(7)

170 21 44
                                    

"Bawa aku ke kamar ku saja kak, kumohon"pinta Mark dengan mata yang berkaca-kaca pada Jaehyun yang hendak membaringkannya di ranjang dorong.

Mark akan di tangani dulu di UGD, baru ke ruangan khususnya lagi jika selesai di obatinya.

Jaehyun menatap Siwon yang tengah mengendong Jeno yang terluka.

Jeno juga hendak di bawa kesana, tapi dia menolak juga karna katanya ingin di obati di ruangan kakaknya saja nantinya.

"Tak apa Jae, ikuti saja kata Mark. Dia sedang terguncang"Jaehyun mengangguk paham.

"Perut mu sakit Mark"Mark mengangguk pelan.

"Sangat sakit kak"lirih Mark jadi Jaehyun mengendong Mark ala bridal karna jika dia di gendong di punggungnya, takut nantinya perutnya akan tertekan dan membuat Mark semakin kesakitan saja.







"Astaga Mark! Ini kenapa?"tanya Jaehyun saat membuka sweater Mark.

Dia bisa melihat jika hampir seluruh tubuh Mark memerah bahkan membiru di beberapa bagian.

Siwon yang tengah duduk menemani Jeno yang tengah di obati, mendekati Mark.

Dia juga tak kalah terkejutnya, melihat tubuh kecil Mark di penuhi lebam-lebam dan memerah.

Mark hanya diam, dia tak menjawab pertanyaan Jaehyun yang sekarang mulai mengobati luka-luka di area perutnya.

"Mark, katakan pada ayah sayang"pinta Siwon lembut, ini membuat Mark yang tengah melihat pemandangan jendela ruangannya mengalihkan pandangannya pada Siwon yang sudah duduk di samping tempat tidurnya.

Ia menyempatkan melihat adiknya yang tengah di obati oleh seorang perawat perempuan.

Terlihat sekali jika Jeno memberinya kode untuk menyuruhnya berkata jujur pada ayahnya.

Mark kembali lagi menatap Siwon yang masih saja menatapnya lembut"mommy...dia mencubit ku dan memukul ku...bahkan membuat bibirku terluka ayah"jawab Mark yang sekarang memejamkan matanya karna rasa perih akibat Jaehyun yang tengah memberi obat pada luka-lukanya.

Siwon mengeraskan rahangnya. Ia benar-benar tak habis pikir dengan jalan pikir Anna.

Bisa-bisanya Anna melukai Mark yang tengah sakit parah bahkan dia juga membuat Jeno terluka sekarang.

Ia menghapus air mata yang mengalir kembali di kedua pipi Mark. Mencium keningnya juga memenangkan Mark yang menangis.

"Aku takut, aku takut ayah hiks. Aku tak mau di tinggal sendirian lagi. Aku takut, aku takut"tutur Mark yang sedikit menggeliatkan badannya karna rasa perih semakin menjalar pada tubuhnya.

"Syuut...maafkan ayah sayang, jangan takut lagi yah. Ada Jeno, kak Jaehyun, dan ayah disini...menemani Mark"tutur Siwon yang terus berusaha menangkan Mark menangis ketakutan.

Psikis Mark terguncang kembali padahal Mark baru saja sembuh dari traumanya yang di tinggal sendirian, tapi lagi-lagi Mark kembali mendapatkan traumanya.

Jaehyun sebisa mungkin menahan air matanya. Dirinya tak tega sekali dengan Mark yang di berlakukan kasar oleh ibu kandungnya sendiri bahkan Jeno juga.

Jaehyun ingat sekali saat Mark hilang kembali di ruangannya, padahal saat itu, ia ingin memeriksa Mark dan memberi tahunya jika Mark di ijinkan pulang. Tapi yang Jaehyun dapatkan hanya tempat tidur yang kosong dengan tablet tugas Mark yang masih menyala di bawah tempat tidurnya.

Ia langsung saja menghampiri tempat tidur Mark yang terdapat noda darah di beberapa bagian kasurnya, itu membuatnya panik dan segera menanyakan perihal keberadaan Mark pada ayahnya yang ternyata juga tak ada bersamanya.

My Brother[Sequel Mianhae My Brother]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang