31. Konfrontasi Utakata pada Sasuke

169 31 2
                                    


Happy Reading




Konfrontasi Utakata pada Sasuke




Suasana tenang di rumah keluarga Uchiha, saat Sasuke sedang menunggu Sakura yang masih sibuk dengan pemotretan. Di saat itulah Utakata datang, beralasan ingin menemui kakaknya, Izumi, yang memang tengah menghabiskan waktu bersama Itachi. Tapi begitu dia melihat Sasuke duduk sendirian di ruang tamu, ekspresi wajahnya berubah serius.


---

Utakata mengamati sejenak, lalu duduk di hadapan Sasuke tanpa undangan. Sasuke menyadari tatapan tajam sahabatnya itu dan segera menatap balik dengan ekspresi dingin.

“Ada yang ingin kau bicarakan?” Sasuke bertanya, memecah keheningan.

Utakata menarik napas dalam. “Ya. Tentang Sakura.”

Sasuke menahan napas sejenak, tapi ia tetap tenang. “Apa maksudmu?”

Utakata sedikit mencondongkan tubuhnya ke depan, ekspresi serius terlihat jelas. “Sasuke, aku ingin kau tahu. Aku mencintai Sakura.”

Sasuke mendadak kaku mendengar pengakuan itu, tapi ia menahan diri untuk tidak bereaksi berlebihan. “Aku tahu, Utakata,” jawabnya dengan nada rendah, matanya masih menatap tajam.

“Aku tahu kau serius padanya, dan aku menghargai itu.” Utakata melanjutkan, suaranya penuh emosi. “Tapi… apa kau pernah memikirkan apakah dia akan lebih bahagia dengan orang yang tak perlu menyeberangi jarak sepertimu?”

Sasuke menatap sahabatnya itu lekat. “Jarak tak pernah jadi masalah antara kami. Sakura bisa membuat keputusan sendiri, dan dia memilihku. Itu cukup untukku.”

Utakata menghela napas dalam, senyum pahit muncul di wajahnya. “Tapi kau tahu, Sasuke, aku tidak akan berhenti begitu saja.”

“Lakukan apa pun yang kau mau, Utakata. Tapi ingat, ini bukan lagi sekadar permainan,” Sasuke menjawab tegas. “Sakura dan aku… kami sudah melewati banyak hal untuk sampai sejauh ini.”

Ada keheningan panjang di antara mereka. Utakata menatap mata Sasuke, seolah mencoba membaca seberapa besar keteguhan sahabatnya itu. Namun, akhirnya, ia tersenyum miris.

“Baik, kalau begitu. Kita lihat siapa yang akan membuat Sakura lebih bahagia,” kata Utakata sebelum bangkit dan meninggalkan ruang tamu, menyisakan Sasuke yang masih duduk tegang.



---



Utakata duduk termenung di kursi taman tak jauh dari kediaman Uchiha. Sesekali tangannya mengepal dengan pandangan kosong.

Ia masih tak habis pikir. Yang selalu ada untuk Sakura adalah dirinya. Kenapa gadis pink itu tak mau membuka hati sedikitpun untuknya. Apa yang dimiliki Sasuke dan tidak dimilikinya?

"Itu hanya cinta monyet. Seiiring waktu kau juga akan melupakannya." Kata-kata kakak perempuannya terngiang kembali.

Utakata mendesah lelah menatap langit di terik matahari. "Tapi aku tetap merasakan sakitnya," Lirihnya sendu.




----



Sakura sudah merasa ada yang aneh dengan Sasuke sejak ia datang ke rumahnya. Setiap kali ia berbicara, kekasihnya ini hanya menanggapi sekenanya dan berakhir dengan canggung.

Beruntung ada Nyonya Mikoto yang mengajaknya memasak bersama. Sakura jadi teringat bibinya di Suna. Menjelang makan malam pasti mereka sudah sibuk di dapur sembari menggosip.

Saat Sakura dan Nyonya Mikoto asyik memasak di dapur, suara tawa terdengar dari ruang tamu. Mereka berdua saling pandang dengan penasaran. Tak lama kemudian, langkah kaki terdengar makin dekat ke dapur, dan muncullah Izumi dengan senyum cerah, diikuti Itachi dan... Utakata. Sakura terdiam sesaat melihat mereka bertiga berdiri di sana.

“Ah, ini dia calon menantu andalan ibu!” kata Nyonya Mikoto sembari melirik Sakura sambil tersenyum lebar. Sakura hanya bisa tersenyum malu-malu, sambil merasa deg-degan. Namun, perhatiannya langsung beralih saat ia melihat Utakata tersenyum santai di samping Izumi dan Itachi.

“Eh, kamu… kenal dengan Itachi-san?” Sakura bertanya sambil menatap Utakata yang sekarang berdiri hanya beberapa langkah darinya.

Utakata mengangguk sambil tertawa kecil. "Bukan cuma kenal, Saku. Kak Izumi itu kekasih kak Itachi sekarang. Jadi, bisa dibilang keluarga juga, kan?" ujarnya santai, membuat Sakura membelalakkan mata. Ia tak mengenal kak Izumi. Hanya sering mendengar lelaki itu menceritakan kakaknya yang sedang dekat dengan laki-laki. Dan plot twist nya, itu adalah Itachi, kakak dari Sasuke.

Nyonya Mikoto yang mendengar itu, ikut menyela, “Iya, Utakata ini adiknya Izumi. Memang dari dulu sudah sering main ke sini. Kami sudah anggap seperti keluarga sendiri,” katanya sembari tertawa ringan.

Sakura melirik Sasuke yang berdiri agak jauh di sudut dapur, tampak canggung dan seolah-olah ingin menghindari perbincangan. Raut wajahnya menunjukkan bahwa ada sesuatu yang membuatnya gelisah. Sakura mengernyit heran.

Namun, sebelum ia bisa bertanya lebih jauh, Itachi yang biasanya tenang ikut angkat bicara dengan nada bercanda, “Sakura, kau mungkin nggak tahu, tapi Sasuke sama Utakata ini sebenarnya sudah kenal lama sejak sekolah dasar. Dua orang paling keras kepala yang dipersatukan oleh Naruto yang slengean,” katanya sambil sedikit terbahak.

Sakura menatap Sasuke yang tampak semakin canggung mendengar candaan Itachi. Rasa herannya berubah menjadi keterkejutan saat melihat Utakata menatap Sasuke dengan tatapan yang agak rumit. Perlahan-lahan, ia mulai menyadari kalau persahabatan mereka tidak sekadar hubungan biasa. Ada sesuatu yang tersirat dalam tatapan itu.

“Jadi kalian teman lama?” Sakura akhirnya bertanya dengan suara pelan, matanya bergantian menatap Sasuke dan Utakata.

Utakata tersenyum miring. “Bisa dibilang begitu. Kami memang dulu cukup dekat, meski sempat... jarang berhubungan beberapa tahun belakangan,” jawabnya sambil melirik Sasuke. Tatapan itu seperti mengatakan lebih banyak daripada kata-katanya.

Sasuke, yang biasanya penuh percaya diri, kali ini terlihat agak gelisah. Ia mengangguk pelan sambil berusaha tersenyum. "Iya, kami teman lama, " katanya, meski ada nada ragu dalam suaranya.

Sakura hanya bisa mengangguk, merasa semakin bingung dengan interaksi aneh antara mereka.



Setelah acara makan malam, Sasuke dan Utakata saling menatap di ruang belakang, keduanya tahu sudah waktunya untuk berbicara.

“Aku sudah berusaha menghargai keputusanmu, Sasuke. Tapi aku tak bisa diam saja melihat Sakura, orang yang kucintai, memilih untuk terus berada dalam hubungan yang berat denganmu,” kata Utakata akhirnya.

Utakata tak percaya kalau hubungan jarak jauh itu akan berhasil. Pasti Sakura yang akan terluka di sini. Jadi, sebelum itu terjadi, maka akhiri saja.

Sasuke mengepalkan tangan, ekspresinya sulit terbaca. “Aku tidak pernah memintamu untuk mengerti. Sakura dan aku tahu apa yang kami hadapi, dan dia telah memilih.”

Sakura yang mendengar percakapan itu dari balik pintu merasa terluka. Ia mencoba menenangkan diri, namun tak mampu menghilangkan perasaan bahwa dirinya adalah alasan sahabat lama itu kini bertentangan.




Tbc

Hemmm.... Kira-kira, bisa kalian tebak apa yang akan terjadi?

See u soon! Byebye....

YOUtubeR LOVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang