Epilog

1.4K 73 10
                                    

Saat ini, Alessandro dan kelima anaknya, Enrique dan keluarganya serta sahabat-sahabat Leo datang ke makam Leo untuk merayakan hari lahir Leo. Alessandro dan kelima anaknya menatap sendu makam Leo. Di makam tersebut terdapat nisan dan juga bunga di atasnya.

🕊️ Rest In Peace 🕊️

LEONARD SAGRA DAVIDSON XAVIERO

LAHIR : 14 MARET 20XX
WAFAT : 3 JANUARI 20XX

"Berharga di mata Tuhan kematian semua orang yang dikasihi-Nya." (Mazmur 116:15)

Alessandro mengusap pelan nisan makam anaknya. Ia tak kuasa menahan tangisannya. "Selamat ulang tahun anak Daddy! Adek sekarang udah bareng Mommy, Papa, dan Mama, adek, ya? Jujur, Daddy kangen banget sama rengekan kamu. Daddy juga kangen kalau kamu manja sama Daddy dan abang-abang kamu. Maaf, maafkan Daddy yang tidak bisa menjagamu," ucapnya. Air matanya menetes mengenai nisan anaknya.

Tak hanya Alessandro, Sky, Jeffrey, Sean, Cedric, dan Kaylo pun ikut menangis. Abangnya yang paling terpukul adalah Kaylo. Kaylo sangat sayang kepada adiknya itu. Dia sangat menginginkan seorang adik. Namun, saat dirinya berhasil memiliki adik, itu tidak memakan waktu yang lama. Ia merasa bersalah karena tidak bisa menjaga sang adik. Ia kecewa dengan dirinya sendiri.

"Happy birthday, ya, adek! Adek? Abang berusaha untuk ikhlas, tapi susah. Semakin abang berusaha untuk ikhlas, abang juga semakin memikirkanmu. Abang merindukanmu, dek. Gak kerasa udah 1 tahun kamu pergi ninggalin kita semua. Kalau abang boleh egois, abang akan melarang Tuhan untuk mengambilmu, tapi abang tidak boleh egois. Itu semua kehendak Tuhan. Adek gimana, udah ketemu sama Mommy? Udah ketemu sama Papa, Mama, dan kakaknya adek disana? Tunggu abang ya, dek. Tunggu abang disana, biar kita main bersama," ucap Kaylo sambil menangis. Sky dan Sean tak kuasa melihat adiknya menangisi adik bungsu mereka yang sudah tiada.

"Happy birthday Le, ini gue bawain bunga tulip putih. Gue ingat banget waktu itu lo pernah bilang ke gue kalau lo meninggal minta dibawain bunga tulip putih. Ini gue udah bawain. Le, gue kangen sama lo! Di sekolah, gue cuma main sama Gerry, Razka, Nindy, Sarah, Dino, Kak Jason, Kak Dean, sama Aldrich. Gue kangen kita main bareng kayak dulu lagi. Gue kangen banget kita ngobrol bareng di kantin," tak sadar air mata Louis mengalir begitu saja.

"Happy birthday ya, Leo, sepupu gue yang paling lucu. Maaf gue gak bisa nolongin lo waktu itu. Hiks, gue nyesel banget. Gue kecewa sama diri gue yang gak bisa jagain lo. Gue kangen banget sama lo, dek. Gue berharap ini cuma mimpi, tapi semua ini nyata. Gue benci kalo mengingat kejadian itu. Lo pasti bahagia ya disana, tunggu gue ya, dek, tunggu, biar nanti kita bisa main bareng lagi," ucap Aldrich yang sudah menangis tersedu-sedu.

"Selamat ulang tahun buat adeknya Bang Ion. Apa kabar, dek? Kamu udah ketemu Papa, dan Mama kamu? Abang minta maaf ya, dek, gak nolongin kamu. Harusnya waktu itu abang aja yang tertembak, jangan kamu. Abang, Papi, dan Mami sangat terpukul saat kehilangan kamu. Abang kangen banget sama kamu, dek," ucap Arion yang menatap sendu nisan makan adiknya itu. Leo memang teman sekolahnya, tapi ia tidak menganggap Leo sebagai temannya, melainkan adiknya.

Leonard. Seorang anak remaja yang suka balapan, urak-urakan, tapi lucu dan menggemaskan. Manja ketika bersama keluarga angkatnya dan nakal saat berada di luar.

Seorang remaja yang telah menjadi yatim piatu semenjak usianya 1 tahun. Menjadi anak kesayangan Mbok Minah sebelum Mbok Minah meninggal dunia.

Remaja yang suka berkata kasar, pecinta keripik kaca, punya sakit gerd, dan takut sama kecoa. Remaja yang selalu membawa kebahagian bagi orang di dekatnya.

Remaja yang ingin hidup bebas, ingin memiliki dan merasakan kasih sayang keluarga, tidak ingin dikekang dan juga polos. Remaja yang selalu mendapat peringkat satu selama bersekolah.

Kini semuanya tinggal kenangan. Leonard sudah tiada. Semua orang yang di dekatnya merasa terpukul dan sedih atas kehilangan Leonard. Remaja tersebut meninggalkan banyak luka duka di hati keluarga dan para sahabatnya. Tak ada lagi Leonard yang sering balapan. Tak ada lagi Leonard yang suka makan keripik kaca, padahal baru keluar dari rumah sakit karena gerd-nya kambuh. Tak ada lagi Leonard yang suka teriak di kamar mandi kalau ada kecoa. Tak ada lagi Leonard yang suka manja sama ayah dan kelima abangnya. Tak ada lagi Leonard yang suka merengek meminta sesuatu. Selamat jalan Leonard! Semoga kau tenang di alam sana!

-The End-

Terima kasih semuanya! Jujur, ini cerita pertama aku yang bener2 sampe ending.

Maaf kalo endingnya tidak sesuai dengan yang diharapkan. Tapi aku harap kalian suka ya. Oh iya jangan lupa untuk selalu vote and comment yaa!!

Jangan dihapus dari library dulu, ya, siapa tau ada info menarik!

Jangan lupa juga untuk follow wattpad aku ya!

See u again, guys!

LEONARD || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang