(40)

150 15 56
                                    

"Jeno"panggil seseorang yang baru keluar dari rumah besarnya, yang tak lain Mark.

Mark berusaha berjalan cepat ke arah adiknya yang ternyata dalam bahaya sekarang sampai-sampai dia melupakan fakta jika dirinya baru saja keluar dari rumah sakit juga tubuhnya yang masih lumayan lemas untuk di gerakkan.

Jesica yang melihat kedatangan anak sulung Siwon tersenyum senang karna ide gila mulai terlintas di kepalanya.

Dia melepaskan tangkupan tangannya yang menangkup mulut Jeno yang sukses membuat bibir Jeno semakin mengeluarkan darah karna terkena kuku panjangnya"Wah, sepertinya Dewi keberuntungan tengah berada padamu Mark hingga kau bisa terbebas dari penculikmu"Mark menatap nyalang Jesica. Ia tak suka jika ada orang yang menyakiti adiknya, apalagi ia sadar jika sahabat wanita ayahnya inilah yang sebenarnya biang dari semua masalah yang terjadi padanya maupun pada Jeno.

"Lepaskan Jeno!"seru Mark dingin bahkan dia juga menampilkan ekspresi yang jarang sekali Mark keluarkan kecuali jika pada orang-orang yang benar-benar membuatnya sangat marah dan moodnya benar-benar tengah sangat buruk.

Jeno sampai mengedipkan matanya berkali-kali, melihat ekspresi wajah kakaknya yang pernah di tunjukan padanya saat dia benar-benar badmood di rumah sakit waktu itu hingga membuatnya takut sendiri dengan sang kakak.

Begitupun Haechan yang bingung, ingin melakukan hal apa untuk menyelamatkan Jeno, terlebih sekarang dia pun tak berani melihat tatapan kakaknya Jeno yang tengah marah. Ternyata kakaknya Jeno jika sedang marah akan lebih menyeramkan dari Jeno.

Haechan percaya sekarang jika orang yang jarang sekali marah tapi jika akhirnya dia marah, itu akan sangat menakutkan. Terbukti, Mark tengah dalam fase itu sekarang.

"Ahahhaha...kenapa hah? Adikmu ini kurang ajar padaku, biarkan saja dia merasakan pisau ini bersarang di perutnya nanti"ujar Jesica yang sekarang mengeluarkan pisau tajam dari balik bajunya yang memang sengaja dia siapkan untuk menusuk salah satu putra Siwon atau kalo bisa keduanya saat tak ada Siwon tentunya.

Ia hari ini sengaja ke rumah Siwon karna mendapatkan informasi jika lelaki yang amat ia cintai itu akhirnya kembali ke rumah besarnya setelah hampir 2 Minggu lamanya berada di rumah sakit akibat putra sulungnya yang harus menerima perawatan kembali disana.

Jesica sebenarnya sudah merencanakan kembali rencana untuk menyingkirkan langsung kedua putra Siwon. Namun sayang, karna putra kedua Siwon sangat menyebalkan dan terus memancing dirinya untuk mengeluarkan topeng aslinya jadilah ia memakai cara kedua.

Lagipun Jesica sadar jika Mark dan Jeno sudah tahu kalo dirinha lah penyebab mereka berada di panti asuhan juga dirinya yang menyuruh penculik untuk menculik Mark.

Jesica kesal dengan penculik paksaannya karna penculik yang ia suruh menculik Mark, malah tertangkap Siwon duluan sebelum membawa Mark ke rumahnya. Tapi untungnya, mereka tak buka mulut jika dirinya lah yang menyuruh keduanya menculik Mark jadi dirinya aman.

Padahal tadinya jika Mark berhasil di bawa ke rumahnya, ia akan jadikan Mark pancingan agar Siwon mau menikahi dirinya sehingga ia bisa terbebas dari perjodohan yang di lakukan orang tuanya juga ia ingin, Siwon menjadi miliknya karna sahabatnya dulu, ibu dari Mark, Jeno, juga Dae Eun telah merebut sahabat yang diam-diam ia cintai.

Makannya Jesica sangat tak suka pada Mark dan Jeno karna keduanya, anak dari perempuan yang telah merebut cinta matinya juga karna keduanya, Siwon jadi lebih mengutamakan kedua bocah itu di bandingkan dirinya.

Haechan mengelengkan kepalanya ribut saat wanita yang menyandra Jeno mengeluarkan pisau tajam dari pakaiannya.

Dia benar-benar takut jika Jeno di tusuk sungguhan oleh wanita cantik berambut cokelat tersebut, sedangkan Mark tetap diam dengan ekspresi wajahnya yang tetap sama, walau sesekali dia akan menatap adiknya yang menatapnya meminta bantuan.

My Brother[Sequel Mianhae My Brother]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang