6 | Abang

3.8K 287 20
                                    

"Dua tiga mobil keruk, yang gak vote+comment kayak beruk! Canda" - Leo

-•-

Kalo kalian suka sama story ini, jangan lupa vote + comment makasihh!!

Enjoy!

🐣🐣🐣🐣

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🐣🐣🐣🐣

Di sore hari, Leo bersama Daddy dan kedua abangnya sedang bersantai di halaman belakang. Menikmati langit senja.

"Putar lagu indie enak kali, ya?" gumam Leo.

Dia melirik ke arah Kaylo, "Bang! Hp aku mana?"

"Oh itu, sud-"

"Hp-mu sudah, Daddy buang," sahut Alessandro dengan santai memotong ucapan Kaylo.

"HAH?! KOK DIBUANG, SIH? ISH! NYEBELIN BANGET!" Leo syok bukan main. Hp-nya dibuang? Oh yang benar saja. Pasalnya itu ia beli dengan uang hasil balapannya.

"Kau tidak boleh memakai hp itu lagi!" ucap Alessandro.

"Kenapa? Itu hp aku beli dengan kerja keras aku loh, Dad!" sentak Leo.

"Jangan berteriak, Leo, nanti tenggorokanmu sakit!" ucap Cedric dengan tegas.

"Kerja keras? Jangan bercanda Leo! Kau bekerja keras atau balapan?" kata Alessandro mendelik. Leo terbungkam atas perkataan Daddy-nya.

"Mampos, tamat riwayat lo, Leo!" batinnya.

"Yaa, pokoknya aku mau hp aku balik!"

"Diamlah Leo! Sudah abang bilang jangan berteriak! Nanti tenggorokanmu sakit!" bentak Cedric. Leo langsung kena mental. Gak bercanda. Maksudnya Dia langsung tersentak kaget dan memeluk Daddy-nya erat.

"Nanti Daddy akan belikan kamu hp baru. Tenang saja." Alessandro mengelus punggung Leo dengan lembut.

"B-beneran, Dad?" tanya Leo dengan mata yang berbinar.

"Iya beneran." Alessandro menganggukkan kepalanya.

"Kenapa gak sekarang Dad? Aku mau dengerin lagu indie di spoti**"

"Hm. Baiklah. Daddy akan menuruti permintaanmu. Dengan satu syarat." Leo menatap wajah sang Daddy.

"Apa itu, Dad?"

"Menurutlah dengan Daddy dan abang-abangmu. Dan jangan pernah coba-coba untuk kabur. Mengerti?"

"Hm. Arasseo."

"Apa maksudnya?" Daddy dan kedua abangnya terheran-heran dengan ucapan Leo.

"Oh. Maksudnya oke, mengerti." Ketiga pria itu menganggukkan kepalanya dan kembali ke kegiatannya masing-masing.

LEONARD || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang