Wrong Plan

3.9K 377 23
                                    

Rencana Karina dan Jeno untuk berpisah terlaksana, kini Karina tinggal di rumah ayah dan ibunya bersama Regan sementara Jeno sibuk mengurus masalah data penipuan yang dilakukan keluarga Jeon. Bahkan Jeno mengajak Jaemin untuk membicarakan hal itu dan mereka sepakat untuk melaporkan data itu ke kantor polisi juga mempublikasikanmya pada media.

Penipuan berkedok kerjasama yang dilakukan keluarga Jeon mulai menjadi perbincangan masyarakat, kasusnya tengah diselidiki bersamaan dengan penangkapan seluruh anggota  keluarga Jeon yang sedang dalam proses.

Namun yang membuat Karina khawatir adalah Heejin, wanita itu menghilang bersama kakaknya sesaat setelah berita penangkapan.

"Apa Heejin akan baik-baik saja?" tanya Karina mengigit kukunya takut.

"Tenanglah dia pasti bisa melindungi dirinya sendiri" jawab Jeno

"Aku tidak bisa tenang sampai melihat kakaknya dipenjara. Aku takut kakaknya melakukan sesuatu yang buruk padanya"

"Tenanglah Rin, saat ini kita harus fokus pada proses hukum dan penangkapan kakak Heejin"

"Tapi perasaanku tidak enak Jeno"

Karina menghela napas pelan, "Semoga Heejin baik-baik saja" gumam Karina

***

Bughhh

"Akhhh Oppa, ampun, sakitt"

"KAU KIRA AKU TIDAK TAU HAH!!! KARENA KAU SEMUA RENCANAKU HANCUR. DASAR ANAK HARAM TIDAK BERGUNA!!"

Heejin memeluk tubuhnya yang sudah terbaring lemah di lantai gudang yang sepi, kakaknya menyiksanya hingga ia hampir saja tak sadarkan diri.

Tubuhnya penuh luka, berdarah dan membiru, ia sudah tak kuat lagi, namun ucapan kakaknya berhasil membuatnya kembali terjaga.

"Kau tau? Aku semakin ingin membunuh mereka. Kalau dulu aku mengampuni Jeno karenamu tapi kali ini aku akan membunuh mereka semua" ujar sang kakak lalu berniat berjalan pergi namun Heejin menarik kaki kakaknya.

"Jangan, jangan lakukan itu!! Mereka tidak salah, semua salahku, aku yang melaporkanmu ke pol--akkkkkhhh"

"Diam dan tunggu giliranmu, aku akan membawa mereka kesini dan membunuh mereka di depanmu setelah itu aku akan mengakhiri nyawamu" ujar sang kakak lalu menendang tubuh Heejin hingga tersungkur bahkan mengeluarkan darah dari mulutnya.

Dengan sisa kesadarannya Heejin mencoba bertahan namun ia tak kuat lagi, mata nya menggelap seiring dengan kesadarannya yang menghilang.

***

"Re"

"Yes Aunty Winie?"

Winter tersenyum, "Nanti sepulang sekolah bagaimana kalau pulang dengan Aunty? Kita ke rumah Aunty ya memasak dengan kakek?"

Regan menatap Winter dengan tatapan sumringah.

"Bolehkah?"

"Hhmmm tentu saja, Aunty sudah izin pada Mommy mu" ujar Winter

"Yes!!" pekik Regan

"Re suka ke rumah Aunty?"

Regan mengangguk, "Hmm suka, disana ada kakek yang bisa bermain semua permainan dengan Regan" ujar Regan

DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang