15 | Merajuk

1.4K 132 3
                                    

"Follow authornya dulu dong, kawan-kawan, biar makin rajin update cerita aku, hehehe, makasih!" - Leonard Ganteng!

"Btw makasih ya, Leo udah bantu ingetin readers, hehehe," - Choco

-•-

Kalo kalian suka sama story ini, jangan lupa vote + comment makasihh!!

Enjoy!

🐣🐣🐣🐣

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🐣🐣🐣🐣

Arion telah sampai di Cafe Lunar. Ia memarkirkan motornya dan segera masuk ke dalam. Dia menunggu kedua sahabatnya dan juga teman Leo.

Ting...

Lonceng pintu cafe berbunyi, dan muncul lah Alan dan juga Evan sambil menenteng helm mereka masing-masing.

"Yon? Dah lama?" sapa Alan yang sedang berjalan menghampiri dirinya. Suasana di dalam cafe tidak begitu ramai. Jadi tidak ada yang menoleh saat Alan menyapa Arion.

"Baru 10 menit," balas Arion singkat. Evan duduk di samping Arion, sedangkan Alan duduk di depan Evan.

Evan melihat sekeliling cafe, "temennya si Leo belum dateng, Yon?" tanya Evan kepada Arion. Arion menggelengkan kepalanya.

Tak lama, lonceng pintu cafe berbunyi menandakan ada orang yang datang ke cafe. Orang tersebut melihat sekeliling cafe. Arion mengangkat tangannya untuk memberi tanda kepada orang itu. Lalu orang itu datang menghampiri Arion dan juga kedua sahabatnya.

"Arion?" tanya orang itu.

Arion menganggukkan kepalanya, "lo Lintang kan?"

"Ya bener, gue Lintang," yups, teman Leo yang dimaksud Arion adalah Lintang.

"Oh iya, mereka berdua Alan dan Evan, dia sahabat gue sekaligus kakaknya Leo sama kayak gue," ucap Arion. Lintang berkenalan dengan Alan dan juga Evan.

"Oh iya, silakan duduk," ucap Evan. Lintang duduk di samping Alan.

"Gue gak mau basa-basi. Jadi gini, gue mau tanya, lo tahu kemana Leo pergi?" tanya Arion.

"Hm, seinget gue dua minggu yang lalu, Leo ikut balapan karena ada yang nantangin dia. Leo balapan-" ucapan Lintang dipotong oleh Alan.

"Wait! Leo balapan?! Kenapa lo izinin Leo balapan?!" tanya Alan dengan sedikit emosi.

"Iya, kenapa lo izinin dia balapan?" tanya Evan.

"Sstt, lo berdua diam dulu, kita dengerin penjelasan Lintang," ujar Arion berusaha menengahi. Lintang melanjutkan ucapannya.

"-Nah, Leo balapan di arena balap Cusion, gue juga ada di sana waktu itu, tapi tiba-tiba ada suara tembakan, sontak gue dan beberapa orang yang lagi nonton balapan itu bubar. Gue udah berusaha buat cari Leo tapi kondisi saat itu gak memungkinkan buat gue cari Leo. Akhirnya gue putuskan buat menjauh dulu dan menunggu kondisi aman. Setelah kondisi aman, gue sempet balik lagi ke arena buat cari Leo, tapi gue cuma nemuin motornya aja sedangkan Leo gak ada, gue udah cari di sekitar arena bahkan teriakin namanya, tapi di sana gak ada siapa-siapa lagi selain gue," ucap Lintang. Arion diam untuk mencerna kronologis yang di ceritakan oleh Lintang.

LEONARD || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang