jenguk

16 2 0
                                    


Bukan superstar

Della:
Anjai
Si Vale jadi bahan omongan di twt sekolah

Rei:
Kok bisa

Kak Recyl:
Ya orang ga berperikeperempuanan kayak dia emang pantes diomongin.

Kak Sandra:
Ahahahaha

Della:
@you
Woi udah di rumah?
Apa masih di RS

Kak Recyl:
Oh iya Riki di rawat ya

Dyra:
Gue masih di RS
Iya kak, Riki dirawat

Rei:
Ganjen tu bocah

Della:
Kawan lo Rei

Kak Sandra:
Loh loh kok bisa

Kak Recyl:
Telat banget sumpah, lo ga update? @Kak Sandra

Kak Sandra:
Ngga, emang ada apa

Rei:
Liat twt coba kak

Dyra:
Shutt jangan gitu
mau nengok Riki ga, bang Jayen sm temen-temennya mau nengokin juga

Della:
Ada Yudha ga?

Rei:
Yudha aja gercep lu

Kak Recyl:
Ada kak Razka?

Dyra:
ada kok
ada bang Jayen, kak Bian, kak Razka, Yudha, kak Seno, Taki sama mami Herin

Della:
OTW OTW OTW

Rei:
Jemput gue Delll

Kak Recyl:
Gue jemput semua aja deh, kan kita searah 
@Kak Sandra jangan nolak ya lo

Kak Sandra:
Iya

Dyra:
Ok deh ditunggu

Dyra menoleh ke kiri, menatap sang abang yang juga menatapnya datar.

"Kenapa liatinnya gitu banget?"

Jayen menghela nafas, "Lo tuh terlalu baik apa gimana sih, dek?"

"Maksudnya?"

"Itu cowok lo..." Jayen menunjuk Riki yang tengah bercanda bersama Yudha, Seno dan Taki.

"Jalan sama cewek lain, emang gapapa?"

Dyra terkekeh, "sejak kapan aku larang Riki jalan sama cewek?"

"JADI LO DUA TAHUN INI KAYAK GITU, RA?!" Jayen terpekik kaget.

Riki ikut menoleh, "kenapa bang?"

"Ekhem, engga."

Dyra tersenyum menenangkan ke arah Riki, Riki yang paham pun mengangguk lalu lanjut mengobrol bersama teman-temannya.

"Jangan baik-baik amat jadi cewek, Ra. Ntar di begoin." Ujar Bian yang sedari tadi menguping.

"Bener tuh." Sahut Razka.

"Eh, Ra. Temen lo ada yang namanya Recylia Young?" Tanya Razka.

"Ada, kak. Kakak kelas sih tapi bersahabat baik sama aku."

"Ah gitu ya."

"Kenapa kak?"

"Itu, dia dm gue semalem."

Bian tersenyum menggoda sembari menyenggol pundak Razka. "Anjaiii Abang Razka."

"Diem Lo."

Tok tok tok!

"Udah baekan lu?" Rei, gadis blasteran Jepang itu masuk kedalam bersamaan dengan Della, Recyl, dan juga Sandra.

Bian memperbaiki posisi duduknya, "eh ini siapa kok cantik-cantik banget."

"Keluar deh buaya-nya."

Dyra menggelengkan kepalanya maklum lalu membantu teman-temannya memindahkan barang yang mereka bawa.

Riki memegang tangan Dyra saat Dyra hendak menaruh buah-buahan.

"Kenapa? Perlu sesuatu?"

Riki mengangguk lalu tersenyum, "sini temenin."

"Iya-iya."

"Sayang."

Dyra mengangkat wajahnya sembari memasang wajah bertanya. "Apa?"

"Kamu ga marah?"

"Karna apa?"

"Soal kemarin."

Helaan nafas terdengar, "ngga Riki, aku marah kalau kamu makin lama di rumah sakit."

"Oke, ibu dokter."

Dyra terkekeh. "Kan udah aku bilang, nanti aja jelasin perihal itu, sekarang fokus sama kesehatan kamu dulu ya?"

Riki mengangguk, "iya Ra."

"Makasih banyak-banyak buat Dyra."

"Sama-sama yang banyak buat Riki."

"EKHEM, MASIH GUE LIATIN!"

Riki mendengus, "gue lagi sakit ga akan macem-macem bang ya elah."

Jayen mencibir. "Idih si najis."

Untung saja mami Herin tengah berpamitan ke hotel tempatnya menginap, jika masih ada disini anak-anak remaja itu tidak akan berani berujar kasar.






























...

Tbc

Riki as My BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang