Siwon segera menuju kembali ke kursi penumpang mobil putih, dimana putra sulungnya masih berada.
Ia dengan perlahan membangunkan Mark yang tengah terbaring di kursi penumpang, tengah menangis histeris.
"Hiks ayah, aku takut"tangisan Mark semakin pecah saat ayahnya kini berada di dekatnya.
Anak lelaki berambut coklat madu itu langsung di bawa kepelukan hangat ayahnya yang lumayan membuatnya tenang.
"Mereka...mereka..hiks....-
"Syuut...ayah disini sayang, jangan takut yah. Mereka sudah ayah beri pelajaran yang setimpal. Jangan takut lagi yah. Ayah ada di samping Mark dan memeluk Mark sekarang"tutur Siwon sambil mencium lama kening Mark yang basah oleh keringatnya.
Siwon bisa melihat banyaknya bercak merah yang hampir memenuhi tubuh putranya. Ia sangat tahu betul, apa yang telah dilakukan ke-2 penculik bajingan itu pada putra sulungnya.
Ia mengelap tubuh Mark yang lumayan lengket dengan kain yang di berikan oleh Suho yang tengah berdiri di luar mobil.
Siwon akan sesekali menciumi wajah putra pertamanya yang masih menangis. Dia juga membuka tali yang mengikat kedua tangan dan kaki Mark yang ikatannya sangat kuat sehingga terdapat bekas tali di kedua tangan dan kakinya bahkan kaki mulus Mark jadi lecet sekarang.
Suho menghela napas kasar. Lelaki yang lebih muda dari ayahnya Mark itu hanya bisa menatap prihatin Mark yang tubuhnya masih di elapi ayahnya.
Suho sangat tak tega melihat wajah Mark yang sangat ketakutan sekarang padahal ayahnya ada di dekatnya.
"Hiks takut ayah"gumam Mark terus-menerus. Anak lelaki bersurai coklat madu itu semakin menyembunyikan wajahnya di tubuh ayahnya karna ketakutan.
Siwon mencium kening Mark lama agar Mark bisa tenang lalu mengambil sweater Mark yang ada di bawah kursi mobil lalu memakaikan putra sulungnya sweaternya kembali bahkan dia memakaikan jas yang tengah di pakainya pada putra sulungnya yang terus berucap takut, setelahnya ia menutup kaki Mark yang terbuka dengan selimut tipis yang ada di dekat kakinya.
"Ayah disini sayang, tak akan ada yang berani membawa Mark lagi dan memperlakukan Mark seperti tadi"bisik Siwon lalu mengendong Mark di hadapannya dengan Mark yang langsung memeluknya layaknya bayi koala karna rasa takutnya benar-benar memenuhi dirinya, belum lagi Mark sangat syok dengan perlakuan kedua penculiknya yang sebenarnya dirinya tak tahu, mereka ingin apa padanya.
Tapi Mark bersyukur, ayahnya bisa datang menyelamatkannya jika tidak, Mark tak tahu, apa yang akan terus terjadi padanya.
Mark tadinya berpikir, ayahnya tak akan datang menyelamatkannya dan dia nantinya akan di terus perlakukan yang membuat dirinya sangat tak nyaman hingga mungkin membuat dirinya sampai pingsan karna tadi saja tubuhnya sudah sangat lemas hingga pandangannya mulai mengabur karna keduanya terus melakukan hal aneh pada tubuh payahnya. Tapi Tuhan mengabulkan doanya, karna tiba-tiba ayah dan pamannya datang, membuka pintu mobil lalu para penculiknya itu langsung di jauhkan darinya.
Siwon duduk di kursi penumpang mobil Suho di ikuti Suho yang juga turut masuk ke dalam mobilnya, tapi dia duduk di kursi pengemudi.
"Suho, cepat kembali ke rumah sakit"pinta Siwon dan Suho segera menganggukkan kepalanya paham.
Suho kembali melajukan mobilnya dengan kecepatan yang tinggi agar Mark yang masih menangis histeris di pelukan ayahnya bisa segera di tangani.
Suho tak tega sekali pada Mark yang terus menangis di pelukan ayahnya, pasti dia sangat syok selama di bawa oleh penculiknya. Apalagi melihat tubuh Mark tadi membuat Suho juga tak bisa banyak berkata-kata.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother[Sequel Mianhae My Brother]
Fanfictionsequel Mianhae My Brother (Bisa di bilang lanjutannya sih:)) "Ini kakak kita? Wah, dia tampan yah sepertiku". "Yakk! Dia juga tampan sepertiku!". "Siapa kakak kalian memangnya?" "Dan aku lebih menyesal kalo aku, kakakku, dan juga adikku di lahirkan...