(37)

114 14 43
                                    

"ayah belum ikhlas jika Mark pergi sekarang. Ayah tahu, Mark tak akan merasakan sakit dan ketakutan lagi...tapi ayah belum bisa menerimanya jika Mark pergi sekarang nak. Maafkan ayah, bangun sayang...ayah mohon".

"bangun Mark Lee".
































Siwon tak menyadari jika jari-jari tangan kecil Mark bergerak pelan karna dia sibuk menangis sambil memeluk tubuh Mark erat.

Bahkan Jaehyun dan Suho karna keduanya juga sibuk menundukkan kepalanya sebab tengah menangis.









"A..ayah".

Siwon menyerngitkan dahinya karna merasakan pergerakan Mark yang masih di peluknya erat bahkan pendengarannya tadi, mendengar suara Mark.

Ia segera melepaskan pelukannya untuk melihat putra sulungnya yang masih berada di pelukannya.

Betapa terkejutnya Siwon mendapati putra sulungnya yang sudah membuka matanya dan sekarang tengah menatapnya walau pandangannya sangat sayu.

Suho yang melihat Mark kembali membuka matanya sampai tak membalas sautan telpon istrinya yang sudah terhubung sedari tadi karna saking terkejutnya pada Mark yang kini tengah menatap ayahnya yang juga masih mencoba mencerna semuanya karna Mark sudah dinyatakan meninggal beberapa menit yang lalu oleh dokternya sebenarnya.

"Ayah...kenapa menangis?"tanya Mark dengan suara yang seperti berbisik, tapi sukses membuat Jaehyun yang masih menundukkan kepalanya karna menangis mendongakkan wajahnya untuk melihat ke tempat tidur rawat Mark.

Mulut Jaehyun sampai sedikit terbuka, melihat keajaiban yang ada di depannya sekarang.

Tadi hampir 10 menit Jaehyun berusaha mengembalikan detak jantung Mark yang berhenti. Namun detak jantung Mark tak kunjung terdeteksi oleh mesin ekg yang menghubungkan langsung ke dada anak berusia 14 tahun itu hingga dirinya menyatakan jika Mark sudah tiada. Tapi sekarang anak manis itu tengah menatap ayahnya yang masih terdiam di tempatnya walau begitu, tatapan mata Mark sangat sayu.

Maka dengan cepat Jaehyun mendekati tempat tidur Mark. Dia kembali memasangkan kabel ekg di dada Mark juga kembali memasangkan masker oksigen untuk membantu pernapasan Mark kembali karna tadi dia lepaskan kecuali infusannya.

Jaehyun menoleh ke arah mesin ekg yang kembali menampilkan garis detak jantung yang bagus bahkan angkanya pun semakin menaik.

Mark kembali ternyata, dia tak menyerah.

Siwon segera tersadar dengan keajaiban yang tengah terjadi padanya. Ia tersenyum senang karna putra sulungnya telah kembali jadi dia mengecupi wajah Mark juga menyingkirkan poni rambut Mark yang mengenai matanya.

"Kau kembali nak, kau kembali"ujar Siwon yang kembali membawa Mark ke dalam pelukannya tapi tak seerat tadi.

Mark menatap bingung ayah, paman, dan dokternya karna dirinya bisa melihat jejak air mata di pipi mereka.

Ia bingung, kenapa mereka semua menangis padahal tak ada yang sedih? Dan dia bingung, kenapa ayahnya terus memeluknya sambil berucap kalo dia kembali?

Memang ia habis dari mana?

Mark rasa, Mark hanya tidur tadi walau ia tak ingat, apa yang terjadi sebelumnya karna ia hanya ingat dirinya yang di temani ayahnya tidur. Tapi setelahnya tak tahu apa lagi.

Suho turut mendekati tempat tidur Mark. Ia mengelus rambut Mark yang basah oleh keringatnya yang sekarang tengah di baringkan kembali oleh ayahnya di tempat tidurnya"ayah, paman, dan kakak kenapa menangis?"tanya Mark lagi dengan kini menatap ketiganya sangat penasaran.

My Brother[Sequel Mianhae My Brother]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang