Savage

3.9K 466 32
                                    



Karina menyadarkan dirinya saat bajunya sudah tertanggal, ia melepaskan pagutan bibir mereka lalu mendorong Jeno ke sofa, menaiki tubuh Jeno dan duduk di perut laki-laki itu. Jeno mencoba kembali menggapainya namun Karina mendorong tubuh Jeno agar tetap tidur dengan dia yang menatap Jeno dari atas.

"Jangan kira aku akan membiarkanmu melakukannya lagi Lee Jeno. Bahkan setelah penolakan yang kau berikan ckck. Kau kira aku akan bodoh untuk tetap membiarkanmu menyentuhku"

Karina terkekeh melihat Jeno yang benar-benar sudah terangsang.

"Kau terlalu bodoh sayangku, katakan padaku, apa kau benar-benar mencintai Heejin?"

"Tentu saja" jawab Jeno mencoba menggapai kembali kewarasannya. Namun sepertinya akan sulit kalau melihat bagaimana penampilan Karina yang hanya menggunakan bra sedang berada di atasnya.

"Lalu kenapa kau mencoba tidur denganku? Kau menyelingkuhi nya Jeno sadarlah, sebrengsek itulah kau. Berlagak tidak menerima ku tapi tidak bisa menahan diri untuk tidak menyentuhku. Astaga bagaimana bisa aku menyukai laki-laki sepertimu"

Jeno mengeram kesal, "Katakan apa yang sebenarnya terjadi antara kita, siapa kau dan apa yang telah kita lakukan. Dalam kepalaku berputar adegan saat aku menyentuhmu dan merasakan tubuhmu hingga membuatku gila"

Karina tertawa lalu memainkan bibir Jeno dengan tangannya, "Jeno Jeno. Mungkin dalam ingatanmu aku adalah gadis yang sangat gila karena mengejarmu, itu benar tapi itu tidak bertahan lama setelah kita dekat diakhir masa SMA kita. Tapi kau tetaplah brengsek, kau mengatakan kalau mencintaiku tapi menjadikan Heejin kekasihmu. Kau sebrengsek itu Jeno" ujar Karina

Ia lalu memainkan tangannya di dada Jeno sambil membuat wajah sedih yang sarkastik, "Tapi saat aku menerima orang lain sebagai kekasihku kau marah, kau ingat Yoshi bukan? Dia adalah kekasihku tepat malam itu, saat dia memintaku menjadi kekasihnya dan aku menerimanya. Dan malam itu pula kau marah dan memperkosaku Lee Jeno. Kau begitu brengsek dan egois, bahkan hingga saat ini" ujar Karina sambil memainkan nada suaranya.

Jeno menatap Karina tajam, "Kau kira aku akan percaya pada semua ucapanmu?! Berhentilah memanipulasi ingatanku"

Karina kembali tertawa, "Aku tidak pernah melakukannya, kau sendiri yang melakukannya, harusnya kau menerima apa yang datang dari masa lalu. Kau hanya begitu gengsi untuk mengakui kesalahanmu hingga bingung sendiri"

Karina mendekatkan wajahnya pada wajah Jeno lalu melumat bibir laki-laki itu seduktif lalu berhenti, "Bagaimana mungkin kau tidak percaya Jeno, bahkan tubuhmu begitu mengenalku, kau tidak akan pernah bisa menolakku" ujar Karina turun dari tubuh Jeno dan mengambil bajunya yang berserakan.

"Kau akan menikah tapi kau masih bermain-main dengan wanita lain disini, apa calon istrimu itu tau? Atau kau memang tidak pernah mencintainya?"

Karina melemparkan kunci mobil yang terjatuh di lantai pada Jeno.

"Pergilah, silahkan tentukan pilihanmu, menikah dengan Heejin atau bertanggung jawab atas Regan. Kalau kau menikah dengan Heejin aku dengan jelas tidak akan membiarkanmu bertemu lagi dengan Regan apalagi kalau kau sampai berani berpikir untuk meminta anakku memanggil wanita lain sebagai ibu. Dan kalau kau memilih Regan kau tidak punya pilihan lain selain kembali padaku. Aku hanya memberikan dua opsi itu. Aku awalnya hanya datang untuk memberitaumu mengenai Regan tapi semakin lama aku ada di dekatmu aku semakin serakah untuk merebutmu dari Heejin" ujar Karina lalu masuk ke dalam kamarnya dan Regan sementara Jeno mengusak rambutnya frustasi.

"Akhh ada apa denganku!! Sadar Jeno sadar!!"

***

Setelah malam itu, Jeno tak lagi berbicara pada Karina begitu pula Karina ia sedang malas mengganggu Jeno karena kejadian malam saat Jeno tiba-tiba kesurupan dan mau tidur dengannya, mereka berdua mencoba bersikap profesional di kantor. Bahkan kini Karina tak lagi membawa Regan ke kantor untuk sekedar bermain dengan Jeno. Bukannya apa-apa hanya saja Regan sekarang selalu dijemput oleh nenek dan kakeknya setiap pagi saat ia akan berangkat bekerja, mereka juga kadang menginap disana. Jadi Regan sedang senang-senang nya bermain di rumah nenek dan kakeknya, ya walaupun sesekali anak itu selalu bertanya tentang Daddy nya.

DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang