(25)

126 17 43
                                    

Mark membuka kelopak matanya yang sedikit memberat. Ia mengedipkan beberapa kali matanya yang sedikit memburam dengan menyerngitkan dahinya karna rasa sakit tiba-tiba datang kembali walau begitu, untungnya tak terlalu lama menyerangnya jadi ia mengedarkan pandangannya, mencari ayah atau adiknya.

"Ayah"panggil Mark dengan suara yang sangat pelan. Anak lelaki bermarga Lee itu mulai gelisah di tempatnya karna tubuhnya tak bisa di gerakkan sesukanya jadi dia tak bisa menoleh ke kanan dan kirinya. Dia hanya bisa menatap langit-langit ruangannya.

Ia bisa bernapas lega saat seseorang memengangi tangannya yang terinfus, ternyata itu ayahnya yang mendekati tempat tidur rawatnya.

"Mark, akhirnya kau sudah sadar sayang. Ada yang sakit?"tutur sang ayah sambil bertanya.

Mark tersenyum tipis di balik masker oksigennya. Ia menggeleng sekilas, entah ayahnya melihat atau tidak karna tubuhnya masih tak bisa di ajak kompromi dengannya.

"Hanya sedikit ayah"jawab Mark membuat ayahnya memberikan senyuman tampannya lalu mencium lama keningnya yang masih lumayan panas"aku haus ayah, ingin minum"tambah Mark lagi. Ia tak sadar jika dirinya tengah memakai masker oksigen. Namun karna tenggorokannya sangat kering, ia jadi sangat membutuhkan air.

Siwon mengangguk mengerti. Lelaki paruh baya tampan itu mengambil selang casannula yang sudah di siapkan Jaehyun untuk di pakaikan pada Mark yang ingin minum.

Mark tak bisa minum jika memakai masker oksigen jadilah dia membuka masker oksigen yang menutupi sebagian wajah tampan Mark dan langsung memasangkan selang casannula di hidung mancung Mark sambil meminta Mark menetralkan nafasnya yang sempat memburu.

"Minum perlahan yah"pinta Siwon pada Mark yang mulai meminum airnya melalui sedotan khususnya.

Mark mengangguk pelan. Dia mulai menyedot air dari sedotan air khususnya. Mark benar-benar ingin sekali minum sampai-sampai suaranya sangat serak karna kekurangan air.

Siwon terus menampilkan senyuman tipisnya dengan tangannya yang tak memengangi gelas, terus mengusap rambut coklat madu Mark yang sedikit lepek.

"Jeno dimana ayah?"tanya Mark yang sudah selesai minum.

Ia tak sadar jika adiknya ada di sebelah kirinya karna dirinya belum bisa menoleh ke kanan maupun ke kiri.

Kebiasaan tubuhnya jika kondisinya benar-benar menurun drastis. Pasti dia layaknya orang lumpuh. Namun untungnya tubuhnya bisa kembali normal lagi nantinya.

"Ada di samping kiri Mark. Dia sedang tidur bahkan Hendery juga ada disini...juga Renjun, Jaemin, dan Haechan ada disini. Tapi mereka ada di ruangan tengah bersama paman Suho dan bibi Irene"jelas Siwon lalu membantu Mark untuk menoleh ke arah kirinya, dimana ada Jeno yang sudah tertidur karna sekarang sudah pukul 01.00 pagi dan Mark baru sadar sekarang, padahal adiknya terus menunggunya sadar sampai mau tak mau dia tidur karna Jeno juga masih harus banyak beristirahat.

Mark tersenyum tipis melihat adiknya yang ternyata baik-baik saja dan yang paling bisa membuat dirinya tenang, adiknya tak di pakaikan banyak alat-alat medis seperti dirinya.

Ia kembali menatap ayahnya yang setia mengusap rambutnya dengan lembut.

"Tidur lagi sayang yah"pinta Siwon. Namun Mark malah mengelengkan kepalanya pelan bahkan bibirnya mencebik lucu membuatnya langsung di hadiahi kecupan singkat di hidungnya oleh sang ayah.

"Ingin apa hmm?"tanya Siwon yang sekarang mengelus-elus pipi Mark yang tak terluka.

Mark menundukkan kepalanya dengan tangannya yang tak di tangkup ayahnya memainkan selimut tebal yang menutupi kaki hingga dadanya."Kapan aku boleh pulang ayah?"tanya Mark dengan suara yang sangat pelan.

My Brother[Sequel Mianhae My Brother]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang