10: Dia Rela Terjun ke Neraka Untukmu.

125 39 0
                                    

Menyakitkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menyakitkan. Atman terlihat melindunginya, tapi juga membunuhnya pada saat yang sama. Ini rasanya lebih buruk. Alasan yang begitu masuk akal, Ava bisa memahaminya, tapi segenap jiwanya menolak.

Bisakah jangan dia yang mengatakan itu semua? Ava tidak mau kabar itu datang darinya, kendati dia tahu Atman adalah orang yang realistis. Dua kubu dalam diri Ava bertempur, menyelamatkan Widura dan mencegah kematian lebih banyak atau menuntaskan amarahnya dan membumihanguskan semuanya. Dari sekian hal yang Dirah sampai, Ava tahu dirinya mampu, lebih mampu dari Kalki atau Dirah sendiri. Dia bisa memerintahkan Bhuta Kala, siapa yang bisa menghentikannya? Dia punya darah, dan semua akan bergerak mengikutinya tanpa perlu bertele-tele dengan mantra.

Ava ingat wajah Atman dalam mimpinya, lalu menyesali kenyataan bahwa sekarang dia yang jadi suara kewarasan; berusaha mencegah Ava menjadi sepenuhnya penjahat.

Lucunya adalah Atman mengerti kenapa Ava menginginkan kematian Gada dan Kalki, dia tahu apa yang terjadi dalam pikiran Ava. Sekali pun, dia berjanji akan mencari jalan keluar untuk ini, menemukan rencana cadangan lain untuk menghukum Gada dan Kalki, itu tidak membuat suasana hati Ava lebih baik.

Apa yang Atman versi energi halus akan lakukan? Ava bertanya-tanya.

Dia kembali dalam kebingungan, Atman versi apa yang diajaknya bicara sekarang. Versi mana yang kepadanya, Ava rela mengorbankan hidupnya?

Ava jauh lebih menyukai Atman versi lain, yang tidak lagi terikat pada kewajiban dan kastanya. Satu-satunya sosok yang bisa Ava percaya karena mereka juga punya luka yang sama.

Ketika Atman memeluknya dan mati-matian meminta Ava tidak melepaskan api pada Gada —yang tidak ada di tempat dan jelas tidak tahu apa yang terjadi —Ava mengutuk diri sendiri, karena dia menikmati itu. Semuanya akan sempurna, seandainya Atman tidak menghalanginya. Dia juga membenci dirinya karena mendengarkan Atman dan nyaris mengabulkan.

Sonaka adalah orang yang pertama paham, efek dari mantra Kalki pada Ava dan Atman. Mereka berdua bertaut karena energi Atman tidak seharusnya bisa menganggu dinding Kalki, secara intuitif mantra itu menahan Atman, membuatnya semakin bingung dan menjeratnya dalam pengaruh yang serupa. Untungnya, energi Atman jauh lebih sempurna kendati ada ancaman hilang kesadaran, dia akan bertahan.

Sedangkan, Ava tidak seperti itu. Bukannya dia lebih kuat dari Penyingak Thaka lain yang energinya hancur jua, dia hanya belum diizinkan untuk jadi gila. Prediksi Sonaka, suatu hari, dinding itu akan dicabut dan Ava akan hilang kesadaran sepenuhnya.

Ketika dia sudah tidak lagi berguna.

"Kita mengandalkan mereka untuk hapus Babad Kasta." Atman menangkup wajah Ava. Di belakang mereka, Sonaka menyeret mayat-mayat ke tepi, pura-pura sibuk agar anggota Dhatu lain tidak datang.

"Persetan dengan Babad Kasta, Atman." Hati Ava patah kala mengucapkannya. Melihat darah yang Dirah tunjukkan padanya; itu tidak penting lagi.

Atman membeliak. "Kau sendiri yang bilang bayi-bayi itu mati karena terlahir Penyingak. Apa yang terjadi pada keinginanmu?"

Senandung Jazirah (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang