40 | Tragedy

1.1K 76 6
                                    

"Sebelum baca, follow dulu ya, oh iya jangan lupa vote dan comment ya!! Terima kasih!!!" - Choco

-•-

Kalo kalian suka sama story ini, jangan lupa vote + comment makasihh!!

Enjoy!

🐣🐣🐣🐣

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🐣🐣🐣🐣

Masih berada di sebuah gudang pabrik tua di dekat Manchester. Leo masih terikat di sebuah kursi.

"Alva, bangsat! Lepaskan putraku sialan!" amarah Aiden sudah tak bisa tertahan lagi. Alva tak menghiraukan ucapan Aiden.

"Anakmu? Wah, lihat! Keponakanku banyak yang menyayanginya ternyata. Aiden, lebih baik kau pulang! Ini tidak ada urusannya denganmu!" balas Alva sambil tertawa remeh.

Aiden mendengus, "tentu saja ini menjadi urusanku kalau kau membawa anakku! Dan aku tidak akan pulang begitu saja tanpa membawa pulang anakku!"

Leo yang melihat adegan tersebut mengeluarkan air mata. Ternyata Ayahnya sesayang ini sama dirinya.

"Diam, Aiden! Dan kau Alessandro! Kau harus membayar semuanya! Kau telah membunuh istri, anak, dan kedua orang tua dari Leo!" ucap Alva. Alva menghampiri Alessandro yang sedang menatap ke arah Leo.

"Sudah ku bilang! Aku tidak membunuh istri, anakmu, apalagi membunuh kedua orang tua Leo!" elak Alessandro. Dirinya tidak pernah membunuh mereka. Apalagi membunuh, dirinya saja tidak mengenal mereka.

"Oh, masih mengelak? Baiklah, sekarang kau pilih, kau yang mati atau anakmu yang akan mati?" ucap Alva yang sudah berada tepat 2 meter di depan Alva dan juga Leo.

"Om Alva jangan menuduh Daddy kalau Om tidak ada bukti!" sahut Leo.

"Diam Leo! Sudah berapa kali Om menyuruhmu untuk diam dan tidak ikut campur?! Om memang tidak punya bukti yang kuat, tetapi waktu itu om dapat melihat dari rekaman cctv di jalan bahwa mobil yang menabrak mobil Papamu itu adalah mobil milik Alessandro!" balas Alva.

"Charles, putarkan rekaman cctv itu!" Alva lalu memerintahkan Charles memutarkan rekaman cctv tersebut. Alessandro dan yang lain melihat cctv tersebut.

"Kau lihat itu Alessandro! Itu adalah mobilmu! 12 Januari 2005, kau membuat istri, anakku, dan kedua orang tua Leo kehilangan nyawa mereka!" ucap Alva.

"Alva, mobil itu memang milik kakakku, tetapi seingatku mobil itu hilang dicuri 4 bulan sebelum tanggal kejadian kecelakaan tersebut!" sahut Enrique.

"Omong kosong!" balas Alva tak percaya!

"Om Alva! Jangan menuduh Daddy! Bisa saja yang apa yang dikatakan Papa Enrique itu benar!" ucap Leo.

"Sudah berapa kali sudah Om bilang jangan ikut campur Leo! Rexi! Cepat bawa pergi bocah ini! Aku tidak ingin mendengar celotehan dia lagi!" titah Alva kepada Rexi. Kemudian, Rexi pun menghampiri Leo dan melepas semua ikatan Leo pada kursi. Setelah itu menggendong Leo ala koala.

LEONARD || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang