Hendery memberhentikan langkahnya di ikuti Siwon yang masih sibuk mengedarkan pandangannya, mencari tempat dimana kedua putranya sebenarnya berada.
Ia menatap Hendery bertanya yang langsung di balas tunjukan tangan Hendery pada sebuah ruangan yang sangat berdebu dan lumayan kotor. Tapi menurut Siwon, ruangan tersebut bisa di katakan gudang"Ini tempatnya Dery?"Hendery mengangguk pelan sebagai jawabannya.
"Kuncinya ada di atas pintu paman"Siwon segera mengambil bangku yang untungnya ada di dekatnya untuk mengambil kunci ruangan seperti apa yang di katakan Hendery.
Hendery turut membantu dengan memengangi bangku kecil yang tengah di taiki ayah dari teman-teman barunya. Ia tersenyum senang saat ayahnya Mark dan Jeno dengan cepat menemukan kunci ruangannya.
Siwon turun dari bangku yang membantunya mengambil kunci ruangan dengan sebelumnya membersihkan pakaiannya yang terkena debu ruangan.
Sungguh, setelahnya ia akan memberi perhitungan pada pemilik panti karna tega sekali mereka menaruh kedua putranya di tempat kotor dengan penuh debu sekarang dan ia yakin, di dalam ruangannya pun sangat gelap.
"Terimakasih nak"ucap Siwon sambil sibuk memasukkan kunci ke lobang ruangan, dimana ada kedua putranya.
Hendery mengangguk walau ayahnya Mark dan Jeno sebenarnya tak melihatnya"Sama-sama paman"balasnya, dia sesekali akan menoleh ke kanan kirinya, memastikan tidak ada orang yang melihat keberadaan mereka sekarang.
Ia tersenyum tipis saat ayah dari kedua temannya berhasil membuka pintu ruangan yang menyeramkan bagi semua anak-anak panti jadi anak-anak panti sangat menurut pada pemilik panti agar mereka tak sampai bermalaman dan tak di beri makanan dan minum seharian bahkan juga bisa mendapatkan hadiah kekerasan juga malahan.
Siwon masuk ke dalam ruangan yang sudah ia duga sangat gelap, hanya sinar matahari sebagai penerang ruangan, itupun yang masuk melalui celah dari tembok maupun ventilasi jendela yang bolong di ikuti Hendery yang setia mengintilinya di belakang karna dia ingin melihat juga keadaan kedua teman baiknya.
Hendery akan meminta maaf pada Jeno dan Mark karna semalam, dirinya sama sekali tak bisa menolong keduanya sebab ia yakin, ayah Jeno dan Mark akan datang dan nantinya ia akan menunjukkan dimana mereka berada.
Dan ternyata dugaannya benar, ayah dari kedua temannya datang hari ini ke panti. Tentu saja karna Jeno berhasil menghubunginya.
Sudah ia duga jika orang kaya akan lebih mudah mendapatkan informasi jika keluarga mereka menghilang.
Hendery berharap, keduanya mau memaafkannya karna hanya keduanya yang Hendery punya sekarang.
Siwon menyalahkan senter lampu handphonenya agar membantunya melihat di ruangan gelap yang tengah di masukinya sekarang.
Ia langsung berlari ke pojok ruangan saat penglihatannya melihat kedua putranya tengah tertidur dengan Mark yang memeluk Jeno.
Hendery juga turut berlari, ia sangat terkejut melihat kondisi kedua temannya yang ternyata sangat memperihatinkan, malahan ia pikir, lebih buruk dari semalam.
Ia baru ingat jika Mark dan Jeno itu di bawa ke ruangan hukuman dengan cara di seret. Tapi setelahnya ia tak tahu, apa pemilik panti memukuli mereka lagi atau tidak. Namun saat melihat kondisi mereka yang lebih mengkhawatirkan sekarang, Hendery pikir keduanya di pukuli lagi di tempat gelap ini.
Ia mengambil handphone yang di sodorkan paman Lee padanya karna paman Lee akan membangunkan Mark dan Jeno.
"Mark...Jeno...bangun sayang"Siwon menepuk-nepuk pelan pipi Mark dan Jeno bergantian.
Ia sangat terkejut dengan suhu tubuh Mark saat menempelkan tangannya di pipi putra sulungnya bahkan ia menyempatkan meraba keningnya yang ternyata sangat panas bahkan sweater yang di gunakannya terdapat noda darah yang lumayan banyak sampai-sampai mengenai celana Mark bahkan wajahnya juga terkena noda darahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother[Sequel Mianhae My Brother]
Fanfictionsequel Mianhae My Brother (Bisa di bilang lanjutannya sih:)) "Ini kakak kita? Wah, dia tampan yah sepertiku". "Yakk! Dia juga tampan sepertiku!". "Siapa kakak kalian memangnya?" "Dan aku lebih menyesal kalo aku, kakakku, dan juga adikku di lahirkan...