hari baru

13 2 0
                                    


"Pagi, Riki!" Dyra tersenyum cerah menyambut kedatangan Riki.

Riki ikut tersenyum, tangannya terulur untuk membenarkan tatanan rambut Dyra.

"Pagi juga Dyra."

Hari ini adalah hari pertama mereka duduk di bangku akhir, artinya, beberapa bulan lagi mereka berdua akan bertempur dengan ujian-ujian yang menanti.

Setelah itu, mereka akan lulus dan mulai mencari kelanjutan hidup yang baru.

"Cantik banget, makan apa kemarin?" Tanya Riki sembari memakaikan kekasihnya itu helm.

"Steak, buatan ayah sama Abang, enak banget!" Dyra mengacungkan jempolnya.

"Oh yaa? Ntar malem bisa dong, makan sama aku."

Dyra terkekeh. "Bisa banget, udah yuk berangkat nanti telat."

"Let's go, princess."

Di sepanjang perjalanan, Dyra tidak bisa tidak tertawa. Riki terus saja mengoceh ria di depan sana, membuat Dyra gemas.

Untung saja mereka berdua tidak telat sampai ke sekolah. Tepat 10 menit sebelum bel mereka sampai, itu artinya masih ada waktu untuk Riki bersama dengan Dyra.

"Banyak banget ya adik kelas." Gumam Dyra.

"Kenapa? Mau cari degem?"

"Degem?"

Riki mengangguk, "iya degem, dedek gemes."

"Kamu udah gemes."

"Masa?"

Dyra terkekeh lalu mengeratkan genggaman tangannya pada Riki saat mereka melewati koridor kelas 10. Banyak yang membicarakan mereka tentu saja, Dyra dan Riki bukan hanya pasangan yang terkenal di dalam sekolah tetapi diluar sekolah juga atau bahkan di media sosial.

"Kak Riki, kan?"

Riki menoleh, hanya meliriknya sekilas lalu hendak berjalan lagi.

"Eh! Bentar kak, mau minta nomernya boleh? Kak Riki ketua eskul dance ya?"

"Iya, gue izin cewek gue dulu." Riki menunduk untuk menatap Dyra yang juga menatapnya.

"Boleh ga?"

Dyra mengangguk. "Boleh lah." Jawabnya, lalu tersenyum manis sembari menatap adik kelas itu.

"Halo, mau daftar eskul dance ya?"

Adik kelas itu tersenyum kikuk. "Iya kak Dyra."

"Tuh, udah. Yuk Ra."

"Duluan ya, sampai ketemu di eskul dance."

"Iya kak."

Setelah Riki dan Dyra menjauh, barulah adik kelas yang bernama Sintia itu mengerutkan keningnya.

"Sampai ketemu? Emang pacarnya kak Riki juga eskul dance? Yah...gabisa dong modus."

...

"Ra!"

Yang dipanggil menoleh kebelakang sembari melambaikan tangannya, Dyra tengah membawa setumpuk buku untuk ia simpan ke perpustakaan.

"Sini aku bantu." Riki mengambil semua buku tersebut dari tangan Dyra.

"Ini mah dibawain namanya."

Riki tertawa kecil, "gapapa sih nanti kamu capek."

"Apaan gitu doang."

"Udah ah ga usah protes."

Dyra menyentuh tangan Riki saat ada beberapa adik kelas yang menghampiri mereka.

"Kak Riki! Kak Riki! Mau daftar eskul dance boleh ga?!"

"Iya kak, kita mau daftar."

Riki menoleh ke arah Dyra, "ga liat gue lagi ngapain? Minggir."

"Tunggu di depan ruang dance ya sehabis pulang sekolah, pendaftaran eskul dance cuma hari ini." Ujar Dyra.

Mereka beberapa mengeluh kecewa. "Tapi masih seleksi kak?"

Dyra mengangguk. "Tentu, ada seleksi, tapi bagi yang ga keterima masih bisa kok ikut daftar lagi tahun depan, duluan ya dek."

"Kenapa sih ngomongnya lembut gitu?" Riki mengerucutkan bibirnya.

"Emangnya kenapa?"

Riki mendengus, "ngelunjak ntar mereka."

"Justru dilembutin gitu supaya mereka ga berani macam-macam di eskul, udah dibaikin juga."

"Iya deh iya Dyra emang beda."

"Ahahaha! Ini ketuanya cemberut mulu perasaan."

"Males tau Ra jadi ketua, ditanyain ini itu, padahal kan daftar ke yang lain bisa."

Dyra mengelus pundak Riki. "Iya ya, padahal daftar ke wakilnya juga bisa."

"Ga boleh!"

"Kenapa ga boleh?"

"Nanti ada cowok yang ikut daftar, terus modus ke kamu."

Ya, Dyra adalah wakil ketua ekstrakurikuler dance di sekolah ini.

"Ga akan, Riki, khawatir banget sih."

Riki melihat sekitarnya terlebih dahulu, memastikan sesuatu, lalu--

Cup!

Ia mengecup pipi Dyra, "abisnya kamu cantik banget Ra, pusing aku."

"Tinggal juga minum obat."

"Ga bisa, Ra. Obatnya ga dijual."

Dyra mengangkat alisnya. "Emang apa?"

"Kamu."

"Ga usah kebanyakan gombal kamu ya."

Riki tertawa. "Beneran Ra, kamu yang bikin aku gila, kamu juga penawarnya."

"Iya-iya, udahan gombalnya, masuk perpus dulu abis itu antar ke lab ya?"

"Siap!"































...


Tbc

Riki as My BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang