ZET dan KA [End]

28. CIEEEE

Assalamualaikum bestie 💗

Budayakan vote sebelum membaca

VOTE UNTUK FEEDBACK!!!

HAPPY READING OLL🦸

°°°

Pagi ini di sekolah Zerrin dan Keva sedang mengadakan lomba antar sekolah. Ini adalah lomba yang diadakan dari sekolah mereka. Karena kemarin adalah hari ulang tahun SMA PERMATA BANGSA. Sudah menjadi hal wajib jika Keva dan tim basket nya akan ikut serta untuk meramaikan perlombaan ini. Keva sudah siap dengan pakaian tim basket nya dan siap untuk mengalahkan lawan nya itu. Sedangkan Zerrin hanya menjadi penonton saja. Karena dari tadi malam Zerrin merasa tidak enak badan. Sebelum pertandingan ini dimulai, Zerrin memberikan semangat terlebih dahulu kepada sang adik.

"Inget ya jangan emosi" peringat Zerrin. Karena hampir di setiap pertandingan Keva selalu emosi dengan lawan main nya bahkan dengan tim nya sendiri.

"Insyaallah" jawab Keva dengan singkat namun mampu menenangkan hati sang kakak walaupun sedikit.

"Yan, tolong ingetin Keva jangan emosi di pertandingan nanti. Cuma lo yang berani sama Keva"

"Siap kak" Sean mengacungkan kedua ibu jari nya di hadapan Zerrin.

"Yaudah gue ke tribun dulu" pamit Zerrin.

"Nanti kesini lagi kalo gue udah selesai pertandingan, ya?" Zerrin mengangguk sebagai jawaban nya.

"Semangat ya semuaa!!!" Zerrin menyemangati seluruh tim Keva.

"Makasih Kak" jawab seluruh tim.

Skip, pertandingan dimulai...

"Ini dia Blockers Falcons dari SMA PERMATA BANGSA" ucap mc yang mempersilahkan tim Keva untuk memasuki lapangan basket.

Seluruh siswa SMA PERMATA BANGSA maupun siswa dari sekolah lain bersorak ketika melihat tim basket ini menginjak lapangan pertandingan. Dengan tatapan cool nan tajam, Keva berjalan untuk memimpin barisan tim nya sendiri.

Pritt

Pertandingan dimulai...

Keva mampu mengambil bola pertama dari sang wasit lalu dengan gerakan cepat dan langkah yang besar Keva mampu memasukkan bola kedalam ring dengan bantuan Refal sebagai partner dalam pertandingan ini. Ketika Sean sedang men-dribble bola yang ada di genggaman nya, tiba tiba saja tim lawan menyenggol tubuh Sean hingga terjatuh.

"Woi!" Teriak Keva yang melihat kejadian itu. Lalu Keva hampir kasar dengan lawan main yang sudah berniat untuk mencelakakan Sean.

"Maksud lo apa?!" Tanya Keva sembari mendorong kedua pundak lawan nya itu.

"Kev udah" peringat Refal.

Namun Keva adalah Keva yang jika sudah terselimuti oleh emosi ia tidak akan mendengar peringatan dari siapa pun.

"Ck! Udah gue bilangin juga jangan emosi. Masih aja emosian" gerutu Zerrin dari atas tribun.

"Gue kalo jadi Keva juga emosi lah, Zer. Temen sendiri di celakain kayak gitu" ucap Xera.

"Ya tapi gak sekarang. Nanti dia bisa di diskualifikasi"