11

85 12 1
                                    

Hari minggu berakhir dengan cepat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hari minggu berakhir dengan cepat. Melihat lokasi untuk resepsi, sekaligus memilih berbagai macam gaun dan seragam yang akan digunakan keluarga besar mereka nantinya, Arin benar-benar kewalahan. Di satu sisi, dia senang karena merasakan euforia bahagia dari seorang pengantin yang akan melangsungkan pernikahan. Tapi disisi yang lain, dia juga merasa sedih karena pernikahannya hanya berdasarkan kesalahpahaman semata. Ia hanya menginginkan pernikahan sekali seumur hidupnya. Arin hanya bisa berharap jika ini juga akan menjadi pernikahan terakhirnya. Dia sendiri akan berusaha untuk menjalaninya dengan sungguh-sungguh. Ini masa depannya, maka dia juga akan menjaganya dengan baik.

Yang sudah terjadi memang tidak bisa diubah kecuali dirinya kembali menuju masa lalu dan memperbaiki semuanya yang jelas-jelas hal itu lebih tidak mungkin dilakukan. Arin hanya pasrah, sedikit heran kenapa dirinya tidak bisa seperti Soobin yang jelas-jelas bisa menekan egonya sendiri demi kebaikan bersama. Namun kini dia akan berusaha. Jika Soobin saja bisa, maka dia juga akan bisa.

"Arin."

"Ya!?" Karena melamun dan akhirnya terkejut, Arin akhirnya menjatuhkan pulpen yang dipegangnya. Semakin menambah kepanikannya sendiri.

"Gwenchana?" Soobin menatapnya lekat, sentuhan menenangkan pada bahunya membuat gadis itu segera kembali ke kenyataan. Arin hanya menggeleng pelan. "Serius tidak apa?"

"Ya, ya, aku baik-baik saja. Aku harus apa sekarang?"

"Tidak ada, sudah selesai. Tinggal tanda tangani buku ini saja."

Tersenyum canggung, Arin akhirnya menjalankan arahan dari Soobin. Hari ini, mereka mendaftarkan pernikahan pada kantor pusat. Eunjeong tidak bisa menahan lebih lama lagi. Baginya, kebahagiaan Soobin akan lebih sempurna jika mereka segera mendaftarkan pernikahan. Juga dengan segala kecakapan yang dimiliki Arin, calon menantu barunya, Eunjeong tidak ingin melepaskan hal sempurna yang ada di depan matanya begitu saja. Maka apapun akan dilakukannya agar kedua insan itu bisa bersatu dengan leluasa.

"Nde, berkasnya sudah selesai semua. Nanti tinggal mengambil berkas akhirnya saja. Untuk waktunya akan kami hubungi lagi. Semoga hari kalian menyenangkan."

"Nde, kamsahamnida,” ucap Soobin pada petugas yang melayaninya.

"Kamsahamnida," ucap Arin sembari membungkuk.

"Mau langsung pulang?" Tanya Soobin begitu mereka sudah sampai diluar gedung.

"Emm, entahlah, aku tidak begitu yakin. Sepertinya aku sedikit stress sekarang. Memikirkan semua hal tentang pernikahan membuatku sedikit kewalahan."

"Aaah.. begitu, ya? Bagaimana kalau kita belanja saja?"

"Belanja?"

"Benar. Hitung-hitung kita persiapan untuk tinggal bersama setelah resepsi nanti. Setahun belakangan ini aku hanya tinggal sendiri, jadi tidak begitu banyak barang di apartemen. Kita bisa mulai melengkapi beberapa hal."

MENIKAH (✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang