22 | Mengorek Niatan Buruknya

1K 98 4
                                    

"Belok kiri, Kak Zian. Nanti lurus sedikit setelah belok," Yvanna masih mengarahkan.

Zian mengikuti petunjuk tersebut dan mempercayakan semuanya pada Yvanna. Sejak tadi mereka semua memilih diam agar Yvanna bisa berkonsentrasi ketika menunjukkan arah pada Zian. Yvanna juga berusaha semaksimal mungkin untuk tidak membuat Zian kebingungan dengan caranya menunjukkan arah.

"Oke Kak Zian, berhenti di sini," ujar Yvanna lagi.

Zian pun benar-benar menghentikan laju mobil seperti yang Yvanna pinta. Semua orang kini menatap ke arah sekeliling mereka di bagian luar mobil. Zian, Ben, Jojo, dan Aris merasa hanya melihat pepohonan yang begitu lebat, serta pagar berupa tanaman rambat yang ada di sekitaran pepohonan tersebut. Mereka tidak merasa bahwa di sana ada tempat tinggal yang bisa digunakan oleh seseorang untuk bersembunyi. Hal tersebut membuat mereka merasa ada yang janggal dengan lokasi yang mereka datangi saat itu. Mereka semua turun dari mobil dan membiarkan Yvanna memimpin jalan.

"Ini ... serius kalau perempuan itu tinggal di tempat yang hanya ada pepohonan seperti ini?" tanya Zian yang akhirnya tak bisa menahan rasa penasarannya.

Tika pun menoleh ke arah Zian dan segera menahan langkahnya.

"Tadi sebelum kita berangkat kamu sudah dipesankan untuk tidak banyak bertanya, 'kan? Jadi sebaiknya sekarang kamu enggak usah banyak bertanya dan ikuti saja kemana langkah Yvanna tertuju," tegas Tika.

Zian pun segera menganggukkan kepalanya, agar Tika tidak perlu kembali mengingatkannya mengenai semua pesan yang sudah diberikan sebelum berangkat tadi. Jojo ada di sisi Manda--yang sudah menolak tawaran Yvanna untuk berganti jaga dengannya--dan tak jauh dari posisi mereka berdua ada Aris yang dijaga oleh Lili. Ben berada tepat di belakang Yvanna yang terus saja diam sejak tadi. Langkah Yvanna berhenti ketika akhirnya mereka tiba di dekat sebuah pohon beringin yang tidak terlalu besar, namun terlihat cukup gelap meski keadaan saat itu masih siang. Yvanna pun segera membacakan ayat-ayat suci Al-Quran sebelum menggunakan kekuatannya dan memakai ajian ical wates untuk melenyapkan hal gaib yang menghalangi pandangan semua orang. Dan setelah ajian itu digunakan, barulah mereka semua yang sejak tadi hanya melihat pepohonan serta tanaman rambat di tempat tersebut, kini bisa melihat sebuah rumah yang tampak sangat tidak terawat.

"Astaghfirullah hal 'adzhim! Itu rumah atau kuburan? Kenapa bisa terlihat seram sekali?" Aris tampak kaget dengan apa yang sedang dilihatnya.

"Rumah itu tadinya sangat bagus ketika perempuan itu masih memiliki seluruh ilmu hitamnya. Tapi sekarang rumah itu harus terlihat seseram yang kamu lihat, karena ilmu hitam yang dia miliki telah memudar akibat menyerang Manda yang memiliki hari lahir sama dengan dirinya," jawab Yvanna.

"Menurutmu, sekarang dia ada di dalam rumah itu?" tanya Jojo.

"Mm ... dia ada di dalam rumah itu. Aku ingin memperingatkan kalian semua agar tidak merasa takut saat melihatnya keluar dari sana. Wujudnya bisa terlihat dalam berbagai rupa, tergantung dengan Iblis mana dia bersekutu selama ini," jelas Yvanna agar semua orang tidak kaget.

Yvanna memberi tanda pada Ben untuk tetap diam di tempatnya berdiri saat itu. Ia berjalan beberapa langkah ke depan agar bisa memberi ruang pada yang lainnya jika perempuan itu mendadak ingin mencoba menyerangnya.

"Salya! Keluar kamu dan hadapi aku secara nyata!" panggil Yvanna dengan lantang.

Hening dan tak ada sama sekali jawaban atau pergerakan dari dalam rumah itu.

"Aku tahu kamu ada di dalam sana! Hentikan perbuatan gilamu itu, semua sudah berakhir!" tambah Yvanna.

"Pergi kalian!!! Aku tidak akan pernah mengakhiri hal yang telah dengan susah payah dilakukan oleh Ibuku!!! Dia bahkan harus membayar dengan nyawanya ketika akhirnya berhasil membalaskan dendamnya pada Hendri Adriatma!!! Jadi aku juga takkan berhenti sampai di sini, sebelum berhasil menumbalkan seluruh anggota Keluarga Adriatma yang lain!!!" teriak perempuan bernama Salya itu dengan lantang.

Semua orang bisa merasakan bahwa nafas perempuan itu terdengar seperti terputus-putus ketika berbicara. Hal itu menandakan bahwa saat ini perempuan itu sangat lemah dan bahkan sangat tidak berdaya.

"Apa masalahmu sebenarnya terhadap Keluarga Adriatma? Ibumu mungkin masih akan kuanggap wajar jika ingin menyakiti Almarhum Hendri Adriatma, karena dimasa lalu mungkin saja telah terjadi hal yang membuatnya sakit hati. Entah itu ucapannya, sikapnya, ataupun penolakannya terhadap Ibumu. Tapi kamu? Apa masalahmu terhadap anggota Keluarga Adriatma yang lain? Apakah karena perkara Bibi Arini yang masih hidup, sehingga kamu ingin membuatnya menderita melalui keadaan anak-anaknya? Jika benar demikan, lalu apa hubungannya dengan Aris? Kenapa kamu juga menyeretnya ke dalam niat balas dendammu itu?" tanya Yvanna.

Hening. Kembali tidak ada jawaban dari dalam sana. Yvanna pun mulai menyiapkan diri untuk melakukan sesuatu sebelum perempuan itu berniat menyerang.

"Aku sakit hati terhadap Jojo dan Aris yang masih saja memusuhiku setelah aku menikahi Ben waktu itu," jawab Salya dengan suara yang tidak selantang tadi.

Yvanna pun menoleh ke arah Jojo dan Aris. Ia menatap mereka sambil memberi tanda untuk tetap tenang dan tidak tersulut emosi dengan apa pun yang akan perempuan itu katakan.

"Wajar jika mereka masih memusuhimu sampai detik ini. Apa kamu lupa, mengenai apa yang kamu lakukan terhadap mereka berdua saat kita masih SMP? Kamu menyakiti mereka dan bahkan membuat Jojo terluka hingga meninggalkan bekas di pelipisnya. Kamu dengan sengaja terus mendekati Jojo dan hampir setengah berlari ke arahnya hingga dia akhirnya jatuh di tangga. Lalu Aris, kamu dengan sengaja mengganggunya ketika jam pelajaran sedang berlangsung. Dia tidak suka diusik dan tidak suka berada di dekat seseorang yang tidak membuatnya nyaman. Jadi sangat wajar jika mereka masih memusuhimu ketika kamu menikahi Kak Ben. Kamu bahkan tidak pernah meminta maaf pada mereka berdua atas apa yang sudah kamu lakukan, lalu kamu datang ke dalam keluarga mereka dan membuat banyak keributan di sana. Semua itu berasal dari diri kamu sendiri, kesalahan kamu sendiri. Lalu sekarang kamu ingin membalas dendam pada Jojo dan Aris, padahal sudah jelas kamu yang bersalah? Itu sangat tidak masuk akal, Salya. Hentikan semuanya sekarang secara sukarela, atau aku yang akan menghentikanmu dengan tanganku sendiri," Yvanna masih berupaya bicara baik-baik.

"Apa katamu??? Berhenti secara sukarela??? Cih!!! Aku sudah menghabiskan seluruh waktu yang kumiliki untuk bersekutu dengan salah satu Iblis di tempat ini, dan aku tidak akan pernah berhenti sebelum bisa melihat seluruh anggota Keluarga Adriatma musnah selama-lamanya!!!" teriak Salya sekali lagi.

"Hah! Saat ini kamu bahkan sudah tidak bisa menyeret tubuhmu sendiri untuk keluar dari dalam sana! Jadi tunggulah, aku yang akan menghentikanmu sekarang juga!" tegas Yvanna.

* * *

TUMBAL MUSUHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang