"Kita ke rumah sakit Suho. Mark harus segera di tangani juga Jeno sekarang"Suho mengangguk lalu mendudukkan Jeno di kursi belakang bersama Mark yang keduanya langsung di pengangi oleh Siwon yang memilih duduk di belakang.
Hendery duduk di samping tempat pengemudi dengan sesekali akan menoleh kebelakang, dimana Mark dan Jeno tengah di pengangi oleh ayahnya.
Ia sangat khawatir dengan Mark sekarang karna ayahnya terus menepuk-nepuk pelan pipinya.
Sepertinya agar Mark tetap tersadar juga Jeno yang turut memengangi tangan Mark yang terkulai lemas di samping tubuhnya dengan berharap, kakaknya tak kehilangan kesadarannya.
"Mark...tetap sadar sayang"pinta Siwon bahkan lelaki paruh baya itu menaruh kepala putra sulungnya di dadanya agar bisa menjaga kesadaran Mark yang si empunya benar-benar sudah sangat lemas bahkan Mark tak merespon lagi dirinya maupun putra keduanya, hanya suara isakan kecil yang keluar dari mulut kecil Mark sehingga Jeno turut menangis, melihat kondisi kakaknya yang sangat memperihatinkan sekarang.
Jeno sangat merasa bersalah karna dirinya, kondisi kakaknya semakin mengkhawatirkan saja.
Jika saja dirinya tak tertangkap semalam, pasti kakaknya tak akan semengkhawatirkan sekarang ini.
Tangan kakaknya pun tak membalas genggamannya Jeno yang terus menggenggam tangan sang kakak erat.
"Jeno, bisa ambilkan obat kak Mark?"pinta Siwon yang baru ingat jika dirinya juga turut membawa obat Mark karna tahu Mark belum meminum obatnya dari 4 hari yang lalu.
Setidaknya Mark meminum obat yang bisa di minum tanpa makan terlebih dahulu agar kondisinya membaik, mungkin.
Jeno mengangguk pelan"dimana ayah?"tanya Jeno balik sambil melebarkan pandangannya ke seluruh mobil dengan berusaha menahan tangisannya yang ingin pecah karna sangat khawatir sekaligus panik dengan kondisi kakaknya.
"Di belakang Jen"balas Siwon sambil terus sibuk mengusap-usap pipi Mark dan mengajak Mark berbicara agar Mark tak kehilangan kesadarannya.
Suho semakin mempercepat laju mobilnya agar Mark bisa di tangani dengan cepat. Ia juga menyempatkan menghubungi istrinya agar bisa menyusul juga ke rumah sakit bersama putranya juga kedua sahabat Jeno dan Haechan yang juga datang ke rumah Haechan untuk menunggu kepulangan Jeno dari panti asuhan.
"Ini ayah"Jeno menyodorkan obat yang akhirnya di temukannya di tas yang berada di belakang bangkunya.
Sebelumnya dengan ia yang sudah membukakan obat yang bisa di minum kakaknya tanpa makan terlebih dahulu lalu menyodorkan sebotol air minum juga.
"Mark, minum obat dulu yah nak"Siwon memasukkan satu-persatu obat ke mulut Mark yang sudah sangat pucat sambil memberikan minum secara perlahan agar Mark tak kesedak.
Mark hanya pasrah saja karna dirinya juga tak kuat sekedar untuk meminum obatnya jadi ia membiarkan ayahnya memasukkan obat-obatannya ke mulutnya juga memasukkan air minum agar bisa mendorong obatnya masuk ke dalam tubuhnya.
"maafkan ayah karna ayah telat menemukan kalian"Mark mengeleng sekilas, melihat ayahnya sekarang menangis karnanya lagi bahkan adiknya yang memengangi tangannya juga sudah banjir oleh air matanya lagi.
Lagi-lagi, dirinya membuat kedua orang yang paling berharga bagi hidupnya mengeluarkan air matanya karna dirinya yang payah.
"Ayah..jangan...menangis..Jeno...juga"lirih Mark yang untungnya Jeno dan ayahnya bisa mendengar suara lirihan Mark.
Siwon mengangguk maupun Jeno. Keduanya langsung mengusap cepat air mata mereka seperti apa yang diminta Mark.
"Bertahanlah sayang, sebentar lagi kak Jaehyun akan menolong Mark yah"bisik Siwon tepat di telinga Mark lalu mendekap erat tubuh panas Mark juga turut memeluk Jeno dari samping yang terus mengajak kakaknya berbicara agar kakaknya tak kehilangan kesadarannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother[Sequel Mianhae My Brother]
Fanfictionsequel Mianhae My Brother (Bisa di bilang lanjutannya sih:)) "Ini kakak kita? Wah, dia tampan yah sepertiku". "Yakk! Dia juga tampan sepertiku!". "Siapa kakak kalian memangnya?" "Dan aku lebih menyesal kalo aku, kakakku, dan juga adikku di lahirkan...