bibit berbahaya

11 2 0
                                    


Riki:
pulang duluan aja aku ada urusan

Dyra:
okay

Dyra melirik ke arah Della yang tengah memakan bakso bersama Recyl, Sandra, dan juga Rei.

"Kenapa?" Tanya Della.

"Riki ga bisa nganter pulang, ada urusan katanya."

"Yaudah pulang sama gue aja." Ujar Della.

"Ga mau ya ntar gue jadi nyamuk." Tolak Dyra mentah-mentah. Ia sangat tidak mau menjadi mahluk tak terlihat diantara Della dan Yudha.

"Lo balikan sama Yudha?"

Della mengangguk sembari tersenyum malu-malu.

"Iya dong! Biasa, Della terlalu mempesona."

Rei memasukkan bakso kecil dengan paksa kedalam mulut Della. "Makan tuh! Sendoknya juga lu makan biar rada jalan otaknya."

"Sialan."

"Eh gue duluan ya, ada urusan di kampus." Recyl pamit terlebih dahulu, maklum, ia dan juga Sandra telah diterima di kampus ternama.

Recyl dan Sandra memang kakak kelas dari Dyra, mereka menjadi dekat karena dahulu Recyl dan Sandra pernah satu ruangan dengan mereka saat ujian.

"Orang sibuk beda ya." Ujar Rei.

"Iyalah emangnya lo."

"Yeuuu!"

"Dah ya, Sandra gimana?"

"Hah?"

"Pulang sendiri gapapa?"

Sandra mengangguk. "Gapapa, nanti kak Bian jemput."

Della dan Rei dengan heboh menggoyangkan pundak Sandra.

"Wehhhh! Tadinya kak Bian deketin gue loh, tapi gue ngejauh." Ucap Della.

Rei cemberut, "kok kalian semua ada gandengan, gue ngga."

"Sama Daniel tuh, Rei."

"OGAH YA GUE SAMA SI KUDANIL NARSIS ITU!"

Della tertawa keras, "sumpah cocok Rei sama si Daniel."

"Ya ampun amit-amit, gue geplak ya mulut lo."

"Aw takut."

Dyra berhenti tertawa saat mendengar suara notifikasi pesan di ponselnya. Dengan segera ia membuka pesan tersebut.

Senyumnya memudar tatkala ia melihat sebuah foto yang didalamnya ada Riki tengah duduk bersama seorang perempuan, dan ia rasa perempuan itu familiar.

"Ra, kenapa?"

"Hah? Gapapa."

Merasa ada yang tak beres, Della merebut paksa ponsel Dyra, mulutnya terbuka lebar saat melihat seseorang dalam foto tersebut.

"Ini si sinting Riki ngapain sih?!"

Rei memajukan badannya untuk ikut melihat foto itu, ia berjengit kaget.

"Wah wah ga bener ini si Riki."

"Di kirim sama siapa itu, Ra?" Tanya Sandra.

Dyra mengangkat kedua bahunya. "Ngga tau, nomor ga dikenal, kak."

"Lo jangan mikir macem-macem dulu ya, Ra. Siapa tau itu sepupunya Riki atau temennya."

Dyra mengangguk, "lagian gue ga pernah larang dia mau jalan sama siapapun kok."

"Jangan bego dong Ra! Awas ya kalau sampe gue tau si Riki ini macem-macem, jangan cegah gue buat nonjok dia."

"Iya udah kalem Del, Rei."

Rei mendelik, "gue aduin ke mami kalau sampai Riki macem-macem."

Dyra terkekeh. "Jangan ah, kasian Riki nanti dituduh yang nggak-nggak."

"Sumpah sih Ra, jangan gitu lah sekali-kali."

"Lo juga berhak larang dia kalau hati lo sakit liat Riki berduaan sama cewek lain."

"Gapapa sumpah, Rei. Nanti gue bicara baik-baik sama Riki."

Della menggeram, "dasar tuh cewek bibit berbahaya banget."

Dyra hanya berusaha tersenyum agar mereka tau ia baik-baik saja. Sungguh, Dyra tidak akan marah apapun yang terjadi.


























...

Tbc

Riki as My BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang