How Can I Love You

4.1K 472 69
                                    

"Hai Jeno"

Jeno hanya melirik ke arah Karina, gadis itu tak pernah berhenti mengganggunya, dari mereka kelas 1 hingga mereka kelas 3 Karina masih terus mengganggunya, gadis itu selalu menyatakan perasaannya dan jawaban Jeno tetap sama namun setelah mereka kelas 3, mereka berada di kelas yang sama, Jeno dan Karina terus berada dalam kelompok belajar yang sama, kadang mereka menjadi partner dalam mengerjakan sesuatu dan sifat Karina yang ceplas ceplos membuat seorang Lee Jeno terbiasa.

Sikap Karina yang awalnya menjadi gangguan untuknya lama kelamaan menjadi sebuah hiburan bagi Jeno.

"Kau ada janji tidak nanti?" tanya Karina sambil berjalan terbalik, ia berjalan mundur sambil menghadap ke arah Jeno.

"Ada"

"Jangan bohong, pak Jung meminta tugas kemarin harus dikumpulkan besok. Kalau kau tidak ikut mencari bahan denganku namamu tidak akan ku masukkan dalam tugas kelompok kita" ujar Karina riang gembira

Jeno berdecak lalu menjitak kepala Karina, "Yaya aku ikut dasar gadis gila"

"Hei gila-gila begini aku cukup pintar tau. Nanti kita ke toko buku sebentar ya, aku menumpang"

"Tidak boleh"

"Kenapa kau tidak romantis sekali, aku kan ingin digonceng juga aishh" ujar Karina memanyunkan bibirnya

"Jalan dengan baik, nanti kau terjatuh" ujar Jeno lalu membalikkan tubuh Karina setelah itu ia berjalan lebih dulu meninggallkan Karina dengan senyum simpul di wajahnya.

"Jeno tunggu aku!! Ku bayarkan bersih motormu yak, biarkan aku menumpang!!"

Jeno tertawa kecil sambil berjalan lalu memberi gesture oke dengan tangannya tanpa membalikkan badannya.

Karina tertawa senang lalu berlari melewati Jeno menuju parkiran.

"Dasar laki-laki tidak modal" ujar Karina menjulurkan lidahnya

Jeno terkekeh, "Tidak bermodal tapi kau suka" gumam Jeno sambil memperhatikan Karina yang berjalan sambil melompat lompat di depannya.

Brakkk

Jeno menggenggam rambut dikepalanya, ia menarik rambutnya dengan keras, "Karina, siapa kau? Apa yang sebenarnya terjadi? Arrggghh"

Ingatannya kembali sedikit demi sedikit.

"Jeno, kau kenapa?"

Jeno menatap Karina dengan mata sembab, "Bisakah kau memelukku?"

Karina kaget lalu duduk di sebelah Jeno dan memeluknya.

"Jeno kau kenapa?"

"Aku lelah, aku lelah harus menjadi sempurna"

Karina menhela napas pelan, "Kau mau menyombongkan diri ya? Aku tau kau sempurna dan kau lelah menjadi sempurna?"

"Aku tidak sempurna dan lelah harus terus berusah menjadi yang sempurna"

"Kau? Tidak sempurna?", Karina melepaskan dekapannya lalu menarik lengan bajunya ke atas dengan gesture seperti akan memukul orang.

"Siapa yang bilang kau tidak sempurna? Beritau aku!!! Wahhh apa mata mereka buta? Wahhh gila, kau? Tidak sempurna? Menangis saja kau tampan!!! Aishh siapa yang bilang begitu, mata mereka harus dioperasi"

Jeno yang awalnya murung tersenyum, ia menarik Karina mendekatinya lalu...

Cup

Karina terbelalak, ia menatap ke arah Jeno yang hanya tersenyum setelah mengecup bibirnya

DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang