solat di tempat yang tidak jauh dari Taman Pintar.

Kemarin rombongan itu telah mengunjungi Kraton Yogyakarta sebagai rute pertama yang harus dikunjungi, berlanjut ke Universitas Gadjah Mada. Di sana Cikko banyak belajar tentang bagaimana cara masuk ke perguruan tinggi.

"Jangan sampai kepisah sama temen ya!"

"Antrenya yang tertib jangan banyak bercanda!"

Intruksi dari Pak Tono membuat Cikko menarik kerah belakang Rafin yang tadi asik bercanda dengan Ali, pantas pria itu melihat tajam ke arah mereka.

Antrean untuk masuk ke Taman Pintar sedikit padat, selain dari mereka ternyata ada banyak juga rombongan studytour lain yang berkunjung kesini.

"Kalian bebas mau kemana aja, nanti kita ketemu lagi di sini jam 2 siang ya!"

"Mengerti?"

"Mengerti Pak."

Para siswa-siswi itu mulai berpencar memisahkan diri, ada yang ke gedung oval, wahana bahari, Planetarium, dan lainnya.

Cikko dan teman-temannya memilih pergi ke gedung oval terlebih dulu, niatnya mereka ingin menjelajahi sampai tuntas tempat-tempat yang ada di Taman Pintar ini.

Gedung Oval ini adalah wilayah yang isinya khusus untuk sains, makanya tadi Pak Tono mengintruksikan untuk anak IPA diwajibkan menjelajahi gedung oval ini. Meski pun Cikko dan teman-temannya sendiri anak IPS, tapi mereka sedikit tertarik dengan beberapa wahana yang ada di sana.

Ralat hanya Cikko dan Ifzhal yang tertarik, yang lainnya ikut-ikutan saja karena tidak tau ingin kemana.

Saat ini kelima pemuda itu berada di zona khusus sains fisika. Mereka berhenti di depan sebuah alat peraga yang berbentuk cakram dengan papan berputar.

Ifzhal memutar cakram tersebut ke arah kanan dan kiri berulang kali, bibirnya terangkat tipis mendengar decakan kagum dari teman-temannya.

"Ini namanya lorong ilusi yang terjadi karena ilusi optik semata." Sedari tadi Ifzhal memang layaknya pemandu wisata untuk yang lain.

"Jadi kaya halu gitu?" Rafin berceletuk.

"Iya ilusi kita, kalo cakram ini diputar kekanan seakan kita berada di dalam lorong kan?" Ifzhal memutar cakram itu ke kanan.

"Dan kalo ke kiri kita seperti ada di luar lorong," timpal Juan yang diangguki Ifzhal.

"Maksud dari ilusi optik semata itu gimana?" tanya Cikko.

"Ilusi yang terjadinya karena kesalahan penangkapan mata terus didukung oleh kondisi fisiologis saat kita melihat pola gambar tertentu dalam waktu yang lama, hal itu yang memberi efek pada mata dan otak setelah mendapat rangsangan secara berlebihan. Dan kemudian timbul anggapan pikiran terhadap sesuatu yang di luar gambar tersebut." Ifzhal menjelaskan dengan kata yang ia ubah supaya bisa dipahami oleh teman-temannya.

"Ifzhal kenapa gak masuk IPA aja?" decak Rafin, ia menyayangkan otak encer temannya itu.

"Suka doang, gue gak terlalu minat."

PLAYBOY MILLENNIALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang