Jeno berlari dengan cepat menuju ke suatu kamar hotel, ia mendapat telepon dari Heejin yang menangis ketakutan. Jeno memasuki kamar hotel itu lalu mendapati Heejin yang menangis dengan tubuh basah kuyup dan seorang laki-laki yang sudah tidak sadarkan diri dengan darah yang mengalir dari kepalanya.
"J-jeno"
Jeno mengeluarkan ponselnya lalu menghubungi ambulan, ia memeluk Heejin yang sudah berlari ke arahnya.
"J-jeno, a-aku takut"
Jeno melepaskan dekapan Heejin lalu menangkup wajah wanita itu, "Dengarkan aku, kau tidak melakukan apapun, apapun yang terjadi nanti, kau tidak pernah melakukan apapun, mengerti?"
Heejin mengangguk sambil terisak kuat, Jeno memeluk Heejin erat sambil menatap sekeliling, tidak ada cctv dan tidak ada saksi.
Setelah menenangkan Heejin dan menyelimuti wanita itu dengan selimut, Ambulance datang bersama polisi, laki-laki itu dibawa ke rumah sakit sementara ia dan Heejin dibawa ke kantor polisi.
Jeno terus menggenggam tangan Heejin, ia sudah memberitau semua hal yang harus wanita itu katakan. Heejin sudah menceritakan semua kejadian padanya. Wanita itu memukul kepala laki-laki yang adalah bos nya itu dengan pas bunga hingga tak sadarkan diri karena ingin membela diri.
Setelah sampai di kantor polisi, Heejin tak berani memberi kesaksian, ia terus menangis ketakutan,
"Aku yang melakukannya, aku memukulnya dengan pas bunga karena dia ingin melecehkan calon istriku" ujar Jeno penuh keyakinan
Namun Heejin menggelengkan kepalanya, "Tidak bukan dia, a-aku"
"Mentalnya sedang kacau, dia ingin bersaksi untukku, tapi yang sebenarnya terjadi adalah aku yang memukul kepala, laki-laki itu"
Para polisi menatap kedua orang itu aneh, entah siapa yang bersaksi palsu.
"Kalian harus tau kalau salah satu dari kalian memberikan kesaksian palsu maka kalian akan dihukum. Kasus ini juga bisa menjadi kasus besar kalau korbannya tidak bisa diselamatkan. Dan anda berdua tau bukan kalau korban nya adalah putra semata wayang Na Group. Kasus ini tidak akan mudah"
Jeno menghela napas pelan, ia tau kalau semua ini tidak akan mudah, laki-laki brengsek yang ingin melecehkan Heejin adalah Na Jaemin, pewaris utama Na Group, dan perusahaan itu bukanlah perusahaan kecil, dibanding perusahaan miliknya itu sangat jauh berbeda, Na Group itu adalah perusahaan multi bisnis yang memiliki bisnis di semua bidang. Ia tidak akan bisa melawan Na Jaemin sendiri, ia butuh ayahnya untuk melawan Na Jaemin. Perusahaan besar keluarga na itu adalah tandingan perusahaan ayahnya bukan perusahaannya yang masih baru.
"Mudah atau tidaknya itu tergantung hukum, aku mencoba membela calon istriku. Aku akan melawan siapapun untuk membela calon istriku" ujar Jeno
Polisi menghela napas pelan, mereka juga tau kalau laki-laki di depannya bukanlah orang sembarangan, kasus ini akan sangat rumit karena melibatkan orang-orang ini.
Setelah dari kepolisian, Jeno mengantar Heejin ke rumahnya, kasus tetap bergulir, polisi sedang menyelidiki kasus itu, sementara Jaemin belum sadarkan diri di rumah sakit.
Heejin menangis memeluk Jeno, "Kenapa kau melakukannya? Aku tidak mau kau terlibat Jeno"
Jeno menggelengkan kepalanya, "Aku juga tidak mau kau terlibat Heejin-ah, si brengsek itu pantas mendapatkannya"
"Tapi bagaimana kalau dia tidak selamat hikks apa yang harus kita lakukan?"
"Tenanglah, aku akan mengupayakan agar masalah ini selesai, entah dia selamat atau tidak" ujar Jeno sambil menatap ke depan. Jeno memejamkan matanya, semoga saja tidak ada yang akan terjadi nanti. Na Jaemin bukan orang yang sembarangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy
FanfictionApa yang akan kalian lakukan ketika tiba-tiba saja seorang wanita dari masa lalu datang tanpa permisi lalu menghancurkan rencana pernikahan yang telah kalian bangun. Benci? tentu saja... Itulah yang dialami oleh Lee Jeno saat tiba-tiba saja Karina...