klek
"Maaf paman, aku telat"sesal Jaehyun yang baru masuk ke dalam ruangan rawat Mark dengan dirinya yang lumayan berantakan.
Ada masalah tadi saat dirinya hendak ke ruangan Mark sampai-sampai dirinya harus terjatuh padahal kakinya saja masih dalam tahap penyembuhan karna insiden terkilir kemarin, jadilah ia harus berjalan tertatih-tatih hingga sampai ruangan Mark yang berada di lantai atas rumah sakit. Tapi demi Mark, Jaehyun rela menahan sakit kakinya.
"Tak apa Jae"balas Siwon sambil menidurkan Mark di tempat tidurnya kembali lalu setelahnya menghapus air mata Mark sambil mengecup kening Mark yang panas.
Putra sulungnya kembali terkena demam tapi untungnya dia tak mimisan dan kejang walau sekarang dia harus kehilangan kesadarannya walau begitu, Siwon berharap Mark baik-baik saja sekarang.
Jaehyun mendekati tempat tidur Mark. Dokter tampan nan muda itu menyerngitkan dahinya heran, melihat Mark yang tertidur tapi dia segera sadar jika Mark tengah pingsan sekarang"Mark pingsan paman?"tanya Jaehyun yang sekarang membuka setengah sweater biru yang tengah di pakai Mark untuk menempeli kabel ekg pada dada kecil Mark yang panas.
Ia membulatkan matanya saat melihat detak jantung Mark yang terus menampilkan angka yang menurun, dengan cepat ia langsung memakaikan masker oksigen pada Mark dan berusaha menjaga detak jantung anak lelaki blasteran Korea Kanada yang tengah menutup damai matanya agar tidak berhenti seperti di saat hari ulang tahunnya.
"Jae, ada apa dengan Mark Jae?"tanya Siwon panik karna mesin ekg yang menghubungkan ke detak jantung Mark semakin mengeluarkan bunyi yang ribut.
Ia hendak menghampiri Mark. Namun Suho segera menahannya karna di beri kode oleh Jaehyun untuk menjauhkan dulu ayah Mark sebab Mark tengah dalam keadaan kritis.
"Apa yang terjadi pada putraku Suho?"tanya Siwon yang sangat khawatir karna melihat Jaehyun yang tengah menangani Mark sedikit panik.
Ia berusaha mendekati tempat tidur Mark. Namun Suho menahannya dengan sekuat tenaga karna Mark masih sibuk di tangani oleh Jaehyun.
"kak, tenangkan dirimu. Serahkan ini pada Jaehyun, dia ahlinya. Sekarang kita harus berdoa kak...agar Mark tak menyerah"lirih Suho membuat Siwon tak berusaha mendekati tempat tidur Mark lagi.
Benar yang di katakan Suho, dirinya harus tenang agar tak menganggu fokus Jaehyun yang tengah berupaya menyelamatkan putra sulungnya.
Lelaki paruh baya bersurai hitam itu menundukkan kepalanya untuk berdoa pada sang pencipta agar tak mengambil putra sulungnya dulu juga di ikuti Suho, sedangkan Jaehyun berusaha menjaga detak jantung Mark yang semakin melemah saja sampai-sampai mesin ekg semakin mengeluarkan bunyi yang amat ribut.
"Mark bertahanlah...jangan seperti ini, ayahmu disini Mark"bisik Jaehyun, tepat di telinga kanan Mark yang si empunya sama sekali tak meresponnya.
tiiiiiiiiiiiiiiiittttttttttttttttttttttttt
Dokter muda itu terkejut saat mesin ekg mulai menampilkan garis lurus, ini membuatnya langsung mengambil alat defibrilator dengan sebelumnya memeriksa tubuh Mark, takut ada barang logam yang di bawanya.
"Mark, kakak tau kau bisa"batin Jaehyun dengan mulai menaruh defibrilator di dada Mark membuat tubuh kecil Mark terangkat ke atas bersamaan benda tersebut yang di naikkannya keatas.
Berkali-kali Jaehyun menaruh defibrilator di dada Mark, berusaha membuat detak jantung anak berusia 14 tahun itu kembali berdetak.
Siwon membuka matanya yang sekarang sudah memerah karna dia berusaha menahan tangisannya yang ingin kembali meledak melihat tubuh putra sulungnya terangkat bersamaan dengan benda yang di taruh di dadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother[Sequel Mianhae My Brother]
Fanficsequel Mianhae My Brother (Bisa di bilang lanjutannya sih:)) "Ini kakak kita? Wah, dia tampan yah sepertiku". "Yakk! Dia juga tampan sepertiku!". "Siapa kakak kalian memangnya?" "Dan aku lebih menyesal kalo aku, kakakku, dan juga adikku di lahirkan...