17 | Ilmu Yang Memudar

1K 105 17
                                    

Yvanna telah selesai memusatkan kekuatannya dan kini ia langsung memindahkan sebagian sukmanya ke dalam sukma Manda, melalui satu tepukan yang ia lakukan pada punggung Manda. Manda pun kembali membuka kedua matanya, Lili kini duduk tepat di belakang Yvanna untuk menjaga raganya agar tetap bisa berkonsentrasi mengalirkan kekuatannya ke dalam sukma yang tengah berada di dalam sukma milik Manda. Manda pun bangkit dari lantai dan mendekat ke arah Arini untuk segera meraih tubuhnya. Sayangnya, sosok yang merasuki Arini menghindar dengan cepat hingga membuat Manda harus berusaha lebih kuat untuk menangkapnya.

"Itu ... apa yang Yvanna lakukan saat ini?" tanya Damar pada Tika.

"Yvanna baru saja membelah sukmanya dan memasuki sukma Manda agar bisa menjadi media antara dirinya dan Bibi Arini, Kak Damar. Yvanna tidak bisa langsung menyentuh tubuh Bibi Arini jika sedang dirasuki, karena tubuh Bibi Arini akan langsung terluka akibat kekuatan yang Yvanna miliki. Itulah sebabnya Yvanna menggunakan ajian pembelah sukma, karena butuh media antara dirinya dan Bibi Arini," jelas Tika.

"Sudah sering Yvanna menggunakan ajian itu, Nak?" tanya Ayuni.

"Iya, Bibi. Sudah sangat sering. Medianya terkadang adalah Manda ataupun aku. Tapi kali ini dia tampaknya butuh menjadikan Manda sebagai medianya, karena hari lahir Manda tampaknya sama seperti hari lahir perempuan itu," jawab Tika sambil menatap ke arah whiteboard yang ada di ruang tengah.

"Hari lahir, Kak? Maksudnya seperti hari Senin, Selasa, Rabu begitu?" tanya Naya yang merasa penasaran.

"Bukan, Dek. Bukan hari dalam kalender masehi, tapi hari dalam kalender Jawa. Perempuan itu sepertinya lahir pada Selasa pahing dan Manda juga lahir pada Selasa pahing. Jadinya sudah benar kalau sukma Yvanna merasuk pada sukma Manda saat ini, karena perempuan itu tidak akan bisa menyakiti Manda yang memiliki hari kelahiran sama dengannya," jawab Tika.

"Memangnya kenapa kalau perempuan itu sampai menyerang Manda yang memiliki hari kelahiran sama dengannya?" tanya Zian.

"Kalau dia sampai menyerang Manda, maka ilmu yang dimilikinya dari persekutuannya dengan Iblis akan memudar. Itu adalah pantangannya orang yang bersekutu dengan Iblis. Tapi saat ini, perempuan itu sama sekali tidak tahu kalau Manda memiliki hari lahir yang sama dengannya, jadi akan ada kemungkinan kalau dia pasti mencoba menyerang Manda. Pada saat itulah, sosok yang merasuki Bibi Arini bisa dilepaskan dan dilenyapkan oleh Yvanna," jelas Tika.

Tatap mata Arini tampak sangat marah ke arah Manda yang sedang mencoba menangkapnya. Manda benar-benar tampak tidak pernah kehabisan tenaga pada saat itu, meski ia sudah berusaha menghindarinya dengan melompat kesana-kemari.

"Jangan coba-coba mendekat! Atau aku akan menyakitimu!" ancam sosok yang merasuki Arini.

"Kamu tidak akan bisa menyakitiku! Kamu itu hanya seorang pengecut yang tidak berani menampakkan diri secara langsung di depan kami! Hah! Bisa apa pengecut sepertimu itu?" ejek Manda dengan sengaja.

"Jangan menghinaku! Jangan menantangku! Kamu akan menyesal jika sampai aku menyakitimu! Kamu tidak akan bisa mengulang waktu meskipun ingin, setelah aku membuatmu menderita dengan seranganku!" bentak sosok itu.

"Omong kosong! Kamu dan Ibumu itu sama saja!" Manda balas membentak. "Sama-sama pembual! Sama-sama tidak punya harga diri! Kamu dan Ibumu itu hanya satu sosok yang sama, yang selalu menginginkan milik orang lain! Kamu dan Ibumu sama-sama tidak mampu untuk berusaha di jalan yang benar! Kamu dan Ibumu hanya bisa memupuk rasa iri dan dendam! Tapi sayangnya kamu dan Ibumu tidak pernah sadar akan satu hal, bahwa kamu dan Ibumu tidak akan pernah bisa menggantikan posisi Bibi Arini dan juga posisi Kakakku! Ibumu tidak pernah bisa memiliki Paman Hendri dan kamu tidak akan pernah bisa memiliki Kak Ben! Catat itu pengecut! Catat kekuranganmu yang tidak bisa kamu tutupi!"

"KURANG AJAR!!!"

Sosok itu pun menerjang tubuh Manda hingga terpelanting ke atas lantai. Jojo hendak berlari menghampirinya, namun Tika mendekapnya sekuat tenaga dibantu oleh Zian yang berada tak jauh darinya.

"Tahan Jo! Tahan! Itu hanya bisikannya yang berusaha membuatmu tergoda untuk menyelamatkan Manda!" bisik Tika.

Arini mengangkat tangannya setelah berhasil menjepit tubuh Manda di lantai. Sosok itu mengeluarkan kekuatannya dan menyerang Manda yang ia sangka telah melemah. Kekuatan gelap itu menghantam Manda, namun pada saat yang sama sosok itu pun langsung berteriak histeris dan terlempar ke arah dinding. Sukma Yvanna yang tadi berada di dalam sukma Manda pun kini telah kembali pada tubuh asalnya. Yvanna terbangun dan langsung melepaskan ajian pemisah ke arah Arini agar terlepas dari sosok yang merasukinya. Manda segera meraih tubuh Arini yang telah berhasil dipisahkan dari sosok yang merasukinya. Sosok itu kini tengah dicekik oleh Yvanna dan segera dihancurkan agar tak ada lagi sarana bagi perempuan itu untuk bisa merasuki anggota Keluarga Adriatma.

BLAMMM!!!

Suara ledakan dan bau hangus merebak di seluruh rumah itu setelah Yvanna berhasil melenyapkan sosok yang dicekiknya tadi. Nafas Yvanna begitu terengah-engah akibat lelah dan Lili segera meraih tubuhnya agar tidak terjatuh ke lantai. Arini perlahan-lahan sadar di dalam pelukan Manda. Kedua matanya mengerejap perlahan dan dirinya berusaha mengingat apa yang sudah terjadi.

"Ibu!!!"

Nania akhirnya dilepaskan oleh Damar dan dibiarkan berlari ke arah Arini. Naya, Ben, dan Jojo ikut menyusulnya. Tika juga mendekat ke arah Yvanna dan Manda yang saat itu tengah duduk sejenak di lantai.

"Ada apa ini? Apakah terjadi sesuatu? Kenapa aku tidak ingat apa pun?" tanya Arini yang tampak khawatir dengan keadaan Yvanna dan Manda.

"Tenangkan dulu diri Bibi. Nanti kami semua akan menceritakan yang terjadi setelah Bibi merasa tenang," saran Tika sambil memberi air minum pada Arini.

Nania dan Naya memeluk Ibunya dengan erat sambil menangis, sementara Ben dan Jojo menjaga mereka dari dekat. Ayuni dan Bagus ikut membantu Arini agar bisa bangkit dari lantai. Aris, Damar, dan Zian membantu Yvanna dan Manda agar bisa pindah ke sofa untuk beristirahat.

"Jadi, bagaimana nasib perempuan itu saat ini?" tanya Lili.

"Dia pasti sedang menderita di tempatnya bersembunyi. Kekuatan yang menyerang Manda justru berbalik kepada dirinya. Ilmu yang dia miliki sekarang mulai memudar, namun kita tetap harus waspada karena dia bisa saja akan mempersembahkan jiwanya pada Iblis, agar bisa kembali mendapatkan kekuatannya yang sudah memudar. Itu adalah jalan terakhir yang akan dia pakai untuk menuntaskan keinginannya menjalani ritual tumbal musuh," jawab Yvanna.

Bagus kini duduk di samping Yvanna dan menatapnya dengan serius.

"Coba katakan, kenapa tadi kamu tiba-tiba menyebut bahwa dia dan Ibunya sama saja. Siapa Ibunya? Dan dari mana kamu bisa tahu mengenai Ibunya?" tanya Bagus.

* * *

TUMBAL MUSUHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang