Bagian 9

3.4K 433 69
                                    


Happy Reading

Tim KHS kini dalam perjalanan kembali ke Konoha. Tugas mereka sudah selesai, dan waktu kepulangan dipercepat karena banyak dari mereka yang meminta ingin pulang untuk istirahat yang nyenyak setelah kemenangan yang mereka raih.

Tentunya ini semua berkat Sasuke yang bersemangat di akhir. Yah, walaupun awalnya harus membakar emosi tapi setidaknya, itu sudah ditebus dengan hasil yang amat sangat memuaskan.

Tapi, setelah kejadian di lapangan. Mereka tidak mau mengusik Sasuke yang masih tenggelam dalam suasana alias BAPER.

Lihat saja tingkah si bungsu Uchiha sedari masuk ke dalam bus, dia masih diam dengan tatapan kosong dengan kedua tangan menggenggam kertas.

Sai bahkan harus turun tangan untuk membimbingnya agar tak menabrak sesuatu karena teman-teman yang lain tak berani mendekat di radius yang berbahaya.

Setelah Sai mendengar kejadian itupun langsung paham dengan tingkah aneh Sasuke yang memang pada dasarnya aneh. Dan ia dengan baik hati memakluminya.

Sasuke duduk diam di kursinya dengan masih menggenggam kertas itu dengan kedua tangannya yang bergetar. Demi apapun, ia akan berusaha menjaga baik-baik kertas keramat ini.

Oh Kami-Sama, terima kasih atas jimat yang kau berikan padaku.

Sasuke mengelus kertas itu kembali dengan perlahan seakan itu benda yang sangat rapuh.




Flashback!

"Cherry," bisik Sasuke pelan diiringi detak jantungnya yang meningkat tak terkendali.

Sakura menarik kerah jersey Sasuke agar ia biasa sejajar dengan wajahnya. Dia tersenyum lebar bisa menatap wajah tampannya yang berkali-kali lipat saat dilihat dari dekat. Ia memiringkan kepalanya, masih menatap lurus mata onyx yang seakan membiusnya.

"Hai, Sasuke."

Tiba-tiba suasana hening. Kecuali pasangan yang saling melepas rindu yang serasa dunia milik berdua.

Semua pasang mata menatap penuh keingintahuan pada dua orang yang bisa dibilang mendekati perfect itu sedang ber-drama ria.

Sasuke menelan ludah saat matanya tanpa sengaja bertemu dengan bibir yang kemungkinan rasanya manis bila dicecap.

Shit!

Walaupun, dilihat dari luar ia terlihat biasa saja. Bahkan terkesan dingin karena otot wajahnya tak bergerak satu mili pun.

Tidak tahu saja kalau batin Sasuke sedang mengadakan pesta kembang api musim semi.

Sakura masih terdiam memandang keseluruhan wajah tampan Sasuke. Ia terlalu asik sampai lupa tujuan awalnya memanggil laki-laki itu.

"Namaku, Sakura Haruno. Panggil saja aku Sakura."

Aku sudah tau.

Sakura tersenyum lebar. Tangannya yang mencengkram kerah Sasuke, kini berpindah mengelus rambut hitam kebasahan itu. Dia dengan mudah menangkup wajah Sasuke dengan kedua tangannya.

Bunda~

Sakura semakin mendekatkan wajahnya, hingga jarak mereka hanya terpisah beberapa inchi.

Semua deg-degan melihat adegan mengancam serangan jantung itu. Apalagi tokoh utama kita, Sasuke Uchiha. Dia bahkan hampir sesak napas karena terlalu sering menahan karbondioksida keluar.

"Kau harus ingat namaku," Sakura berbisik dan menatap lekat mata hitam yang membiusnya. Tangan kanannya mengelus rahang tegas yang bersih tanpa bulu itu, mengusap keringat yang sedari tadi meluncur deras.

YOUtubeR LOVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang