"Kembalikan Mark padaku Anna!"Anna tersenyum meremehkan, melihat siapa yang datang, ternyata Siwon dan juga Jeno yang sekarang menjadi tamunya.
Sebisa mungkin Anna bersikap seperti biasa saja karna dia tak mau, Mark di ambil lagi oleh Siwon bahkan dia tengah merencanakan sesuatu agar Jeno juga bisa turut di bawa ke Kanada hari ini.
"Wait, kau menuduhku? punya bukti?"tanya Anna yang di balas wajah dingin Siwon.
Siwon mengeluarkan beberapa foto dari sakunya yang memperlihatkan Mark di bawa masuk ke dalam rumah Anna, lebih tepatnya apartemen sementara Anna di Korea Selatan.
"Kau pikir aku bodoh tak akan bisa menemukan putraku! Kembalikan dia padaku atau ku seret kau ke penjara!"ancam Siwon dengan nada yang super dingin bahkan ekspresi wajahnya pun benar-benar datar.
Siwon tak habis pikir, kenapa mantan istrinya ini menculik Mark di saat Mark masih harus di pantau ketat di rumah sakit.
Sejujurnya Siwon sangat khawatir sekarang akan kondisi putra sulungnya, takut-takut dia drop lagi karna keadaannya kemarin-kemarin sudah jauh lebih baik.
Anna terkekeh"dia putraku tuan Lee terhormat. Dia yang aku kandung dan aku lahirkan...dan kau? Kau hanya berkontribusi kecil"tuturnya sombong bahkan kedua tangannya sudah dia lipat di dadanya.
Siwon mendekatkan wajahnya pada mantan istrinya yang kali ini benar-benar membuatnya habis kesabaran.
Penuturannya tadi adalah bocoran dari Anna sendiri kalo memang dia yang telah menculik Mark dari rumah sakit kemarin. "Hak asuh Mark, Jeno, dan Dae Eun resmi jatuh padaku...kau? Kau tak mendapatkan sama sekali hak itu...jadi, kau tak berhak menyentuh Mark tanpa seijin ku, apalagi membawanya ke rumah mu ini"Anna memberikan smirknya dan menatap Siwon semakin menantang.
"Tapi dia putraku SIWON! DIA PUTRAKU!".
"Aku tau...TAPI IBU MANA YANG TEGA MENINGGALKAN ANAK-ANAKNYA SAAT MEREKA SEMUA MASIH SANGAT KECIL HAH!
-Kau? Kau tidak tahu kan semenderita apa Mark, Jeno, dan Dae Eun saat itu? Kau sama sekali tak menoleh untuk terakhirnya saat meninggalkan rumah hah!-
-mereka tumbuh tanpa kasih sayang seorang ibu. Seharusnya kau menuntun mereka, menemani mereka, dan juga menghibur mereka jika sedih atau sebagainya tapi kau?
-kau hanya menanyai kabar, itupun hanya 5 menit. Yah...aku akui, kau saat itu masih peduli dan memperhatikan mereka karna kau masih memberikan hadiah. Tapi tetap saja! Yang mereka butuhkan adalah kau di sampingnya Anna Clare terhormat!"jelas Siwon sambil memeluk erat juga menutup kedua telinga Jeno yang ada di hadapannya karna Jeno pastinya akan syok sebab dirinya menaiki nada bicara pada wanita yang notebatenya ibu kandungnya.
"Itu juga karnamu Siwon! Karnamu! Jika saja dulu kau memperhatikan ku, tidak terus pekerjaann mu, mungkin keluarga kecil kita masih utuh sampai sekarang, dan aku juga takkan kembali ke kampung halaman ku dan menikah kembali dengan orang lain-
-kau lupa! Kau itu gila kerja! Bahkan kau di rumah hanya di malam hari...Tidak! Lebih tepatnya kau pun menghabiskan waktu mu di kantor dengan para wanita-wanita cantik bukan?".
Siwon mengeraskan rahangnya. Bisa-bisanya Anna berpikiran seperti itu padanya, padahal dulu dirinya mati-matian bekerja hingga larut malam bahkan sampai tak pulang hanya untuk memenuhi kebutuhan Anna yang banyak dan juga Siwon ingin, ketiga anaknya bisa hidup mewah dan nyaman, tapi kenapa Anna bisa berpikiran jika dirinya bermalaman di kantor dengan wanita. Yang ada dirinya bermalaman dengan laptop dan dokumen-dokumen penting perusahaannya.
"Kau gila Anna! Aku tak pernah bermain di belakang mu! Aku seperti itu karna aku memenuhi kebutuhan mu yang sangat banyak itu! Juga untuk ketiga anakku nantinya, tapi kau! Bisa-bisanya kau menuduh ku seperti itu!-
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother[Sequel Mianhae My Brother]
Fanfictionsequel Mianhae My Brother (Bisa di bilang lanjutannya sih:)) "Ini kakak kita? Wah, dia tampan yah sepertiku". "Yakk! Dia juga tampan sepertiku!". "Siapa kakak kalian memangnya?" "Dan aku lebih menyesal kalo aku, kakakku, dan juga adikku di lahirkan...