bisa dong

13 2 0
                                    


Dyra menatap para adik kelasnya yang sudah terpilih menjadi anggota ekstrakurikuler dance. Ia cukup bangga, melihat potensi dan kemampuan mereka di bidang dance.

"Kalian keren-keren banget, yang diterima semoga tambah bersemangat dan juga bisa nyaman di eskul ini sama kita, selamat bergabung. Dan juga, yang ngga keterima jangan berkecil hati, kalian ada waktu satu tahun untuk melatih diri dan kembali di tahun depan dengan skill yang matang, semangat terus semuanya!" Ucap Dyra, semuanya bertepuk tangan ria.

"Makasih kak Dyra!"

"Sama-sama, yaudah, silahkan memisahkan diri ya. Kita mau ada sharing-sharing dulu sebentar sebelum pulang."

Riki yang baru sampai dari kamar mandi pun duduk di samping Dyra sembari merangkul pundak kekasihnya itu mesra.

"Aduhhh jangan heran ya adik-adik, Riki emang bucinnya sampe tulang sum-sum." Ujar Taki.

"Iri? Bilang babi."

Dyra menepuk paha Riki, "mulutnya." Tegur Dyra.

"Ehehe iya maaf, Taki emang pantes dikatain, yang."

"Dih? Udel anoa banyak gaya."

"Shuttttt udah-udah, ga malu tuh diliatin adek kelasnya?"

Taki mengatupkan kedua tangannya. "Iya mohon ampun Baginda."

Dyra tersenyum menatap semua anggota yang sudah fix masuk ke dalam ekstrakurikuler dance.

"Selamat ya sekali lagi, dan juga eskul dimulai Minggu depan setiap Rabu, dari pulang sekolah sampai jam empat sore."

"Baik kak."

"Disini santai aja, yang penting on time. Gue ga suka orang-orang lelet." Riki memasang wajah datarnya.

"Kalau mau izin jangan ke gue, tapi ke Dyra atau ke Kylie anak kelas 11, ngerti?"

"Ngerti kak."

"Oke silahkan pulang dan hati-hati dijalan semuanya!"

Dyra melirik Riki yang tersenyum lebar, "apasih senyum-senyum gitu? Ngeri banget kayak om-om."

"Bagus dong? Om Riki."

"Iya deh om."

Riki tertawa lalu menarik pergelangan Dyra, "pulang yuk? Mau main ke rumah kamu."

"Ayok, bang Jayen juga kayaknya lagi ga ada di rumah."

"Ohh gitu, bisa dong." Riki menaik turunkan alisnya.

"Apa?"

"Ituuuu, bisa dong Ra."

Dyra mengerutkan keningnya. "Apa sih? Bisa apa?"

"Sini deketan." Riki menarik pundak Dyra lalu berbisik.

"Peluk, ya?"

"Iyaaa."

"Sekarang aja deh."

"Ngga usah aneh-aneh ya, Riki."

Riki memajukan bibirnya lalu merengek, "sekali aja Ra."

"Ini masih di sekolah ih."

"Ya tapi--"

"Hayoloh Rikiiii! Gue bilangin ke bang Jayen ye." Yudha berteriak dari atas motornya sembari tertawa lepas bersama Taki.

"Nguping aja lo Yudiono!"

"Sialan nama gue."

Riki melengos tidak memperdulikan ucapan Yudha, lalu memakaikan Dyra helm.

"Jangan cemberut terus gitu, iya-iya nanti peluk."

Wajah Riki langsung berubah sumringah, "yes! Ayoo buruan naik."

"Ahahaha! Gemes banget, pacarnya siapa sih?"

Riki menarik tangan Dyra agar memeluk pinggangnya lalu menarik salah satu tangannya untuk ia kecup.

"Pacar Adyra Kanaya cantik."













...







"Bang, ga usah, kak Riki udah pulang sama pacarnya barusan."

"..."

"Aku gapapa, b-beneran."

"...akunya yang terlalu berharap bisa sama kak Riki."































...

Tbc

Riki as My BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang