Bagian 6

3.3K 380 31
                                    


Happy Reading

Jam masih menunjukkan pukul 4 pagi, tapi salah satu penghuni Mansion Uchiha sudah membuat keributan. Suara gebrakan kadang terdengar mengganggu kedamaian makhluk yang tidur di sebelah.

Dak

"Sasuke! Aku bahkan baru tidur jam 3 tadi. Teganya kau mengganggu mimpi indah ku dengan Izumi." Itachi memukul pintu kamar si biang berisik di pagi buta. Ia masih memakai sandal kelinci dengan penutup mata menggantung di lehernya.

Penampilannya serupa Sadako dengan rambut panjangnya yang acak-acakan. Baru saja ia merasakan nikmatnya ranjang kesayangannya, ia harus terbangun oleh suara berisik dari kamar sebelah.

Tidakkah adiknya itu mengerti betapa lelahnya ia mengerjakan tugas kuliah?

Okey, sebagai kakak yang baik ia akan berusaha memaklumi. Mungkin saja adik durhakanya itu sedang PMS. Tapi, kalau sampai mengusiknya. Dia juga yang kerepotan begini.

Tak ada sahutan dari dalam kamar. Hanya suara pukulan yang semakin keras. Itachi hanya mendengus kesal dan menendang pintu kamar adiknya sebelum kembali ke kamarnya sendiri dan menyumbat telinganya dengan bantal pink hadiah dari Deidara. Berharap ia bisa tertidur dengan bantal yang katanya ajaib ini.




Bunda Mikoto terkejut melihat penampakan kedua anaknya di meja makan. Keduanya seperti.... Emmmm, seperti.... Ah, sudahlah. Kalian juga pasti akan bergidik jika tau kondisi mereka.

Itachi bahkan lupa menguncir rambutnya. Ditambah dengan kantung mata yang membuatnya semakin menyeramkan. Coba lihat Sasuke, ia tetap keren meskipun kantung mata juga nangkring di wajahnya yang tampan dari lahir. Rambutnya yang acak-acakan malah memberi kesan maskulin yang seksi. Oh, hentikan! Ini diskriminasi.... Kasihanilah Itachi. Ia juga tampan bukan?

"Akan kubunuh si kuning alay itu." Itachi menancapkan garpu nya pada telur dadar buatan Bunda Mikoto dengan keras. Matanya berkilat mengingat ia tak bisa tertidur dengan barang ajaib yang sekarang sudah berakhir tercabik-cabik di tempat sampah. "Aku akan menuntut ganti rugi padanya."

Deheman sang Raja membuat Itachi terbangun dari pikiran jahatnya terhadap Deidara. Ia kembali melanjutkan makan dengan khusyuk meskipun dengan wajah masam. Melirik adiknya diam-diam, dan seketika merasakan aura hitam menyebar disekitarnya.

Mungkin, dia benar-benar PMS atau jangan-jangan dia sedang kerasukan roh jahat?

Itachi memukul kepalanya menyadari pemikiran anehnya. Tak menyadari lirikan Sasuke yang seolah mengatakan "Gila!"

Yah, kita bebas berpendapat. Jadi, jangan salahkan otak cerdas milik Sasuke.


BRAK

"Hei, Sasuke! Uhukk... Kau... Uhukk..."

Naruto menepuk punggung Kiba dengan keras hingga permen yang tak sengaja tertelan itu meloncat indah dan mendarat sempurna di rambut panjang Neji.

Kiba menatap garang Naruto yang kini bahkan menampilkan wajah pias. "Kau mau membunuhku, iya?!"

Naruto tak menanggapi sama sekali. Sebaliknya, ia menatap satu titik dengan pandangan ngeri. Kiba menoleh dan seketika terjengkang memegangi dadanya, ketakutan melihat sosok Sa- emm maksudnya Neji yang berdiri menjulang tanpa ekspresi.

"Hehehe... Jepit rambut yang bagus ya Ne-Neji."

Kiba merasa dilema. Ingin tertawa, tapi ini terlalu menakutkan. Kau bisa lihat permen berwarna hijau itu melekat di rambut panjang nan indah milik Neji.

YOUtubeR LOVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang