33 | Liburan

570 71 0
                                    

"Sebelum baca, follow dulu ya, oh iya jangan lupa vote dan comment ya!! Terima kasih!!!" - Choco

-•-

Kalo kalian suka sama story ini, jangan lupa vote + comment makasihh!!

Enjoy!

🐣🐣🐣🐣

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🐣🐣🐣🐣

Leo sudah sampai di penthouse. Perjalanan kurang lebih 7 jam membuat Leo kelelahan. Ia sedang tidur di kamar penthouse. Penthouse ini memang milik Alessandro. Ia sengaja membeli penthouse di Seoul, untuk penginapan dirinya dan keenam anaknya selama berlibur di negeri ginseng.

Saat ini sudah malam, namun Leo belum bangun dari tidurnya. Berkali-kali Sean membangunkan adiknya untuk makan malam. Namun, usahanya sia-sia. Leo tetap tidur. Hingga Sky yang harus turun tangan. Sky masuk ke dalam kamar dan segera menggendong sang adik ala koala. Sontak itu membuat Leo terbangun. Ia kaget tiba-tiba tubuhnya seperti diangkat.

"Abang Langit! Kenapa digendong sih? Aku masih ngantuk tahu!" omel Leo.

"Diam! Kau sudah lama tidur! Perutmu perlu diisi. Sekarang kita makan malam. Setelah makan malam, kau bisa lanjutkan kegiatan tidurmu itu!" ucap Sky.

"Tahu, ah, kesal sama abang!" kata Leo yang langsung menaruh kepalanya di ceruk leher milik kakaknya itu.

Sesampainya di ruang makan, Leo langsung diturunkn di kursi oleh Sky yang bersebelahan dengan kursi miliknya.

"Kebiasaan, tidur mulu!" celetuk Kaylo.

"Lah aku 'kan ngantuk! Tidak jelas sekali manusia yang satu ini," balas Leo.

"Oh, sudah berani melawan abang, hm?" tanya Kaylo sambil menyunggingkan senyumannya.

"Iya? Kenapa? Aku ada abang Langit, abang gak ada yang nolongin, wle!" ledek Leo.

"Ada! Kau pikir kau saja yang punya? Abang ada Bang Sean!" sahut Kaylo.

"Heh! Kenapa kau menyebut namaku?" tanya Sean tak terima.

"Diam sebentar, bang! Bantu aku sebentar," mohon Kaylo.

"Tidak! Aku tidak mau membantumu!" balas Sean.

"Ya hahaha, kasihan, Abang Sean gak mau bantuin, hahaha," ucap Leo sambil tertawa. Semuanya ikut tertawa.

"Sudah-sudah, jangan bercanda terus, lebih baik kita makan malam dulu," lerai Alessandro.

-•-

"Aldrich, besok kita ke Seoul," ucap Sagita sambil membawa sepiring biskuit untuk dimakan bersama di ruang kelurga.

"Mau ngapain, Ma?" tanya Aldrich yang menaruh ponselnya ke atas meja.

Sagita menaruh piring di atas meja dan duduk di sebelah Aldrich. "Kakakmu 'kan mau pindah kampus ke Seoul. Masa kamu lupa?" kata Sagita.

LEONARD || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang