The Truth

4.3K 483 138
                                    

"Aku mencintaimu..."

"Kau berharap aku akan mengatakan itu? Kau sangat lucu Karina" ujar Jeno lalu menyeringai dan mendorong Karina menjauh darinya.

"Aku sudah mengingat semuanya, dan malam itu haruskah ku beritau kau faktanya? Aku gagal dalam taruhanku Karina sayang dan semua itu karena mu. Aku bertaruh dengan Yoshi, siapa yang akan lebih dulu mendapatkanmu, tapi malah menerima nya!! Aku kesal karena kalah taruhan jadi aku melakukannya, lagipula itu bukan pertama kalinya kan kita melakukannya. Jadi itu bukan salahku"

Karina menatap Jeno dengan wajah kaget, "A-apa m-maksudmu?"

Jeno menyeringai, "Kau kira aku benar-benar menyukaimu? Ah aku suka padamu, pada tubuhmu, kau terlalu bodoh, cinta mu itu bodoh, aku tidak pernah mencintaimu dan tidak akan pernah" ujar Jeno lalu berjalan pergi meninggalkan Karina yang masih shock.

Karina jatuh terduduk di lorong hotel itu, ia mengepalkan tangannya jadi semua ungkapan cinta itu hanya kebohongan belaka? Jadi selama ini dia yang sangat bodoh mengira bahwa Jeno mencintai lalu melupakannya, tapi faktanya Jeno tak pernah mencintainya, ia tak sepenting itu untuk Jeno untuk dikenang.

Karina tertawa sarkas dengan airmata yang menetes, "Ah jadi selama ini semua hanya permainannya?"

Flashback on :

Karina berjalan dengan wajah sumringah dengan penampilannya yang sangat cantik. Karina mencari seseorang yang sangat ingin ia temui di acara ini.

Karina terus berjalan hingga ia sampai di sebuah ruangan, Karina tercengan melihat Jeno sedang bercumbu dengan Heejin.

"Jenohhh"

Karina menutup mulutnya dengan mata berlinang.

"Aku tidak memiliki hubungan apapun dengan Karina, percayalah Heejin-ah"

"Tapi kalian terlalu dekat"

"Kami hanya teman sayang"

Karina mengigit bibirnya lalu berjalan pergi meninggalkan tempat itu, ia tak mendengar kelanjutan percakapan Jeno dan Heejin.

"Tapi kalian begitu dekat, aku tidak suka"

"Aku hanya mendekatinya sebentar karena sedang bertaruhan dengan Yoshi sayang"

"Taruhan?"

"Ya. Dan malam ini adalah puncaknya, Yoshi akan menembak Karina, kalau Karina menerimanya maka dia menang kalau Karina menolak itu artinya Karina sudah terpikat padaku maka aku menang" ujar Jeno

Heejin memukul lengan Jeno, "Jangan begitu Jeno, kasihan Karina"

"Itu hanya permainan sayang, tidak apa-apa. Nanti kalau aku mendapatkan hadiahnya akan ku berikan pada Karina dan memberitaunya agar dia tidak salah paham mengira aku menyukainya"

Heejin menatap Jeno lalu menggelengkan kepalanya, "Jeno itu bukan hal yang baik"

"Ssstttt hanya sekali ini saja ya"

Heejin menghela napas pelan, "Memangnya hadiahnya apa?"

Jeno tersenyum kecil, "Hadiahnya motor, aku sangat menginginkan motor sport model terbaru Yoshi, akan sangat menyenangkan kalau aku mendapatkannya"

Heejin menggelengkan kepalanya, "Kau akan menyakitinya Jeno, kasihan Karina"

Jeno menggelengkan kepalanya, "Aku akan menjelaskan dan meminta maaf padanya nanti oke"

Heejin hanya bisa mengangguk pasrah, ia tau hal yang dilakukan Jeno salah tapi ia bisa apa, Jeno sangat keras kepala dan tak ingin dibantah.

Di tempat lain, Karina termenung sendiri ia merasa sakit hati melihat Jeno dan Heejin yang bermesraan padahal Jeno mengatakan kalau ia mencintainya kemarin.

DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang