(20)

124 15 64
                                    

"sayang, dimana kau nak?...Jeno?"tanya Siwon yang panik karna Jeno tak menjawabnya lagi. Ia sekarang malah mendengar suara Jeno yang sepertinya tengah di tahan seseorang. Jeno bahkan seperti menangis di sebrang sana, ini membuat Siwon semakin khawatir, takut terjadi hal buruk menimpa kedua putranya.

"Yak! Aku akan memukul mu!".

"Yakk! Siapa yang akan memukul putra ku hah?"tanyanya karna yang ia dengar sekarang bukan suara Jeno lagi. Namun malah suara lelaki dewasa yang bertutur akan memukul seseorang.

Siwon berharap, Jeno baik-baik saja disana.

Ia membesarkan volume panggilan yang tiba-tiba saja menelponnya di malam larut ini agar bisa mendengar suara Jeno atau Mark.

Ia beharap, Jeno kembali berbicara padanya. Namun hanya suara lelaki dewasa dan perempuan dewasa juga suara pukulan yang malah ia dengar sekarang.

Siwon sudah kembali ke Seoul kemarin karna dia mendapatkan telpon dari Irene, mamah nya Haechan jika kedua putranya tidak ada di rumah.

Keluarga Haechan sudah mencari Jeno dan Mark kemana-mana. Namun masih belum di temukan jadi Siwon memutuskan untuk pulang lebih awal yang untungnya pekerjaannya segera di ambil alih oleh sahabatnya yang baru saja pulang dari Busan karna tahu, Siwon tengah mencari anak-anaknya yang tiba-tiba menghilang.

Ia juga sudah menugaskan para anak buahnya untuk menyebar ke seluruh kota Soul untuk mencari kedua putranya. Namun kedua putranya masih belum juga kunjung di temukan hingga sekarang.

Sampai Siwon yang tengah menunggu informasi dari para anak buahnya tentang keberadaan kedua putranya sampai-sampai dirinya memilih tak tidur karna sangat mencemaskan keduanya. Dan malam ini, tiba-tiba ia mendapatkan sebuah telpon asing masuk ke dalam telponnya yang ternyata itu dari putra keduanya.

Tentu saja Siwon sangat senang karna ternyata Jeno bisa menelponnya. Namun sekarang ia sangat khawatir karna sepertinya putranya tengah di tahan seseorang sehingga dia tak bisa kembali melanjutkan panggilan telponnya. Bahkan ia bisa mendengar tangisan Jeno di suara panggilannya yang sekarang entah tengah dimana dan apa yang sebenarnya terjadi padanya.

"Siapa kau?"teriak Siwon murka karna tangisan Jeno semakin bisa ia dengar bahkan Jeno terus berujar maaf sambil memanggil-manggilnya agar menolong Jeno sekarang.

Ia sungguh ingin tahu, apa yang tengah terjadi pada Jeno sekarang sampai-sampai Jeno menangis histeris disana.

"Maaf, sepertinya dia salah sambung. Anak disini memang nakal-nakal"tutur suara wanita yang berada di dalam panggilan suara telponnya.

"Ayah tolong Jeno, ayah!...ayah!"Siwon bisa kembali mendengar suara Jeno disana, ini membuatnya semakin panik karna putranya semakin menangis bahkan dia bisa mendengar suara pukulan yang semakin kencang di telponnya.

"Jeno...Jeno sayang di-

"Maaf ya tuan, dia benar-benar salah sambung. Selamat malam"potong suara perempuan lagi lalu mematikan sambungan telponnya.

Siwon mengacak rambutnya frustasi. Ia kembali menelpon nomor tadi. Namun sayangnya, sekarang nomor tersebut sama sekali tak bisa di hubungi.

Ia melirik jam rumah besarnya yang ternyata sudah menunjukkan pukul 2 pagi. Langsung saja dia berlari keluar dari rumah besarnya untuk menuju ke rumah keluarga Suho yang tepat berada di samping rumahnya.

Suho pasti bisa membantunya menemukan kedua anaknya yang sekarang entah dimana karna Suho pintar dalam melacak nomor asing.

Ia yakin sekali jika Suho bisa melacak nomor yang baru saja menghubunginya tadi.

"Ayah akan menemukan kalian secepatnya, ayah janji-

-Tuhan, tolong lindungi anak-anak ku dimanapun mereka berada".




























My Brother[Sequel Mianhae My Brother]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang