RANK
#1 FANTASIINDONESIA 15 NOV 2024
#5 BUMI 20 NOV 2024
#4 writteninaction 20 NOV 2024
Dia berusaha menyelamatkan diri dari Ilmu Hitam. Satu-satunya kitab yang mampu menyelamatkannya, dibentengi oleh status kasta yang berlaku.
__
Avattara meng...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Berita di luar negeri berhasil. Konsorsium lebih dari rela untuk membantu menggalang petisi internasional yang bisa menekan Babad Kasta lebih jauh. Pun, sekarang suplai senjata mulai datang dan barisan-barisan latihan terus dibentuk.
Gada meyakinkan mereka urusan Tri Loka bisa dikendalikan dan itu tidak akan menganggu Dhatu dan rencana mereka. Kepercayaan diri ini datang karena kehadiran Kalki.
Lama sekali Ava memperhatikan Kalki berdiri di belakang Gada setiap kali bicara dengan Jiun dan Shen. Menjadi satu-satunya yang melihat, sementara orang lain hanya diberitahu dan langsung menurut, memberi beban tersendiri.
Keberadaan Gada dan Kalki selalu lebih besar dari ruangan yang mereka huni, entah ada berapa orang di sana, hanya mereka yang menjulang. Semua ada di bawah kaki mereka.
Kalau Ava tidak bertanya, Gada tidak akan pernah bilang kalau cincin Kalki yang dikenakannya adalah semacam jimat pelindung. Memberitahu keberadaan energi mistik di sekitar. Dia baru mengatakannya setelah Ava siuman dari pingsan dan itu terjadi saat subuh.
"Kenapa tidak bilang sejak awal? Kita menemukan cincin Kalki sejak awal," tukas Ava.
"Kau tidak tanya," sahut Gada enteng.
Gada mengabulkan permintaan Ava untuk tidak memisahkan Sorran darinya, ini terjadi jelas karena Kalki sudah kembali. Gada terpuaskan oleh itu, bahkan dia membiarkan Ava tidur seharian setelah pingsan di malam Kalki kembali.
Sejak ia datang, Kalki sudah mencaci makinya, tidak peduli soal badan Ava yang masih lemas. Kalki bersikeras, Ava tidak seharusnya ikut campur soal Tri Loka. Sattwam, Sugriwa dan Kalki sudah mengurus itu. Semenjak Pura Alam Puri runtuh, mereka mencoba mengumpulkan roh-roh Shangkara di Kuruksethra, mencegah mereka dimakan entitas asing yang makin merajalela.
Sejauh itu, Lèak tidak pernah muncul lagi, tapi jejak-jejak energi gelapnya masih ada dan itu tidak membebaskan siapa-siapa. Sialnya, Sugriwa dan Sattwam tidak cukup untuk melacak asalnya.
"Kau tidak pernah bilang soal darah padaku," selodroh Ava pada Kalki yang memilih berdiam diri di ruang kerja Gada. Mendengar caci maki dari Kalki membuat Ava tidak betah istirahat walau sekujur tubuhnya menuntutnya tidur.
"Karena itu salah! Mau berapa kali kau gunakan, sebanyak apapun dipakai, sesukses apapun dia mempertahankanmu. Tetap salah!"
"Itu keputusanku! Kau tidak bisa mendikte aku harus bertahan dengan cara apa!"
"Aku tidak bakal izinkan kau jual diri ke Neraka!" kendati telah menjadi roh, Kalki tetap mampu menggebrak fisik meja di antara mereka berdua.
"Kau bohong padaku! Selama ini kau tahu dan kau biarkan aku menderita sendirian!" Ava membalas dengan menendang kaki meja.
"Aku lakukan itu untuk melindungimu! Tahu tidak yang kau lakukan malam itu?"
Bibir Ava gemetar, menahan sumpah serapah di ujung lidah.