Family

5.3K 498 66
                                    

Part ini kayaknya panjang banget, yang males baca skip 😁


Satu minggu berlalu dengan sangat cepat, Karina harus kembali bekerja di tempat Jeno, walaupun sulit tapi ia harus melakukannya kalau tidak ingin didenda dan digugat, Jeno benar-benar brengsek.

Hari ini Karina menghabiskan hari  minggu bersama Regan untuk berolahraga pagi. Karina berlari sementara Regan naik sepeda balance nya, anak itu dengan semangat mendorong sepeda dengan kakinya sementara Karina berlari kecil di samping anaknya.

"Mommy, let's go let's go" teriak Regan semangat

Karina tertawa lalu berlari mengikuti anaknya itu, "Re pelan sayang"

"Come on mommy, I wanna play in the playground"

Karina menggelengkan kepalanya sambil mengikuti anaknya namun tak lama suara yang familiar memasuki telinganya.

"Re!!"

Regan berbalik lalu melambaikan tangannya, "Daddy!!!" pekik anak itu semangat.

"Woahh hai Dad, glad to see you, Daddy do you like ride the bike too?" pekik Regan semangat

"Of Course, come on boy, follow me" ujar Jeno mulai mengayuhkan sepedanya pelan, lalu Regan berteriak semangat mendorong sepeda balancenya dengan kakinya mengikuti ayahnya.

Jangan tanyakan Karina, dia hanya pohon yang terabaikan oleh dua orang itu. Karina berjalan santai melihat Regan yang bersepeda dengan Jeno, entah bagaimana Jeno bisa tiba-tiba ada di dekat rumah mereka. Apakah laki-laki itu sengaja atau hanya kebetulan entahlah, biarkan saja, Karina jadi bisa berjalan  bersantai sambil menatap sekeliling.

"Daddy daddy, look at me" ujar Regan

Jeno menatap anaknya, Regan mendorong sepedanya dengan keras hingga sepedanya berjalan jauh, Jeno mengikutinya sambil tersenyum.

"You did well"

"Dad, Re mau naik sepeda seperti Daddy"

"Tunggu Re besar baru bisa naik sepeda seperti Daddy. Regan harus tumbuh tinggi dulu, oke boy?"

Regan mengangguk lalu memberikan jempol pada ayahnya, "Oke dad"

Keduanya asik bersepeda hingga sampai di taman bermain. Regan terlihat kelelahan, Jeno menggendong anak itu sambil memberikan air miliknya.

"Capek ya?"

"Iya, Re nanti pulang naik sepeda dengan Daddy saja ya? Kasihan kaki Re capek"

Jeno tertawa lalu mengecup pipi anaknya, "Oke boy"

Jeno menatap Regan sebentar lalu mengalihkan pandangannya pada Karina yang datang membawa air minum milik Regan lalu memberikan anak itu air.

"Re sudah minum air dengan Daddy, mom"

"Ow okee, jadi sekarang Regan mau main kan, sana main" ujar Karina yang balas anggukan semangat oleh Regan, anak itu berlari ke arah taman bermain yang dipenuhi anak-anak lainnya yang sedang asik mencoba semua permainan disana.

Bersisalah Jeno dan Karina, tak ada yang membuka suara hingga beberapa saat, mereka hanya diam melihat Regan bermain. Namun tak lama Jeno membuka pembicaraan.

"Kapan ulang tahun Regan?" tanya Jeno tiba-tiba

"tanggal 14 Februari" ujar Karina

Jeno menatap ke arah Karina, "Ceritakan tentang Regan" ujar Jeno penuh harap

"Tentang apa maksudmu?" tanya Jeno

"Semuanya, kapan dia lahir, dimana, berat badanmya, tingginya, kapan dia bisa berjalan, kapan dia bisa berbicara, ceritakan semuanya, tentang Regan dan tentang mu yang berjuang membesarkannya"

DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang