Malam semakin larut, namun Jeno belum bisa menutup matanya semenjak Karina mengatakan sesuatu yang membuat perasaannya tak nyaman. Jeno sudah keluar dari kamar Regan sejak tadi, ia berniat tidur di kamar lain namun ia tak bisa, ia akhirnya memutuskan untuk memasuki kamar Regan lagi.
Jeno terenyuh melihat Regan yang memeluk ibunya erat saat tertidur, ia mendekati kedua orang itu, ia menatap wajah tenang Karina yang tertidur, wanita itu juga memeluk Regan.
Dengan menarik nafas pelan Jeno duduk di samping Karina, ia mengulurkan tangannya untuk menyentuh kepala wanita itu namun ia urung saat mendengar suara rengekan Regan.
"Mommy hikks" rengek anak itu sambil menutup matanya
"Sssstttt iya nak, ini mommy, tidur ya" gumam Karina dengan mata tertutup mengelus punggung Regan.
"Mommy, peyuk"
"Iya nak, ini mommy peluk sayang" ujar Karina lalu memperbaiki posisi tidur Regan dengan mata yang sedikit terbuka, ia lalu kembali mengelus punggung anak itu hingga Regan kembali tertidur.
Jeno semakin terenyuh menyaksikan kedua pasangan ibu dan anak itu, Jeno kembali memikirkan pikiran brengseknya yang ingin memisahkan keduanya.
"Kau bukan manusia kalau melakukannya Lee Jeno" monolog Jeno pada dirinya sendiri.
Pagi menjelang, Karina membuka matanya lalu menatap sekeliling, ia berdecak melihat Jeno yang tidur di sofa kecil kamar Regan sambil duduk. Karina duduk lalu meregangkan tubuhnya, ia memperbaiki selimut Regan lalu mengecup pipi anaknya, setelah itu ia bangun dan mendekati Jeno untuk membangunkan laki-laki itu agar tidur dengan Regan di kasur, ia kasihan pada Jeno pasti sangat tidak nyaman tidur sambil duduk di sofa seperti itu.
"Jeno"
"Jeno? Bangun"
"Yak Lee Jeno, bangun"
Setelah beberapa kali memanggil sambil menggerakkan tubuh Jeno pelan akhirnya laki-laki itu bangun dengan mata sayu.
"Kenapa?" gumam Jeno
"Pindah, tidur di kasur dengan Regan" ujar Karina
Jeno mengangguk lalu jalan sempoyongan ke arah tempat tidur lalu menidurkan dirinya sambil memeluk Regan dan kembali menutup matanya.
Karina menggelengkan kepalanya lalu berjalan keluar, ia menuju ke dapur untuk melihat apa ada yang bisa ia masak untuk sarapan. Dan ternyata semua isi dapur full dengan bahan makanan hingga es krim dan snack, Jeno benar-benar terniat membeli apartement untuk Regan bahkan di dalam kulkas hingga di dapur sangat banyak sekali makanan khusus untuk anak-anak, mulai dari susu, yogart, permen jeli, roti, es krim dan banyak lagi.
"Dia ini sebenarnya sekaya apa sih? Ckck, hebat juga Regan punya ayah kaya raya begini" monolog Karina sendiri mengagumi kekayaan Jeno.
"Ck, tapi untuk apa kaya kalau bodoh dan brengsek, ckck Jeno Jeno" coloteh Karina sendiri sambil mengambil beberapa bahan untuk ia masak sebagai sarapan. Ia terus berbicara sendiri mengomentari semua hal baru yang ia lihat di apartement Regan ini.
Hingga tak terasa waktu berjalan, Karina sudah selesai menyiapkan sarapan, ia kembali ke kamar Regan, ia melipat kedua tangannya melihat dua manusia berbeda ukuran itu masih tertidur nyenyak. Regan biasanya akan cepat bangun kalau ia tidak ada di sampingnya tapi lihatlah sekarang, anak itu masih asik dalam dunia mimpi bersama ayahnya.
"Hahhh~~~ apa aku pukul saja kepala Jeno supaya lupa lagi padaku dan Regan, itu ide bagus, aku bisa hidup tenang dengan Regan" ujar Karina sambil membuat gesture berpikir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy
FanfictionApa yang akan kalian lakukan ketika tiba-tiba saja seorang wanita dari masa lalu datang tanpa permisi lalu menghancurkan rencana pernikahan yang telah kalian bangun. Benci? tentu saja... Itulah yang dialami oleh Lee Jeno saat tiba-tiba saja Karina...