"Mark, makan yah"pinta Siwon yang baru saja masuk ke ruangan Mark kembali dengan membawa nampan yang di atasnya terdapat bubur sehat dan segelas air putih.
Mark yang tengah memainkan mainan barunya menoleh sekilas pada sang ayah. Ia mengelengkan kepalanya saat melihat ayahnya membawa nampan yang di atasnya hanya ada bubur dan segelas air.
Mark tak mau makan makanan yang di bawakan ayahnya sekarang. Ia inginnya makanan favoritnya juga segelas jus semangka. Lagipun dirinya mual dan tak berselera makan, tapi jika ayahnya menyogoknya dengan makanan dan minuman favoritnya, Mark akan makan.
"Loh, kan Mark harus minum obat. Makan yah, 3 suapan saja yah nak"bujuk Siwon yang sekarang sudah duduk di samping tempat tidur Mark dengan menyodorkan sendok yang berisikan bubur sehat di hadapan Mark yang malah terus sibuk memainkan mainan yang di belikan mamahnya Haechan kemarin agar nantinya Mark maupun Jeno yang sekarang tengah di lantai bawah bersama sahabat-sahabatnya juga Hendery tak bosan.
Jeno sudah tak di rawat jadi dia sekarang sedang di lantai bawah bersama sahabat-sahabatnya juga Hendery yang di temani papahnya Haechan untuk sarapan di kantin bersama.
"Sayang, makan yah"bujuk Siwon lagi karna Mark malah mengabaikannya dengan terus menyibukkan dirinya, memainkan mainannya.
Mark menoleh ke arah ayahnya yang masih setia menyodorkan bubur sehat di hadapannya sambil memberikan senyuman tipisnya.
Ia menghela napas pelan karna tak enak jika terus mengabaikan sang ayah jadilah Mark menerima bubur sehatnya yang sebenarnya melihatnya saja dirinya ingin muntah. Namun demi ayahnya, Mark berusaha menahannya jadilah ia memakannya dengan sangat lama walau begitu, ayahnya tersenyum senang karna Mark mau memakan sarapannya.
"Tenggorokannya sakit yah?"tanya Siwon karna suapan bubur pertama Mark tak kunjung habis.
Mark menggelengkan kepalanya sambil terus asik sendiri."Hanya tak nafsu makan"aku Mark dengan suara yang pelan.
Siwon sebisa mungkin mengerti dengan Mark yang sekarang moodnya benar-benar kacau bahkan sedari kemarin, putra sulungnya ini sulit sekali makan bahkan makanannya akan di keluarkan lagi padahal dia hanya makan 4 atau 5 sendok. Namun malah berakhir di tempat muntahnya lagi.
"Bukannya Mark ingin cepat pulang yah? Makan yang banyak yah sayang, nanti Mark tak bisa minum obat jika Mark makan saja tak mau yah. Ayah takut kondisi Mark semakin menurun"pinta Siwon sambil kembali memasukkan bubur ke mulut Mark dengan sabar.
Mark mengangguk pelan dengan air mata yang kembali keluar dari pelupuk matanya.
Emosi sedihnya kembali menguasai dirinya karna merasa ayahnya tengah memarahinya, padahal ayahnya hanya memintanya makan agar dirinya bisa minum obat. Itupun sebenarnya ayahnya berbicara lembut padanya. Namun Mark malah merasa sangat sedih dan bersalah juga takut.
"Mual sayang?"tanya Siwon panik karna Mark sekarang kembali menangis walau begitu putra sulungnya ini terus memainkan mainannya sambil memakan makanannya.
Mark menggelengkan kepalanya pelan. la memberikan senyuman tipisnya lalu mengusap cepat air matanya yang terus saja keluar.
Dirinya tak mau berbicara karna takutnya semakin menangis dan malah muntah jadilah, Mark membiarkan ayahnya mengusap-usap rambutnya sambil menunggunya selesai menelan makanannya.
klek
"Ayah"panggil Jeno senang. Anak bermata sipit itu menghampiri tempat tidur kakaknya lalu menatap bertanya ayahnya karna kakaknya sekarang tengah menangis sambil makan walau begitu, kakaknya sibuk memainkan mainan yang di berikan mamahnya Haechan kemarin.
Kakaknya juga tak menyapanya yang baru saja masuk ke ruangannya padahal biasanya, kakaknya akan memberikan senyuman manisnya lalu memintanya untuk duduk di sampingnya. Tapi sekarang, kakaknya malah mengabaikannya dengan terus menyibukkan dirinya memainkan mainan yang ada di tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother[Sequel Mianhae My Brother]
Fanfictionsequel Mianhae My Brother (Bisa di bilang lanjutannya sih:)) "Ini kakak kita? Wah, dia tampan yah sepertiku". "Yakk! Dia juga tampan sepertiku!". "Siapa kakak kalian memangnya?" "Dan aku lebih menyesal kalo aku, kakakku, dan juga adikku di lahirkan...