(12)

155 17 41
                                    

"Mark astaga, kami sangat merindukan mu"pekik Doyoung saat melihat Mark masuk ke dalam kafe bersama ayahnya yang mendorong kursi rodanya.

Mark tersenyum manis pada para kakaknya yang sekarang memeluknya, dirinya sungguh sangat merindukan mereka semua.

Baekhyun yang tengah berada di lantai dua dan mendengar Doyoung menyebutkan nama Mark langsung buru-buru ke lantai satu untuk menemui karyawannya dulu yang sudah ia anggap adik kecilnya.

"Markeu...miss you"

Siwon tersenyum tipis melihat Mark yang tengah di peluk oleh keempat kakak tersayangnya, katanya.

Sebenarnya ia takut, Mark sesak karna putra sulungnya sekarang tengah di peluk langsung keempatnya. Tapi ia tak mau Mark bad mood lagi jika menengur keempatnya jadilah Siwon biarkan saja yang terpenting Mark senang.

2 hari setelah Mark di rawat di rumah sakit, lebih tepatnya selama pulang dari rumah sakit. 2 hari itu Mark harus berada di rumahnya karna kondisinya tak memungkinkan Mark keluar. Tapi pada akhirnya Mark di ijinkan Siwon keluar karna tak tega melihat wajah murung Mark selama tahap pemulihan di kamarnya.

Makannya Siwon menawarkan Mark untuk menemui para kakaknya agar mood Mark kembali membaik lagi dan benar, di sepanjang perjalanan menuju kafe, Mark tak henti-hentinya berbicara lebar pada Siwon padahal selama di rumah, Mark hanya berbicara seperlunya, malahan dia hanya menghabiskan waktunya dengan tidur, makan, dan berjemur.

"Salam paman, maaf kami melupakan paman"tutur Baekhyun sambil menundukkan sedikit kepalanya pada Siwon untuk memberi salam.

Dia tak enak pada ayah Mark karna ia tadi tak memberi hormat dulu atau menyapanya sebab ia langsung saja bergabung memeluk Mark.

Taeyong, Doyoung, dan Kai juga turut mengikuti Baekhyun, mereka juga kelupaan menyapa atau memberi hormat dulu pada ayah dari anak lelaki yang sangat mereka rindukan.

Siwon mengelengkan kepalanya sambil tersenyum ramah, ia sama sekali tak marah dan mengerti, kenapa keempat anak muda itu tak memberi salam dulu padanya.

"Tak apa, tak usah di permasalahkan"tutur Siwon ramah yang membuat keempat anak muda itu saling pandang dan melemparkan senyumannya pada Siwon karna baru kali ini, mereka bertemu langsung dengan ayahnya Mark.

"Ayok paman, duduk dulu"ajak Baekhyun. Namun di balas gelengan kepala oleh Siwon.

"Paman harus ke perusahaan paman dulu, maaf...paman harus menitipkan Mark pada kalian, nanti paman akan menjemputnya lagi, tak apa kan?"tanya Siwon tak enak, ia harus ke perusahaannya jadi tak bisa menemani Mark. Lagipun sebenarnya, dirinya ingin memberikan waktu putranya dengan keempat kakaknya jika ada ia kan, takutnya mereka malah jadi canggung.

"Ah paman, jangan meminta maaf. Mark akan selalu di terima di sini. Tak apa paman, kami janji akan menjaga Mark dengan baik sampai paman kembali menjemputnya"ujar Baekhyun semangat bahkan ketiga pekerjanya juga turut mengangguk mengiyakan.

Mereka sangat senang jika Mark di titipkan disini karna mereka benar-benar sudah sangat rindu dengan Mark.

Mark baru mengunjungi Kafe lagi, terakhir kali sebelum Mark ulang tahun waktu itu.

Siwon mengangguk, dia mensejajarkan dirinya dengan Mark yang terduduk di kursi rodanya.

"Tak apa yah ayah tinggal?"tanya Siwon sambil mengusap-usap pipi Mark yang sangat lembut.

Mark menggeleng sambil tersenyum manis"tidak ayah, terimakasih"balas Mark lalu memeluk ayahnya yang langsung di balas lagi oleh Siwon juga dengan Siwon yang menyempatkan mencium keningnya lembut.

Baekhyun, Doyoung, Kai, dan Taeyong tersenyum melihat interaksi Mark dan ayahnya. Mereka benar-benar tak tahu jika hubungan keduanya sangat harmonis karna dulu mereka sempat berpikir jika orang tua Mark tak memperdulikan Mark karna membiarkan anak di bawah umur yang masih harus di pantau, malah di biarkan pulang larut malam terus. Tapi ternyata mereka salah, buktinya ayah Mark sangat menyayangi Mark bahkan adiknya juga, Jeno.

My Brother[Sequel Mianhae My Brother]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang