7. HARI-H

4.5K 469 80
                                    

Assalamualaikum bestie 💗

Budayakan vote sebelum membaca

VOTE UNTUK FEEDBACK!

HAPPY READING OLL 🦸

°°°

Hari Kamis adalah hari yang menegangkan untuk Zerrin. Pasalnya Zerrin akan mengikuti tes penyaringan untuk olimpiade fisika hari ini. Walaupun Zerrin sudah belajar dan berusaha semaksimal mungkin, tapi tetap saja ia gugup. Karena ini adalah mimpi terbesar Zerrin selama sekolah. Sebelum berangkat menuju sekolah, Zerrin meminta doa restu kepada Mima dan Bia nya agar dipermudah mengerjakan soal soal yang akan ia kerjakan.

"Mima, doa in kakak ya?"

"Pasti Mima doa in sayang. Mima yakin kakak bisa" ucap Alzena seraya tersenyum.

"Biaaa" Zerrin sedikit merengek kepada sang Bia.

"Anak Bia pasti bisa. Kakak kan udah berusaha, udah berdoa, pasti bisa ikut olimpiade"

"Doa in kakak"

"Pasti Bia doa in. Tanpa kakak minta, Bia tetep doa in kakak" Gaffi mengelus puncak kepala sang anak yang ditutupi hijab putih.

"Kakak berangkat ya, assalamualaikum"

"Wa'alaikumsalam"

Keva sudah terlebih dahulu masuk ke dalam mobil. Ia juga sudah berpamitan kepada kedua orang tua nya. Lalu disusul oleh Zerrin yang masuk kedalam mobil. Tak lupa ia memasang seatbelt nya agar tetap aman selama perjalanan menuju sekolah.

"Gak usah gugup" ucap Keva seraya menggenggam tangan Zerrin yang bergetar karena gugup.

"Gue takut banget" Keluh Zerrin.

"Gue yakin banget pasti lo lolos Kak" Keva mengelus tangan sang kakak untuk menyalurkan ketenangan.

"Tes nya jam berapa?" Tanya Keva.

"Jam 8"

"Mau gue tungguin?"

"Gak usah, Kev. Lo belajar aja jangan bolos" peringat Zerrin.

"Tapi kalo guru nya gak masuk, boleh kan?"

"Terserah lo, asalkan jangan ganggu murid lain"

"Siap boss!!!"

Skip, sekolah

Sesampai nya di sekolah, seperti biasa Keva akan memarkirkan mobil yang Sudah menjadi langganan nya. Sebelum keluar mobil, Keva memberikan semangat terlebih dahulu kepada kakak tersayang nya.

"Jangan nervous, santai aja. Kalo lo nervous yang ada gak bisa ngerjain soal nya. Lo mau nge blank pas ngerjain soal?" Dengan polos nya Zerrin menggeleng.

"Sekarang tarik nafas terus buang. Biar nervous lo ilang" Zerrin pun mengikuti intruksi dari sang adik.

"Better?" Zerrin mengangguk seraya tersenyum.

ZET dan KA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang