"kakak bisa memakaikan Mark jaket ku yang ada di belakang mobil"tutur Suho yang tengah melepaskan sabuk pengaman mobilnya, hendak turun.
Siwon mengangguk tanpa menjawab. Ia menoleh kebelakang untuk mengambil jaket Suho.
Ia mengambil jaket bomber besar berwarna hitam untuk di pakaikan pada Mark yang kembali menangis di pelukannya."Pakai jaket dulu yah nak"pinta Siwon lalu melepaskan pelukannya pada Mark. Namun Mark langsung memeluknya erat kembali.
Mark menggelengkan kepalanya ribut dengan wajahnya yang kembali di tenggelamkan pada dada bidang Siwon"aku tak mau keluar! Aku takut ayah! Aku takut"lirih Mark sampai-sampai Siwon bisa merasakan kembali tubuh kecil Mark yang kembali bergetar hebat bahkan tangannya yang berada di pinggangnya semakin erat saja pengangannya.
Suho hanya bisa memperhatikan Siwon yang terus-menerus memberikan pengertian pada Mark yang lagi-lagi menangis histeris, padahal ayahnya sudah berada di dekatnya.
Sudah Suho duga, Mark kembali mendapatkan traumanya apalagi perlakuan buruk tadi pasti tengah memicu kembalinya rasa takut Mark.
"Ini di rumah sakit sayang, Jeno juga sudah menunggu ke datangan Mark maupun Haechan dan Hendery. Mereka pasti akan menjaga Mark yah"bisik Siwon, tepat di telinga kanan Mark sukses membuat Mark tak seerat tadi memeluknya.
Mark menyembulkan wajahnya lalu mendongakkan kepalanya untuk menatap mata sang ayah"aku ingin bertemu Jeno dan yang lainnya"aku Mark yang langsung di iyakan oleh Siwon bahkan Siwon memberikan senyuman dimplenya sekarang.
"Pakai jaket dulu yah, biar gak dingin"Mark mengangguk saja dengan mempersilakan ayahnya memakai jaket hitam yang sangat besar pada tubuh kecilnya sampai-sampai dirinya tenggelam dalam jaket yang tengah di pakainya.
Siwon mencium kening Mark setelah selesai memakaikan jaket besar pada tubuh Mark hingga bercak merah yang memenuhi tubuh Mark apalagi lehernya tak terlihat lagi. Ia lalu membuat Mark kembali memeluk dirinya.
Mark langsung dengan erat memeluk ayahnya. Ia kembali menenggelamkan wajahnya yang masih banjir oleh air mata pada dada sang ayah yang hangat.
Isakan masih saja keluar dari bibir tipisnya jadi ayahnya terkadang akan membisikan kalimat penenang, tepat di salah satu telinganya juga akan mengelus-elus rambut juga punggung Mark yang sedikit bergetar.
Suho dan Siwon turun dari mobil. Keduanya berjalan beriringan, masuk ke dalam rumah sakit.
"Tolong jangan sampai Jeno masuk ke ruangan Mark selama Mark di tangani nanti Suho. Beri dia pengertian jika hanya satu orang yang hanya bisa masuk"ujar Siwon sambil terus sibuk menenangkan Mark yang lagi-lagi menangis sambil bergumam takut jadi dirinya terus berusaha memberikan pengertian pada putra sulungnya agar ketakutan yang kembali menguasainya bisa sedikit menghilang.
Suho menganggukkan kepalanya pelan. Ia juga turut mengelus-elus rambut dan punggung Mark yang bergetar, hatinya juga ikut hancur, melihat Mark mengalami ketakutan yang hebat."Tenang saja kak".
"kak Mark"panggil seorang anak yang masih mengenakan seragam sekolah elitnya, yang tak lain Jeno.
Jeno, Haechan, dan Hendery segera mendekati Siwon yang mereka yakini tengah mengendong Mark yang baru saja di culik oleh orang jahat.
Jaehyun, dokter pribadi Mark juga turut mengikuti ke-3 anak yang ingin beranjak remaja itu di belakangnya.
Wajahnya sangat khawatir sekali mengingat pasien kesayangannya tadi di culik oleh orang-orang yang menyamar menjadi perawat rumah sakit.
Dirinya amat menyesal tak bisa menolongnya karna salah satu penculiknya membuat kakinya terkilir lumayan parah hingga sekarang saja, ia harus berjalan tertatih-tatih.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother[Sequel Mianhae My Brother]
Fanfictionsequel Mianhae My Brother (Bisa di bilang lanjutannya sih:)) "Ini kakak kita? Wah, dia tampan yah sepertiku". "Yakk! Dia juga tampan sepertiku!". "Siapa kakak kalian memangnya?" "Dan aku lebih menyesal kalo aku, kakakku, dan juga adikku di lahirkan...