13

83 11 5
                                    

Satu hari sebelum resepsi pernikahannya digelar, Arin masih melakukan siaran radio seperti biasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satu hari sebelum resepsi pernikahannya digelar, Arin masih melakukan siaran radio seperti biasa. Dia hanya tidak ingin jika teman satu kantornya mengetahui jika dia baru akan menikah esok hari. Toh, dia bisa pulang cepat begitu siarannya telah berakhir.

"Aku pulang dulu, ya," pamitnya pada Yuqi.

"Pulang bersama Soobin? Dia tidak kerja?"

"Dia kan sudah libur dari kemarin. Dia ikut memantau persiapan soalnya."

"Begitu, yasudah, hati-hati, ya. Besok aku datang, kok. Jangan terlalu tegang. Santai saja, oke?"

"Oke. Sampai bertemu besok," ucap Arin riang gembira. Yuqi yang melihatnya bahkan sampai merasa heran.

"Kemarin saja dia lesu, sekarang jadi bersemangat begitu. Dia kerasukan apa, sih?"

"Menunggu lama?"

Arin tersenyum senang begitu membuka pintu mobil. Disana, di depan kantornya berada, Soobin sudah menunggu. Lelaki itu kembali menjemputnya. Ia terlihat santai, berbeda dengan biasanya yang selalu memakai setelan jas yang teramat rapi dan berwibawa.

"Tidak, kok. Aku baru datang," balas Soobin tidak sepenuhnya berbohong. Dia memang baru sampai, mungkin hanya selisih dua atau tiga menit sebelum Arin keluar dari gedung itu.

"Persiapannya sudah selesai semua, sih. Kamu mau lihat sekalian, tidak?"

"Boleh," jawab Arin singkat. Senyum ceria tidak pernah lepas dari bibir wanita muda itu.

"Wae? Kamu terlihat begitu gembira, eoh?"

"Tidak ada apa-apa, kok."

"Benar? Tapi dari tadi kamu senyum terus, loh. Ada apa, sih? Kemarin-kemarin saja merengek tidak ingin melanjutkan terus-menerus."

Arin kembali tersenyum. Sebenarnya, Arin hanya merasa gugup. Esok hari ia akan melepas masa lajangnya. Namun setelah mendengar kegelisahan Minkyu beberapa hari sebelumnya, ia menjadi yakin dengan langkah itu.

Beban yang awalnya akan ia tanggung sendiri rupanya juga menjadi beban seluruh keluarganya. Mereka sama-sama khawatirnya dengan Arin. Namun, langkah besar dan berani mereka ambil. Keluarganya itu rela untuk melepas dirinya karena yakin dengan pilihan sang anak. Jika sudah begitu, tidak ada kata mundur lagi bagi Arin sendiri. Ia hanya bisa maju. Ia akan membuktikan, bahwa keluarganya tidak perlu merasa khawatir ataupun cemas. Karena masa depannya, ia sendiri yang akan menjalaninya.

*

Kantor Dreamhue yang sebelumnya menjalani aktifitas seperti biasanya mendadak ramai pada bagian aula tengah. Ramai-ramai dalam beberapa gerombolan terbentuk. Rupanya, ada anjuran bagi mereka semua, para karyawan, untuk berkumpul bersama. Terlihat seperti akan ada pengumuman untuk mereka.

"Baiklah, tanpa basa-basi lagi. Kita berkumpul hari ini karena ada sesuatu hal penting bagi CEO kita. Daepyo-nim sudah libur sejak kemarin hingga beberapa hari ke depan, itu karena beliau akan menikah besok. Kalian baru tau bukan?" Kai yang berdiri di tengah-tengah kerumunan meninggikan suaranya. Kasak-kusuk langsung terdengar dari para karyawan yang dikumpulkannya bersama dengan Jisu.

MENIKAH (✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang