Bagian 5

3.1K 360 13
                                    


Happy Reading

"Hai, semuanya!"

Teriakan Naruto bergema di seluruh penjuru lapangan basket indoor. Hampir semua pasang mata memandang. Tapi, setelah dilihat lebih teliti. Ternyata, mereka memandang Sasuke yang mengenakan Jersey dengan nomor punggung 20.

Semua murid perempuan menelan ludah melihat badan kekarnya. Lihatlah lengan berotot itu. Aw, ingin sekali menggigitnya.

Oke, abaikan khayalan liar para pemuja Uchiha bungsu. Karena, orangnya sendiri acuh tak acuh dengan keadaan sekitar. Matanya hanya terfokus pada satu titik.

"Teme! Bisakah kau meletakkan ponselmu sebentar?!" Naruto berkacak pinggang menatap Sasuke intens. Tapi, ia ikut melirik penasaran dan dihadiahi pelototan garang dari pemiliknya.

"Sudahlah." Shikamaru menjadi penengah kali ini. Dia duduk bertopang dagu di kursi pemain. Eh, cepat sekali anak itu mencari tempat nyaman.

Sasuke meletakkan ponselnya seakan tak rela. Menatap teman-temannya "jangan sentuh ponselku." Dan berlalu bergabung dengan tim basket yang sudah menanti gemas.

Hei, siapa yang tidak gemas? Latihan diundur tiga puluh menit hanya karena seorang Uchiha Sasuke sedang streaming youtube. Untung saja, mereka tidak harus berpanas-panasan. Jika tidak.... Tak apalah. Mereka membutuhkan makhluk datar tapi emosi itu untuk mengalahkan SHS.

Kali ini saja, berkorban untuk kemenangan!

Duk

"Kau akan jadi kapten kali ini. Kami bergantung padamu." Juugo melempar bola pada Sasuke. Dia menatap Sasuke dengan wajah datar. Terserah, dia tidak peduli jika posisi kapten yang selama ini tersemat di namanya harus diserahkan. Toh, selama kapten baru bisa membawa kemenangan untuk sekolah, ia pun juga yang akan bangga.

Sasuke menyeringai menatap Juugo. Menemukan orang waras di sini. Di memainkan bola di tangannya dan melemparkannya ke ring dengan santainya.

Bleng

Perfect!

Si jago sudah beraksi. Membuat suasana makin riuh dengan teriakan para penggemar Sasuke yang terlihat memadati tribun penonton. Pesona yang WARBYASAH!

Tim basket inti yang terdiri dari Juugo, Suigetsu, Sai, Lee dan Sasuke sendiri berkumpul bersama Guy Sensei yang sedari tadi asik mendengarkan musik sambil berjoget ria.

Hemmm.... Sasuke harus bertahan dibimbing guru 'Aneh' ini demi Cherry.

Yah, ingat itu Sasuke. Demi Cherry!

Waktu untuk berlatih hanya dua minggu. Waktu yang mepet sekali untuk mempersiapkan diri. Memang, pertandingan kali ini bukan sungguhan. Hanya sebatas pertandingan persahabatan antar sekolah. Tapi, jika kita kalah juga akan menurunkan image anak basket KHS yang sudah berulangkali memenangkan lomba tingkat regional maupun nasional.

Hei, harga diri dipertaruhkan okey...

Desas-desus mengatakan kalau kini SHS memiliki pemain hebat pindahan dari Amerika. Dan katanya lagi, dia itu pernah ditawari kontrak untuk menjadi anggota klub basket besar di Amerika. Dari situ saja bisa disimpulkan kalau dia pasti pemain hebat. Dan KHS harus meminimalisir resiko karena munculnya anak emas SHS ini.

Ini yang membuat Sasuke tertantang untuk mengalahkan orang ini. Dan yang membuat semangatnya terpompa adalah kenyataan kalau ia akan bertemu dengan Cherry nya.

Sasuke sangat berusaha keras mengingat Cherry juga menyukai laki-laki yang pandai bermain basket. Dia ingin membuat kesan pertama yang sempurna dengan menunjukkan keahliannya.

YOUtubeR LOVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang