Cruel

3.5K 354 17
                                    


Pagi-pagi sekali, Karina sudah bangun bersiap untuk membuat sarapan untuk Regan dan Jeno, ya memang sejak ia hamil ia sudah resmi tinggal di rumah Jeno bersama Regan, anak itu bahkan sudah mendapatkan kamarnya sendiri, kalau Karina jangan tanya, dia tidur bersama Jeno, barang-barang nya juga sudah dipindahkan ke kamar Jeno.

Dan pagi ini seperti biasa, ia bangun membersihkan diri lalu mulai bersiap membuat sarapan dan bekal untuk anak dan calon suaminya.

Setelah selesai membuat sarapan Karina menuju ke kamar Regan untuk membangunkan anak itu.

"Wake up sweetheart" ujar Karina sambil membangunkan Regan namun anak itu menggeliat lalu merengek. Regan jarang merengek seperti ini kalau dibangunkan, biasanya anak itu langsung membuka matanya namun hari ini Regan enggan membuka matanya.

Karina mengerti benar, anak itu pasti masih mengantuk karena tidur terlalu malam semalam karena mereka pulang lama dari rumah keluarga Jeno. Regan juga full bermain sejak mereka sampai hingga pulang jadilah anak itu kelelahan.

"Ayo bangun sayangnya Mommy"

"Hhhnnnggg mommy hikks" rengek Regan sedikit terisak karena diganggu tidurnya.

Karina terkekeh lalu mengangkat anaknya yang masih terpejam ke pangkuannya, ia menepuk-nepuk pantat anaknya agar kembali tidur.

"Aigoo anak mommy kelelahan ya, tapi Re harus sekolah sayang" ujar Karina sambil mencium wajah bantal Regan yang masih terlelap.

Karina menggendong Regan keluar kamar, anak itu masih tertidur dibahunya. Ia mengambil air putih lalu duduk di ruang keluarga dengan Regan dipangkuannya. Anak itu tidur di dadanya dengan nyaman, Karina terkekeh lalu mengusap pelan wajah anaknya hingga rambutnya terusak ke atas, ia mengelap peluh di wajah sang anak.

"Aigoo bayiku, padahal baru kemarin mommy menggendong Regan sambil membuatkan Regan susu, baru kemarin mommy mengganti popok Regan, anak mommy sudah besar, sleep well baby" ujar Karina lalu mencium kening Regan, mengelus punggung putra nya agar kembali tidur di pangkuannya.

Semua yang Karina lakukan ternyata disaksikan oleh laki-laki yang baru bangun dengan muka bantalnya, ia tersenyum lalu mendekati Karina, ia duduk lalu memeluk Karina dan Regan yang masih asik terlelap di dada ibunya.

"Loh, sudah bangun? Kau belum menbersihkan diri?" tanya Karina melihat wajah bantal Jeno, laki-laki itu bahkan mendusel dibahunya.

"Aku masih mengantuk, aku juga mau tidur seperti Regan, elus punggung ku juga" ujar Jeno dengan wajah yang dibuat-buat agar lucu.

Karina tertawa kecil lalu menyentil kening Jeno gemas, "Sangat menyeramkan melihatmu bertingkah seperti itu Jeno" ujar Karina lalu tertawa.

Jeno berdecak malas namun tetap memejamkan matanya dibahu Karina.

"Jeno, bangun, sana bersihkan diri setelah itu sarapan"

Jeno menggelengkan kepalanya, "Aku tidak mau pergi bekerja hari ini, aku ingin tidur dengan Regan" ujar Jeno yang mendapat geplakan dari Karina.

"Jangan banyak alasan, sana pergilah bekerja, hei walaupun kau boss nya jangan seenaknya. Aku tidak mau ya nanti kau bangkrut lalu miskin , anak kita sudah mau dua"

Jeno tak menjawab lagi, laki-laki itu benar-benar terlelap dibahu Karina. Sang empu menghela napas pelan, ia mengusak rambut Jeno lalu mengelus rahang hingga pipi laki-laki itu.

"Ayolah Daddy, bangun supaya anakmu juga ikut bangun"

Jeno tak bergeming, ia malah memeluk Karina semakin erat, "Perasaan ku tidak enak akhir-akhir ini saat meninggalkanmu dan Regan", akhirnya Jeno mengeluarkan alasan yang membuatnya malas untuk keluar dan jauh dari Karina dan Regan.

DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang