1 | Terlambat

8.6K 440 47
                                    

Halo! Ini cerita pertama aku. Kalo kalian suka sama story ini, jangan lupa vote + comment makasihh!! Kalo gak suka mending menjauh aja, jangan di report, plis, makasihh.

Enjoy!

🐣🐣🐣🐣

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🐣🐣🐣🐣

Matahari mulai melaksanakan tugasnya untuk menyinari bumi. Sinarnya menerobos masuk melalui celah jendela sebuah kamar. Di kamar yang lumayan besar, tertidur seorang remaja.

KRIIINGG... KRIIINGG... KRIIINGG...

Brakk

Jam wekker tersebut jatuh dari atas nakas akibat di lempar oleh remaja itu.

"Huft, berisik banget sih, anjir, hoam!" remaja tersebut memejamkan matanya kembali.

Drrtt... Drrtt... Drrtt...

"Duh, ini lagi! Siapa sih yang nelpon pagi buta kayak begini?!" remaja tersebut misuh-misuh karena ponselnya bergetar. Ia pun mengangkat panggilan dari ponselnya.

"Halo?" ucapnya setengah sadar.

"Halo! Kamu belum bangun? Udah setengah tujuh! Cepet sebelum gerbang sekolah ditutup!" ucap seseorang dari seberang sana.

"Setengah tujuh apaan sih? Orang masih jam lim-ANJING! IYA UDAH SETENGAH TUJUH! MAMPUS GUE TELAT!" remaja itu kaget setengah mati saat ia melihat jam dari ponselnya.

"Adek mulutnya! Cepetan siap-siap! Jangan lupa sarapan!"

"Iya, bang, maaf, iya jangan berisik ini aku mau siap-siap!"

Pip

Remaja itu mematikan panggilan itu sepihak. Segera ia pergi ke kamar mandi yang ada di dalam kamarnya. Memakai seragam dan siap untuk pergi ke sekolah. Sarapan? Ah iya, remaja itu melupakan sarapannnya. Padahal ia memiliki riwayat penyakit gerd.

"Udah rapi. Udah ganteng, iyalah ganteng, Leo mah gak pernah jelek!" remaja tersebut berbicara sendiri saat berada di depan cermin full body yang ada di kamarnya. Ganteng? Sebenarnya wajahnya lebih ke imut.

"Ayo, Tori, kita let's go to school!" ucapnya pada motor R15 kesayangannya yang ia beli 2 tahun lalu saat ia pertama kali menang balapan diusianya yang bisa dibilang masih kecil, yakni 13 tahun. Yups, benar saja, remaja itu melupakan sarapannya. Kita berdoa saja agar ia tidak kenapa-kenapa saat di sekolah.

-•-

Sesampainya di sekolah, remaja itu melihat gerbang sekolahnya sudah ditutup rapat.

"Pak Jeki, buka dong gerbangnya," remaja itu memohon kepada Pak Jeki, Satpam sekolahnya.

"Kamu tuh ya, telat terus, bapak bosen liatnya."

"Buka dong, Pak, saya mau belajar ini, please, Pak, buka dong, buka, ya, ya, ya," ucap remaja tersebut dengan menunjukkan muka memelasnya.

Pak Jeki menghela napas, "yaudah, sana masuk, besok jangan diulangi lagi!" remaja tersebut menganggukkan kepala.

LEONARD || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang