Bagian 23

399 77 10
                                    

Happy Reading




"Aku bosan~"

Karin menghela napas lelah mendengar rengekan Sakura yang untuk kesekian kali. Ia menutup kedua telinganya rapat tapi tak berusaha untuk menegur.

Mereka sudah menunggu selama 2 jam dan pengirim misterius itu belum muncul juga. Apalagi, setelah Sakura menebak siapa gerangan sang pengirim membuatnya greget bukan main.

"Aku akan membeli minum dan cemilan sebentar," Ucap Karin.

Sakura hanya mengiyakan. Ia benar-benar dibuat galau selama beberapa pekan dan puncaknya adalah hari ini. Kalaupun benar dia yang mengirim semua teka-teki itu, apa tujuan sebenarnya?

"Maaf, menunggu lama."

"Tak apa," Sahut Sakura sekenanya sebelum menyadari ini bukan suara Karin. Ia lantas mendongak dan tertegun agak lama.

Jantungnya serasa berhenti dan matanya mulai memburam. Katakanlah Sakura terlalu emosional, tapi memang rasanya tak karuan melihat orang yang kau sukai berdiri di depanmu dengan wajah tampan tapi sayang milik orang.

Milik orang

Milik orang

SASUKE MILIK ORANG

Akhirnya air matanya jatuh tanpa dikomando. Mengajak sungai bak air bah yang mengalir deras membuat laki-laki di depannya kebingungan.

Sasuke berlutut berusaha menenangkan Sakura yang semakin terisak. Badannya bergetar ingin memeluk namun akal logisnya masih menguasai. Ia menghela nafas dalam dan memegang kedua tangan Sakura. Mengelusnya perlahan berharap hal ini bisa menenangkannya.

Berhasil, tangis Sakura akhirnya mereda. Ia menatap mata elang itu dengan dalam. "Kenapa?"

Akhirnya kata itu keluar dari mulutnya. Setelah ia tahu kalau Sasuke memiliki kekasih, ia mencoba untuk melupakannya walaupun berat. Dan kini, laki-laki yang ia ingin lupakan setengah mati malah mempermainkannya.

Sasuke mengalihkan pandangannya. Jujur begitu menyiksa melihat Sakura bersedih seperti ini. Ia sadar kalau ia adalah biangnya. Perlahan ia mencoba merangkai kata dalam pikirannya mencoba menjelaskan.

"Aku memang menyukai seorang gadis," Jelas Sasuke pelan-pelan. Sementara Sakura hanya diam sambil sesekali terdengar isak tangisnya kala ia semakin memejamkan mata mendengar kalimat yang diucapkan Sasuke.

"Gadis yang kukenal lewat dunia maya,"

"Anggap saja aku gila kalau aku sering mengakuinya sebagai kekasihku," Sambung Sasuke dengan kekehan kecil.

"Gadis itu seorang youtuber yang tidak sengaja kulihat di ponsel baka Aniki. Dan aku langsung jatuh cinta mendengar celotehnya yang menjelaskan tentang dempul wanita."

Perempatan siku-siku muncul di dahi Sakura kala ia mendengar kata dempul. Tapi ia masih kekeh menunduk karena kesedihannya mendominasi.

"Dia gadis tercantik yang pernah kulihat selain ibuku. Cherry begitu unik. Rambutnya merah muda seperti permen kapas dan sif-"

"Tunggu dulu" Sakura menyalak kala mendengar kata familiar yang diucapkan Sasuke. "Apa maksudmu Cherry," Sambungnya kebingungan.

Melihat Sakura yang mulia menatapnya ia diam-diam merasa lega. "Kaulah kekasihku selama ini. Walaupun, di dunia hayalan." Ucapnya agak malu. Baru ini dia bicara panjang lebar yang ternyata tak sesulit yang ia bayangkan.

Sakura tertegun lama. Ia mentap manik hitam Sasuke yang begitu pekat. Bisa ia lihat kalau dia sungguh-sungguh dengan ucapannya. Tapi ia masih merasa terkejut mendengar fakta ini.

Kedua tangan mereka masih tertaut dengan mata yang saling mengunci. Mencoba menyampaikan apa yang dirasa satu sama lain dengan debaran yang makin membuncah.

Sasuke merasa gugup setengah mati di saat seperti ini dan berusaha untuk tetap cool. Ia merapal mantra untuk mengucapkan kalimat yang tertahan di hatinya selama ini.

"Maukah kau jadi kekasihku?"

Tanpa menahan lagi Sakura langsung memeluk Sasuke sembari terus menggumamkan kalimat 'ya, aku mau'

Dan akhirnya kisah ini berakhir dengan happy ending dimana tokoh utama pria dan wanita bersatu dalam cinta yang menggelora bak badai ditengah lautan samudra.

Karin sebagai penonton tersenyum haru sambil bersandar pada lengan kokoh yang sedari tadi kaku ingin meninju sang tokoh utama pria.

Tbc

YOUtubeR LOVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang