Happy Reading
Flashback
"Selamat pagi," sapa Sakura lemah.
"Pagi."
Karura yang sedang mempersiapkan makanan menoleh ke arah Sakura yang kini duduk dan malah bertopang dagu dengan wajah tertekuk. "Ada apa denganmu sayang?" Tanyanya perhatian.
Sakura memandang bibinya sebentar dan kembali menatap kosong ke arah depan. "Tidak ada apa-apa," jawabnya pelan.
Karura hanya menaikkan sebelah alisnya dan kembali fokus untuk menata makanan.
Agak penasaran juga dengan keponakannya yang sering melamun akhir-akhir ini.
Sakura adalah anak bungsu kakaknya Akasuna Mebuki. Dia sudah merawat Sakura dari umur sebelas tahun sejak kedua orangtuanya meninggal karena kecelakaan lalulintas. Disaat Sakura dan kakaknya dititipkan padanya karena orang tua mereka akan melakukan perjalanan bisnis ke luar kota. Namun, kabar kecelakaan keduanya terdengar keesokan harinya. Hal yang tak pernah terduga sebelumnya.
Baru kemarin kakaknya menitipkan anak-anaknya dengan senyuman. Namun, harus menitipkannya untuk selama-lamanya.
Seluruh keluarga berduka terutama Sakura dan kakaknya. Sasori yang kala itu sudah berusia enam belas tahun harus memenangkan adiknya yang terus-menerus menangis saat jenazah kedua orangtuanya dimakamkan. Berusaha kuat dan membujuk dan menghibur adiknya. Kadang, malamnya Karura akan menemukan Sasori menangis tanpa suara di balkon kamarnya saat adiknya sudah terlelap.
Yah, masa-masa penuh kesedihan saat itu.
Karura mengambil hak asuh atas keduanya dan menyaksikan sendiri bagaimana kakak adik itu bangkit dari keterpurukan. Menyayangi mereka seperti anak kandungnya sendiri.
Kakak, mereka sudah besar sekarang. Sasori tumbuh menjadi pemuda tampan dan bertanggung jawab sudah menjalankan perusahaan peninggalan kakak ipar. Dan Sakura kini menjadi remaja cantik yang digilai hampir setengah penduduk Jepang.
Karura tanpa sadar menitikkan air mata dan tertawa setelah itu.
"Bibi kenapa?" Tanya Sakura dengan mulut menggembung penuh makanan. Matanya menatap Karura penasaran.
Karura tertawa kecil sambil mengusap air matanya, "tidak, hanya saja.... Bibi ingat adegan drama yang kemarin bibi tonton." Ia mengusak kepala Sakura gemas dan dihadiahi pekikan.
Tak lama kemudian, Rasa dan Gaara datang dengan nenek Chiyo.
"Sakura," panggil Rasa disela makannya.
Sakura yang sudah selesai makan mendongak menatap pamannya, "ada apa, Paman?"
"Kemarin Sasori menghubungi paman dan bertanya kenapa ponselmu tidak bisa dihubungi."
Sakura menepuk jidatnya, "ah.... Aku lupa menghubungi kakak dengan nomor baruku."
"Hem? Memangnya nomor lamamu kenapa?" Tanya Karura ingin tahu.
Sakura menatap bibinya dan menjawab, "kemarin ponselku jatuh. Jadi, aku ganti ponsel baru sekalian nomornya sambil menunggu ponselku selesai diperbaiki. Toh, aku pakai yang ini cuma sementara. Sudah betah pakai yang lama." Dia nyengir ke arah bibinya yang geleng-geleng menahan geli.
"Aku yang belikan kemarin," kata Gaara.
"Bukan! Hanya tangannya saja yang beli. Uangnya dari kak Sasori," ucap Sakura tak terima.
Mata Gaara memicing mendengar pernyataan Sakura.
Rasa dan Karura hanya memperhatikan perselisihan tak kasat mata antara anak semata wayangnya dan keponakannya. Toh, ini sudah biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUtubeR LOVER
FanfictionDisclaimers Masashi Kishimoto Gambar dari pinterest with lil bit edit. Sakura Haruno, youtuber cantik dan imut asal Suna yang memiliki jutaan subscribers dan fans setia. Sasuke Uchiha, segelintir orang yang begitu mengagumi dan mencintai sang youtub...